Pernahkah kamu mendapati permukaan sepatu kesayangan tiba retak atau seperti membentuk lipatan? Itulah yang dinamakan "crease." Crease adalah lipatan atau kerutan berupa garis atau lekukan-lekukan yang terbentuk pada permukaan sepatu, terutama di bagian atas (upper).
Retakan tersebut muncul karena tekanan dan gerakan selama sepatu digunakan untuk beraktivitas. Crease terlihat paling jelas pada permukaan sepatu kulit asli, namun kadang juga muncul pada jenis bahan lain seperti kanvas dan synthetic leather. Jika crease dibiarkan terlalu lama, tanpa diberikan perlakuan yang tepat ia akan menjadi cracking (permukaan pecah-pecah). Permukaan sepatu yang awalnya mulus, menjadi berantakan bahkan tak sedikit yang bagian solnya juga terlihat patah dan mengelupas.
Salah satu penyebab utama munculnya cracking ialah intensitas pemakaian yang terlalu sering. Selain itu, berikut beberapa hal yang bisa memunculkan kerut di permukaan sepatu:
1.
Bahan Mulai Menua
Seperti halnya
benda lain, bahan sepatu juga bisa menua. Material seperti kulit asli, kulit
sintetis, hingga karet punya umur tertentu sebelum akhirnya mengalami
degradasi. Seiring waktu, bahan-bahan ini kehilangan elastisitasnya, sehingga
lebih rentan terhadap retak atau pecah.
Khusus untuk
sepatu kulit, jika tidak dirawat dengan baik, minyak alami dalam bahan kulit
bisa menguap, membuatnya kering dan akhirnya retak. Sementara itu, kulit
sintetis biasanya punya lapisan luar yang lebih cepat rusak dibanding kulit
asli.
2. Terlalu kering
Kamu rajin
nggak bersihin dan merawat sepatu? Kalau jarang, bisa jadi ini salah satu
penyebab utama cracking. Sepatu berbahan kulit, misalnya, butuh pelembab khusus
agar tetap lentur dan nggak kering. Begitu juga dengan sepatu berbahan lain
seperti suede dan nubuck, mereka butuh perlindungan agar tidak cepat rapuh.
Selain itu,
jika sepatu sering kena debu dan kotoran tapi nggak pernah dibersihkan, kotoran
itu bisa menyerap kelembaban dari bahan sepatu, membuatnya makin kering dan
gampang retak.
3.
Kelembaban Berlebih
Air itu bisa
jadi musuh utama sepatu kalau dibiarkan dalam kondisi lembab terlalu lama.
Sepatu yang sering terkena air tapi nggak dikeringkan dengan benar akan
mengalami penurunan kualitas pada materialnya. Ini terutama berlaku buat sepatu
berbahan kulit atau suede yang sensitif terhadap kelembaban tinggi.
Kalau
dibiarkan basah terlalu lama, sepatu bisa mengalami hydrolysis, yaitu kondisi
di mana bahan PU (polyurethane) pada sol atau upper mulai terurai dan jadi
rapuh. Sol sepatu pun bisa melepuh, pecah-pecah, atau bahkan hancur.
4.
Penyimpanan yang Salah
Percaya nggak
kalau cara menyimpan sepatu juga berpengaruh terhadap ketahanan bahan? Kalau
sepatu dibiarkan tergeletak di tempat panas, terkena sinar matahari langsung,
atau disimpan di tempat lembap tanpa sirkulasi udara yang baik, maka bahan
sepatu bisa cepat rusak.
Suhu yang
terlalu panas bisa bikin material sepatu mengeras dan akhirnya retak. Sedangkan
lingkungan yang terlalu lembap bisa memicu jamur, yang membuat bahan sepatu
makin rapuh.
5.
Terlalu Jarang atau Terlalu Sering Dipakai
Ini mungkin
terdengar aneh, tapi sepatu yang terlalu sering atau terlalu jarang dipakai
sama-sama bisa mengalami cracking. Sepatu yang sering dipakai terus-menerus
tanpa jeda akan mengalami kelelahan material, apalagi jika digunakan di kondisi
ekstrem seperti hujan atau jalanan kasar.
Di sisi lain,
sepatu yang lama nggak dipakai justru bisa mengalami pengerasan pada bagian sol
atau upper-nya. Kalau dibiarkan terlalu lama tanpa perawatan, ketika akhirnya
dipakai lagi, sepatu bisa langsung retak atau bahkan hancur karena bahan sudah
terlalu kering dan getas.
6. Kualitas Lem dan Jahitan Yang Jelek
Beberapa
sepatu menggunakan kombinasi lem dan jahitan untuk memperkuat strukturnya.
Kalau kualitas lem yang digunakan kurang baik, bahan bisa lebih cepat mengalami
degradasi, sehingga retak lebih mudah terjadi. Lem yang sudah tua juga bisa
kehilangan daya rekatnya, sehingga bagian sol atau upper bisa terpisah.
Jahitan yang
terlalu ketat atau kurang fleksibel juga bisa membuat tekanan pada material
tertentu, yang akhirnya bisa menyebabkan cracking terutama di bagian yang
sering ditekuk saat berjalan.
Bagaimana Cara Mencegah Sepatu
Cracking?
Setelah tahu penyebabnya, pasti
kamu penasaran gimana cara mencegahnya, kan? Nah, berikut beberapa tips biar
sepatu kesayangan kamu tetap awet:
·
Rajin membersihkan sepatu, setelah digunakan,
terutama jika terkena kotoran atau air.
·
Gunakan pelembab khusus, buat sepatu berbahan
kulit agar tifak terlalu kering.
·
Simpan di tempat yang tepat, hindari sinar
matahari langsung atau tempat yang terlalu lembap.
·
Gunakan sepatu secara bergantian, jangan pakai
satu sepatu terus-menerus tanpa jeda.
·
Pilih sepatu dengan bahan berkualitas, terutama untuk investasi jangka panjang.
Sekarang, sudah tahu kan kenapa sepatu bisa mengalami cracking? Jadi, mulailah memperhatikan teknis perawatan serta pemakaian guna meminimalisir setiap penyebabnya. Dengan begitu, sepatu favoritmu lebih tahan lama, awet dan tetap terlihat bagus meski sudah berumur. Semoga bermanfaat ya!