Sejak jaman dulu, Tiongkok dikenal sebagai produsan barang murah dengan kualitas yang bisa diadu. Namun belakangan ini, pergerakan tekstil impor dari China benar-benar tidak terkontrol. Dominasinya di pasar domestic sudah meluluh lantakkan pasar domestic dan menjadi biang kerok melemahnya industri tekstil nasional.
Selama periode 2019-2023, impor
tekstil dan produk tekstil (TPT) dari Negeri Tirai Bambu mengalami peningkatan
rata-rata sebesar 2,75 persen setiap tahun. Dan parahnya, tahun 2024 ini nilai
impor dari Negara Tirai Bambu sudah menyentuh angka 52,26 miliar dollar AS atau
meningkat sebanyak 13,03 persen dari tahun sebelumnya.
Alhasil, produktivitas industri
tekstil pun kian menurun dan berimbas pada berbagai aspek. Banyak perusahaan
mengurangi kapasitas produksi bahkan menghentikan seluruh operasional mereka
karena order yang merosot.
Barang buatan China selalu bisa lebih murah dari dari produksi negara lain karena beberapa hal. Mulai dari kebijakan pemerintah, gaji karyawan, hingga sistem perpajakan.
Produsen Tiongkok juga tak perlu lagi mengeluarkan biaya iklan karena mereka sudah punya banyak hal untuk ditawarkan. Seperti halnya kuantitas, variasi, kualitas, dan yang pasti adalah harga. Pasar produk China di dalam maupun juga melimpah, baik di dalam maupun luar negeri.
Sumber: https://ugm.ac.id/
Selain itu, berikut beberapa hal yang menjadi alasan utama kenapa harga produk China bisa sangat murah:
1.
Skala Produksi Besar-besaran
Alasan pertama yang membuat harga produk China dihargai murah adalah produksi secara besar-besaran. Hal ini tentu lebih menghemat biaya karena penggunaan
material bahan baku dan kapasitas mesin bisa dioptimalkan. Pabrik di China
dapat memesan volume material yang tinggi sehingga harganya ditekan serendah
mungkin.
2.
Memakai bahan baku lokal
Terlebih produsen material juga kebanyakan dari China
juga. Bahan baku produksi dapat berasal dan diproduksi dari China sendiri jadi
perputaran uang untuk produksi terjadi di dalam negeri. Selain itu, dengan cara
ini kerusakan alat produksi pun semakin menipis sehingga biaya untuk
pemeliharaan mesin semakin kecil.
3.
Tenaga Kerja Melimpah danUpah Murah
China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Potensi ini menjadikannya sebagai negara yang memiliki tenaga kerja yang berlimpah. Namun, meskipun begitu ada sisi gelap dibalik banyaknya tenaga kerja ini. Faktanya, upah pekerja China cenderung minim dan tidak ada asuransi bagi tenaga kerjanya.
Sumber: https://apparelresources.com/
Tenaga kerja tergabung dalam ACFTU (All – China
Federation of Trade Unions) yang sudah memiliki ratusan juta anggota. Mereka
dikendalikan oleh Partai Komunis yang memiliki posisi monopolis, yang tidak
ingin ada serikat otonom. Alhasil banyak terjadi ketidakadilan selama bekerja.
Kejadian seperti pemecatan hingga penyiksaan jika ada buruh yang protes akan
aturan ini seringkali terjadi. Selain itu, karena tidak ada sistem asuransi
untuk para buruh yang mengakibatkan para produsen dengan leluasa memaksimalkan
pembuatan produk tanpa memenuhi hak diberikan upah yang lebih layak.
4.
Subsidi biaya
Pemerintah China memberikan subsidi kepada produsen. Subsidi ini bisa berupa bantuan finansial, akses ke sumber
daya dengan harga yang lebih rendah, atau insentif pajak. Dengan bantuan ini,
produsen dapat menurunkan biaya produksi mereka, yang pada akhirnya membuat
barang yang mereka produksi menjadi lebih murah.
5.
Dukungan infrastruktur dan hak cipta
China telah berinvestasi besar dalam infrastruktur,
termasuk jaringan transportasi dan logistik. Infrastruktur yang baik ini
memudahkan dan mempercepat proses produksi dan distribusi barang, yang pada
akhirnya dapat menurunkan biaya.
Penegakan hukum hak cipta yang kurang ketat di China,
memungkinkan produsen meniru produk populer dengan biaya lebih rendah dan menurunkan
harga jual produk.
6. Ketiadaan biaya ekspor
Sumber: https://shipper.id/
Pemerintah china memberlakukan aturan pajak yang sangat
menguntungkan eksportir. Jika pada umumnya, eksportir yang melakukan ekspor ke
negara lain dikenakan biaya untuk transaksi antar negara, maka hal itu tidak
berlaku di China. Pemerintah China malah meniadakan biaya ekspor. Seluruh pajak
ganda hingga PPN memiliki nominal 0% sehingga hal ini juga yang mampu menekan
harga jual produk buatan China. Secara tidak langsung, Pemerintah sangat
mendorong ekspor ke luar negeri.
Selain itu, pemerintah China juga mewajibkan
perusahaan asing memiliki perusahaan mitra China yang mempertahankan
kepemilikan mayoritas, mengambil sebagian besar keuntungan dan memiliki kendali
nyata atas perusahaan.
7.
Strategi dumping
Alasan terakhit kenapa barang China murah adalah
karena mereka melakukan strategi dumping. Yaitu sebuah kebijakan dimana barang
diekspor dan dijual di luar negeri dengan harga lebih murah guna menguasai
pasar negara tersebut. Sedangkan di pasar lokal China, produk tersebut dijual
dengan harga normal bahkan lebih mahal.
Walhasil China bisa menguasai pasar luar negeri dengan
harga jauh di bawah normal, mematikan pesaing bisnis dan mengurangi stok produk
secara masif. Permintaan impor pun semakin banyak sehingga China untung jauh
lebih besar dari kerugian yang mereka tanggung.
Itu dia 7 alasan dibalik harga produk China yang sangat
murah.