Mom jeans dan boyfriend jeans adalah
dua jenis model celana denim wanita yang cukup populer. Ideologi keduanya
memang cukup mirip, tapi ada beberapa aspek kontras antara mom jeans dan
boyfriend jeans.
Apa sajakah itu? Simak ulasannya,
yuk!
Sejak awal penemuannya hingga saat ini, jeans alias celana denim tetap jadi bagian dari fashion timeless yang tak ada matinya. Meski potongan dan variasi modelnya terus berevolusi tanpa menghilangkan ciri khas jeans yaitu dibuat dari bahan denim.
Jeans pants pun dimodifikasi menjadi beragam model. Mulai dari
celana pendek, celana midi hingga celana panjang. Seperti halnya saat ini,
dimana potongan celana jeans makin bervariasi atau desain lama yang kembali masuk
ke tren seperti mom jeans dan boyfriend jeans.
Sekilas memang terlihat sama,
namun sebenarnya masing-masing dari mereka punya ciri khas dan itulah yang membuat
keduanya berbeda. Nah, berikut beberapa perbedaan boyfriend jeans dan mom jeans:
Mom jeans adalah model celana denim berpinggang tinggi dengan lebih banyak ruang di sekitar pinggul, sedikit longgar namun tetap ramping hingga ke pergelangan kaki. Pinggang tinggi celana ini menggambarkan sebuah gaya praktis selama periode tahun 1950-an hingga 1960-an.
Banyak ibu rumah tangga membutuhkan
pakaian yang nyaman untuk menyelesaikan pekerjaan namun tetap terlihat menawan.
Karena mode saat itu mulai bergeser. Dari kebiasaan memakai apa yang diinginkan
meski tidak nyaman, menjadi keinginan untuk tampil menawan dengan senyaman
mungkin tanpa siksaan.
Istilah 'mom jeans' mulai populer
pada tahun 2010, saat pakaian vintage kembali memasuki tren dan jeans bergaya
retro mulai mengisi lemari pakaian generasi muda. Jeans ini sempat populer
selama beberapa waktu dan disukai wanita dari segala usia, tetapi tidak dengan Gen
Z.
Sedangkan boyfriend jeans merujuk
pada gerakan mode 'pinjaman dari gaya kaum pria' yang berasal dari awal abad
ke-20. Jeans model ini biasanya memiliki desain kaki lebih longgar dengan
cutting pas di atas pinggul, ketat di sekitar bokong, lalu lurus hingga mata
kaki.
Konon selama Perang Dunia 1,
perempuan diharuskan untuk menduduki pekerjaan yang sebelumnya dianggap sebagai
tugas seorang laki-laki. Dari situlah mereka mulai mengenakan pakaian laki-laki
agar gayanya sesuai dengan pekerjaan.
Awalnya, memakai celana panjang
dianggap sebuah tabu bagi perempuan. Hingga tiba sebuah momen dimana Coco Chanel
membuat sebuah evolusi besar yang menormalisasikan perubahan mode. Kala itu, Chanel
menerbitkan potret dirinya memakai celana panjang dan jaket milik sang suami. Pertunjukan
tersebut menjadi sangat kontroversial.
Chanel mengungkap bahwa celana dapat
digunakan sebagai alternatif fashion kelas bawah untuk menggantikan gaun dan
korset. Pernyataan yang sangat berani, tetapi perlu didengar perempuan untuk
mendobrak batasan representasi dalam mengekspresikan diri tanpa mengabaikan
kenyamanan.
Tren boyfriend jeans pun terus
bergulir mengikuti alur perjalanan mode dunia. Terlebih setelah sang Ratu
Hollywood, Marilyn Monroe, memperlihatkan gayanya memakai celana jins model
boyfriend dalam sebuah drama koboi Amerika. Foto tersebut jadi perbincangan
hangat kaum wanita dan menginspirasi mereka untuk mengenakan apa yang paling mereka
sukai, bukan penilaian orang lain.
Karena penampilannya sama-sama longgar, banyak orang bertanya tentang perbedaan mom jeans dan boyfriend jeans. Bahkan tak sedikit yang ingin memiliki sepasang tanpa mempertimbangkan apakah siluet dan potongan modelnya sesuai dengan bentuk tubuh mereka.
Sumber: https://in.pinterest.com/
Banyak sub-gaya yang berasal dari
dua potongan ikonik ini. Beberapa diantaranya yaitu:
Perbedaan paling mendasar antara mom jeans dan
boyfriend jeans terlihat begitu jelas pada siluet dan pola potongan celana.
Potongan mom jeans cenderung longgar di bagian pinggul dan paha,
lalu mulai mengecil di sekitar lutut ke bawah. Gaya tersebut memberi efek
"baggy" yang khas pada bagian pinggul, namun tetap terkesan feminin
pada kaki bagian bawah.
Lain halnya dengan boyfriend jeans yang potongan keseluruhannya
dibuat longgar. Mulai dari batas pinggang hingga ujung kaki. Tidak ada siluet
mengecil ke bawah, melainkan tetap lebar dan lurus sehingga menciptakan siluet
yang lebih maskulin.
Diantara ciri utama mom jeans adalah potongan
high-waisted yang menyentuh bagian atas pinggang (biasanya sampai dekat pusar).
Ini menciptakan ilusi pinggang lebih kecil dan perut yang ramping.
Di sisi lain, rise
pada celana boyfriend cenderung lebih rendah dibanding mom jeans, low-rise ataupun mid-rise. Artinya batas rise hanya di bawah atau sedikit di atas
pinggul sehingga memberi tampilan yang lebih santai dan effortless.
Umumnya panjang
mom jeans hanya sampai atas mata kaki, sedangkan boyfriend jeans seringkali
lebih panjang. Bahkan ada model boyfriend yang jatuhnya hingga telapak kaki,
sehingga dapat dimodifikasi menjadi gaya yang berbeda dan lebih berani dengan cara
melipatnya.
Beberapa tahun
terakhir, lipatan kelim jeans boyfriend begitu populer karena memberi kesan
kasual yang identik. Boyfriend dengan mode panjang bisa dipadukan bersama
pakaian musim dingin. Sementara pola potongan mom jeans yang lebih tinggi dapat
melengkapi berbagai tampilan style musim
panas.
Mom jeans lebih feminine, kental akan nuansa retro dan
lebih menonjolkan bentuk pinggang. Sedangkan boyfriend jeans menawarkan gaya
kasual yang lebih maskulin dan santai. Potongannya lebih longgar dan effortless.
Itu dia beberapa aspek yang membedakan antara mom jeans dan
boyfriend jeans. Secara keseluruhan, masing-masing dari mereka mempunyai keunikan
tersendiri. Mana yang lebih cocok dengan gayamu? Semoga bermanfaat ya!