Terkenal sebagai bahan pakaian yang nyaman dan menghangatkan saat cuaca dingin, wol menjadi salah satu investasi untuk jangka panjang. Kualitas wol asli setara dengan kain sutra pada masing-masing kelas serta penggunaannya. Pakaian dan aksesoris dari kain wol pun menjadi harta yang sangat berharga bagi setiap pemiliknya.
Perawatannya pun nggak boleh
sembarangan. Butuh perhatian khusus agar tampilannya tetap indah dan awet
meski digunakan selama bertahun-tahun. Nah, berikut ini beberapa langkah yang
perlu kamu perhatikan dalam merawat baju dari kain wol:
Karena wol butuh waktu untuk kembali ke bentuk aslinya.
Jangan mengenakannya selama dua atau tiga hari berturut-turut. Beri waktu
istirahat setidaknya satu hari agar serat wol bisa “pulih” dan kembali ke
bentuk awal.
Idealnya, pakaian wol dicuci secara manual menggunakan
tangan agar struktur seratnya tidak rusak dan handfeelnya tetap lembut.
Kalaupun terpaksa harus dicuci dengan mesin, aturlah siklus pencucian pada mode
delicate khusus kain wol, gunakan air
dingin dan deterjen berformula ringan.
Daya serap wol sangat baik, bahkan ia mampu menyerap
air secara berlebihan. Sayangnya kemampuan ini bisa membuat seratnya melemah
dan mengalami deformasi. Oleh sebab itu, kamu tidak disarankan untuk merendamnya
lebih dari 30 menit.
Pilihan deterjen untuk mencuci baju wol juga nggak
boleh sembarangan, lho. Pastikan deterjen tersebut memiliki pH netral dan tidak
mengandung pemutih atau zat aktif penghilang noda. Deterjen yang terlalu keras
bisa merusak serat, membuatnya kaku dan mudah rapuk. Sebaiknya, gunakan produk
deterjen khusus bahan wool.
Serat wol sangat sensitif dan bisa berubah bentuk,
bahkan rusak jika mendapat tekanan yang terlalu kuat. Oleh sebab itu, kamu tidak
boleh memeras pakaian dari kain wol terlalu kencang. Cukup tekan secara perlahan
untuk mengeluarkan kelebihan air.
Karena seratnya yang berat saat basah, produk berbahan
wol asli sangat rentan terhadap perubahan bentuk dan ukuran. Jadi, jangan
pernah menjemurnya dengan cara digantung entah menggunakan hanger atau disampirkan
pada jemuran. Untuk menghindari deformasi, jemur pakaian wol dengan cara merentangkannya
di permukaan rata. Alasi dengan handuk kering untuk membantu menyerap
kelembaban berlebih.
Terik matahari dan siklus pengeringan mesin cuci adalah
musuh besar serat wol. Sinar matahari langsung bisa merusak serat dan
membuat warnanya jadi memudar.
Sebaiknya keringkan sweater, blazer atau aksesoris
wool di tempat yang teduh dan bersirkulasi baik.
Menyimpan baju berbahan dasar serat wol juga nggak boleh sembarangan, lho. Setelah baju wool benar-benar kering, lipatlah dengan rapi dan simpan di lemari yang bersih. Jangan gantungkan baju secara berlebihan agar tidak kehilangan bentuk aslinya.
Selain itu berikut cara menyimpan pakaian wool:
·
Simpan di area yang bersih, kering, sejuk dan
gelap
Tempat yang
bersih, kering, sejuk, dan gelap adalah kondisi paling optimal untuk menyimpan
pakaian wool. Ini membantu mempertahankan kualitas serat dan mencegah tumbuhnnya
jamur, bakteri serta mikroorganisme perusak.
·
Pilih Garment Bag yang Memungkinkan Sirkulasi
Udara
Khusus untuk
pakaian berstruktur padat seperti jaket atau mantel, ada baiknya kamu
menyimpannya di dalam garment bag. Tapi, pastikan bahan garment bag tersebut terbuat
dari bahan yang memungkinkan sirkulasi udara seperti katun atau linen. Sehingga
tidak ada penumpukan kelembaban yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
hama.
·
Selalu bersihkan sebelum menyimpan
Sebelum
menyimpannya, pastikan pakaian wol benar-benar dalam kondisi bersih dan kering.
Hal itu karena kotoran atau noda bisa menarik serangga perusakan.
Itu dia beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam merawat pakaian dari kain wol. Memang butuh ketelatenan,
namun hasilnya sepadan dengan penampilan, umur pakai serta kenyamanan yang
ditawarkan. Rawat baik-baik pakaian dan aksesoris wool kesayanganmu, ya!