Houndstooth merupakan salah satu motif kain yang cukup ikonik para tekstil kuno hingga mode kontemporer. Bentuknya sangat khas, yaitu menyerupai gigi belakang anjing dalam pola kotak tak beraturan. Motif ini berevolusi dalam mode kelas atas dan fashion para pecinta olahraga golf. Berawal dari pola tekstil sederhana hingga menjadi bagian dari pakaian berkelas yang bergaya elegan luxury.
Yuk, mengenal lebih dekat tentang
motif houndstooth:
Houndstooth adalah motif pakaian tradisional Skotlandia yang terbuat dari tenunan benang wool tebal. Namun seiring berkembangnya dunia mode, kain dengan motif ini semakin populer sebagai busana sehari-hari. Dan lambat laun mulai diproduksi dari bahan katun, knit hingga kain satin yang lembut dan berkarakteri mengkilap.
Dinamakan ‘houdstooth’ karena motifnya
berbentuk kotak-kotak abstrak dengan ujung menyerupai gigi anjing pemburu (hound’s tooth) yang dalam bahasa inggris
disebut hound. Tak sedikit pula yang
menyebutnya pupystooth atau dogtooth. Sedangkan di Perancis, corak ini lebih
dikenal dengan sebutan pied de poule yang berarti kaki ayam.
Selain itu, berikut beberapa
fakta tentang motif houndstooth:
1.
Identik sebagai busana bangsawan
Karena awalnya sederhana, kain ini relatif tidak
dikenal hingga tahun 1930-an. Hingga akhirnya menarik perhatian Pangeran Wales,
Edward VIII dan menjadi lebih terkenal. Sang Pangeran benar-benar mengadopsi
pola ini ke dalam sebagian besar pakaian kasualnya, yang benar-benar mengubah
Houndstooth dari pola gembala pedesaan menjadi pernyataan mode seperti sekaran
2.
Identik dengan mode kelas atas
Meskipun popularitasnya melonjak setelah penggunaan
pola tersebut oleh sang Pangeran, transisi dari kain tenun menjadi motif atau
desain cetaklah yang benar-benar mengubah permainan. Hal ini benar-benar
mendorong Houndstooth ke dunia mode kelas atas, dengan desainer seperti
Christian Dior yang memasukkannya ke dalam koleksi mereka dan karya-karya
ikonik seperti Dior Court Shoes.
3.
Terkenal berkat Sir Arthur Conan Doyle
Motif houndstooth menjadi populer berkat Sir Arthur
Conan Doyle, dimana ia gemar menambahkan karakterustuk anjing pemburu dalam
bukunya yang berjudul Sherlock Holmes. Karya-karya Sir Arthut Conan Doyle yang
sangat populer pada awal abad ke-20 membuatnya dinobatkan sebagai tokoh penting
dalam sejarah popularitas motif houndstooth.
4.
Mode timeless
Layaknya motif kotak-kotak lainnya, houndstooth telah
menjadi bagian dari mode klasik yang nggak pernah mati gaya alias timeless. Hal inilah yang membuatnya
tetap populer hingga detik ini.
·
Corak houndstooth semakin populer di dunia
fashion semenjak dieksplorasi oleh Louis Vuitton, Chanel dan desainer dunia
lainnya.
·
Dress, outer dan jaket dengan detail houndstooth
sempat menguasai tren tahun 1930, 1970 dan awal tahun 2000.
·
Mulai dikenal di kalangan pria sejak 2008 berkat
koleksi Marc Jacobs.
·
Kemudian di tahun 2009, Alexander Mcqueen
kembali menghadirkan busana houdstooth.
5.
Motif houdstooth sekarang
Hingga detik ini, motif houndstooth masih jadi salah satu
pola paling ikonik. Penggunaannya telah merambah ke berbagai lini industri di
bidang fashion. Mulai dari pakaian formal, kasual hingga aksesoris. Seperti
yang ada pada jas, jaket, blazer, coat atau mantel, set dress, rok, tas,
sepatu, scarf, syal, topi dan masih banyak lagi.
Itu dia berbagai fakta tentang
motif houndstooth dalam dunia mode. Must have item banget, kan? Semoga
informasi ini bermanfaat, ya!