Merajut adalah seni menyulap satu
gulungan benang jadi beragam kreasi produk yang unik, menarik dan bernilai seni.
Selain meredakan stress, hasil karya rajutan yang indah juga bisa dijadikan sumber
pemasukan tambahan. Itulah kenapa banyak generasi muda dan kaum millennial mulai
menggandrungi aktivitas satu ini.
Tentu saja, kita perlu memilih
jenis benang saat hendak membuat sebuah karya dari proses merajut. Banyak orang
berpikir bahwa benang untuk merajut hanya jenis benang wol. Mengigat sejarah
kain rajut pertama memang berbahan dasar wool.
Padahal saat ini ada berbagai jenis benang rajut yang masing-masing punya karakter tersendiri. Sehingga harus disesuaikan dengan ukuran hook serta produk yang hendak kamu buat. Apakah kamu hanya ingin membuat sebuah karya seni ataukah produk yang wearable seperti sweater, sarung tangan dan syal.
Sumber: https://www.kompasiana.com/
Nah, berikut macam-macam benang rajut dan karakteristiknya:
1.
Benang wol
Wol adalah jenis benang yang paling terkenal dalam
pembuatan produk rajut wearable.
Terutama untuk busana dan kebutuhan fashion musim dingin seperti sweater,
sarung tangan, dan syal. Hal itu dikarenakan tekstur wol yang halus, lembut dan
mudah menyerap keringat. Wol juga dikenal mampu menahan panas serta menjaga suhu
tubuh agar tetap hangat.
2.
Benang polyester
Kebanyakan jenis benang yang dijual di toko adalah polyester.
Terkenal karena karakteristiknya tidak mudah kusut dan gampang dirajut sehingga
cocok digunakan oleh para pemula, terutama untuk membuat karya pertama. Harganya
pun terbilang murah.
Namun, ketika bekerja dengan benang ini kamu
disarankan untuk memotongnya menggunakan korek api. Agar serat pada benang
tidak mudah terurai. Benang polyester juga lebih direkomendasikan untuk membuat
kriya rajut non wearable seperti tas, sepati, gantungan kunci, serta aksesoris
lain.
3.
Benang nilon dan akrilik
Jika kamu menginginkan hasil rajutan yang kuat dan tahan lama, maka benang nilon dan akrilik adalah pilihan terbaik. Varian warna benang ini lebih banyak, harganya pun sangat ramah di kantong. Sehingga kamu bisa leluasa bereksperimen dengan warna maupun desain karya rajut.
Sumber: https://brownsheep.com/
Mulai dari aksesoris,
hingga produk fungsional interior seperti alas duduk. Meskipun material ini
sangat baik dalam hal menahan panas tubuh, tapi kurang cocok untuk membuat keperluan
musim dingin. Karena karakteristik bahannya yang poor breathability alias kurang mampu menyerap keringat.
Rasanya akan sangat panas dan tidak nyaman jika kamu
memaksa memakai baju berbahan ini di negara beriklim tropis seperti
Indonesia. Itulah kenapa benang sintetis seperti nilon, akrilik dan polyester jarang
digunakan untuk membuat produk rajut yang wearable.
4. Benang
katun
Selain wol, benang katun juga
populer dalam dunia merajut berkat karakteristik benangnya yang lembut. Sweater
dari rajutan benang katun tebal atau crochet
doily dari versi benang katun berdiameter lebih kecil akan terasa sangat
nyaman ketika digunakan. Berkat kemampuan baiknya dalam menyerap keringat,
benang ini bisa kamu andalkan untuk membuat pakaian rajut yang cocok digunakan
di segala cuaca.
Bahkan kulit sensitive sekalipun
akan baik-baik saja ketika bersentuhan dengan bahan ini. Itulah kenapa banyak
papakian anak-anak dan aksesoris bayu yang dibuat dari kain rajut katun.
5. Benang sutra
Tidak ada yang bisa mengelak dari
kehalusan dan kelembutan benang sutra. Dibandingkan wol, benang sutra lebih
tipis dan mengkilap sehingga memberi kesan mewah. Benang ini cocok untuk
membuat syal maupun aksesoris lain.
Karena tipis dan kecil, benang ini
membutuhkan teknik khusus sehingga kurang direkomendasikan bagi perajut pemula.
6. T-yarn
Berikutnya ada T-yarn, yaitu jenis
benang rajut kaos dengan tekstur tebal dan besar. Ukurannya yang besar membuat pekerjaan
merajut jadi lebih cepat selesai. Hasilnya pola lebih besar, kuat dan mudah
dibersihkan. Benang ini bisa dikreasikan menjadi produk keranjang, tas hingga
tempat tidur bayi.
7. Benang
linen atau rayon
Benang rajut linen umumnya
berbentuk mirip pita benang rajut dengan tekrtur yang halus dan tidak berbulu.
Benang jenis ini sangat cukup baik untuk membuat project rajut wearable.
Terbuat dari serat tanaman rami, benang
ini memiliki karakteristik kuat dan tahan aus maupun sobek. Produk rajut pun cenderung
awet dan tahan lama. Benang linen juga menyerap kelembapan secara baik, terasa
dingin saat disentuh. Awalnya mungkin terasa agak kasar, namun menjadi lebih
lembut seiring penggunaan dan pencucian.
Itu dia 7
jenis benang yang bisa kamu pilih saat hendak memulai proyek merajut. Jika kamu
baru pertama kali mencoba, pilihlah jenis benang polyester, nylon atau T-yarn
yang pengerjaannya mudah. Setelah terbiasa barulah tingkatkan keahlianmu dengan
mencoba jenis benang lain. Selamat mecoba ya!