Kain rajut tak bisa diperlakukan
sama seperti kain tenun. Entah itu setelah menjadi produk pakaian maupun selama
proses manufaktur garmen.
Bahkan perlakuan awal dan cara memotong
kain rajut juga berbeda dengan jenis kain yang ditenun atau woven fabric. Lembaran kain yang
terbentuk dari jalinan benang pada mesin rajut ini cenderung bersifat melar dan
rentan mengalami kerusakan. Ketika salah satu sisi kain ditarik, simpul-simpul
yang lain akan ikut tertarik sehingga terbentuklah ruang bagi benang untuk
bergerak dan meregang.
Kain rajutan tersedia dalan
berbagai bobot dan peregangan. Itulah kenapa busana yang terbuat dari kain ini
bisa ketat, pas, longgar bahkan tersampir. Butuh beberapa trik agar potongan
kain rajut benar-benar pas tanpa merusak strukturnya. Simak ulasannya berikut
ini yuk:
1.
Pre-wash
Banyak orang salah paham dan menganggaap bahwa kain rajut tak bisa menyusut. Padahal nilai penyusuran kain elastis ini seringkali lebih banyak dari jenis kain lain.
Sumber: https://www.kompas.com/
Jadi langkah paling awal yang perlu kamu lakukan
adalah mencuci kain untuk memastikan bahwa kondisinya sudah stabil. Langkah ini
lebih dikenal dengan istilah pre-wash
atau pra cuci. Tujuan utama pre wash
adalah memastikan kain tidak kehilangan bentuk, menyusut ataupun berubah warna
saat digunakan dalam proyek menjahit.
2.
Temukan arah garis rajutan
Seperti halnya kain tenun, kamu perlu menemukan grainline alias arah panjang dan lebar
kain sebelum membuat pola dan memotongnya. Pertama-tama temukanlah sisi bagus
atau permukaan yang akan dijadikan sebagai bagian luar baju.
Ada satu cara yang bisa memudahkanmu dalam membedakan
bagian baik dan buruk kain. Biasanya sisi depan kain akan memiliki garis
vertikal yang sangat kecil. Sementara siis kain yang salah mungkin akan
terlihat seperti mempunyai tekstur horizontal atau pantulan cahaya yang lebih
redup.
Namun, jika ternyata bahan tersebut dibuat menggunakan
teknik rajutan ganda atau interlock maka
kamu bebas memilih. Sebab kedua sisi kain tersebut benar-benar sama persis dan
bisa digunakan untuk bagian luar.
Jadi, temukan sisi baik kain dengan cara melihat adakah
garis-garis vertikal kecil di permukaan yang menyerupai “tulang rusuk”? Penampakannya
seperti simpul rajutan di sweter tapi jauh lebih kecil.
3. Menghentikan penggulungan pada kain rajut
Salah satu kendala utama dalam menjahit kain rajut adalah
kecenderungannya untuk menggulung kembali, terlebih jenis kain single knit. Hal
itu tidak akan terjadi pada kain dengan rajutan interlock dan rajutan ganda
karena strukturnya lebih stabil. Meski cukup mengganggu tapi arah gulungan kain
ini bisa membantumu menemukan sisi depan kain.
Satu hal yang perlu diingat, jangan meregangkan tepi
kain rajut meski kekusutan atau penggulungannya tampak semakin parah setelah
dicuci. Sebab peregangan justru akan membuatnya semakin melengkung.
Sebagai alternatif, kamu bisa gunakan semprotan kanji
atau spray starch. Semprotan pati akan menghaluskan kain dan menghentikan
pengeritingan. Kalau bisa pilihlah spray starch ramah lingkungan yang terbuat
dari tepung maizena. Cukup semprotkan di area yang menggulung lalu rapikan
dengan setrika.
4.
Memotong kain rajut
Kunci dalam memotong kain rajut adalah memastikan tidak ada ketegangan pada kain tersebut. Temukan meja atau tempat lain yang rata dan cukup besar untuk menampung seluruh potongan kain. Gulung sisa bahan, pastikan seluruhnya berada di atas meja dan tidak jatuh atau menggantung ke salah satu sisi.
Setelah itu,
kamu bisa mulai membuat pola lalu memotongnya dalam satu lapis. Ini adalah cara
paling mudah memotong serat tanpa menarik kain sehingga tidak terjadi
peregangan. Setelah menemukan garis vertikal, lipatlah kain di sepanjang satu
atau dua garis yang berdekatan.
Lebih
detailnya, perhatikan tips memotong kain rajut berikut ini ya!
·
Jika memotong lipatan, kamu harus menyatukan
sisi buruk kain lalu tempelkan di sepanjang garis lipatan agar bahan tetap di
tempatnya.
·
Lipat kain untuk memotong selvage kain sejajar.
Ini mudah dilakukan jika tidak menggelinding. Sejajarkan saja, dan lipatan
harus sesuai butirannya. Namun pastikan lipatannya benar-benar rata dengan cara
menggerakkan salah satu tepi tenunan hingga tidak ada permukaan yang
menggelembung.
·
Selanjutnya, letakkan kertas pola di atas kain lalu
sematkan beberapa peniti. Jika kamu terlalu takut membuat lubang jarum, cukup letakkan
pemberat di beberapa titik agar pola tetap pada tempatnya.
·
Kamu bisa menggunakan kertas karbon penjahit dan
roda kalkir untuk menjiplak pola sebelum memotongnya. Atau potong pola kertas
pada garis sesuai ukuran yang diinginkan dan lalu jiplak dengan kapur atau
spidol kain. Tapi perlu diperhatikan bahwa penggunaan kapur mungkin dapat
sedikit menarik kain rajutan tipis.
·
Daripada gunting kain biasa, lebih baik memotong
bahan knit dengan menggunakan rotary
cutter. Peralatan sederhana ini akan menghasilkan tepian yang lebih akurat,
rapi dan tidak merusak rajutan. Jika pun kamu lebih nyaman memakai gunting,
pastikan bahwa permukaannya benar-benar tajam agar tidak merusak rajutan.
Itulah 9 panduan utama dalam
memotong bahan rajut guna mendapat hasil yang presisi dan rapi. Semoga
bermanfaat dan selamat mencoba ya!