Baju ihram adalah busana wajib bagi setiap umat muslim yang hendak melaksanakan ibadah haji atau umrah. Namun, busana ihram untuk laki-laki berbeda dengan perempuan. Baik dalam hal model maupun ketentuan pemakaiannya.
Ihram untuk pria hanya terdiri dari
dua lembar kain longgar berwarna putih sebagai simbol kesederhanaan serta
persatuan antar umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah di Tanah Suci Mekah.
Sedangkan baju ihram wanita berupa abaya atau gamis yang longgar, menutupi
seluruh tubuh dan tidak menonjolkan lekuk badan.
Selain itu, berikut beberapa
syarat dan aturan baru mengenai cara berpakaian wanita selama melaksanakan
ibadah haji.
Ibadah haji merupakan ibadah yang
sakral dalam kehidupan seorang muslim. Sebagai wujud penyempurnaan ibadah, pelaksanaan
rukun Islam yang ke-5 ini hendaknya sesuai dengan sunah. Selain finansial yang “mampu”,
setiap jamaah juga harus bersiap secara lahir maupun batik. Salah satu hal yang
perlu dipersiapkan secara matang adalah perlengkapan haji, termasuk memilih
baju ihram yang sesuai ketentuan syariat dan peraturan otoritas setempat.
Tak seperti baju ihram laki-laki,
pakaian ihram wanita boleh bahkan diharuskan berjahit. Akan tetapi desain dan potongannya
harus sesuai ketentuan syariat islam, yaitu longgar dan menyamarkan bentuk tubuh.
Mereka juga dilarang memakai penutup wajah (niqab atau burka) dan sarung tangan.
Bahkan pemerintah Arab Saudi telah
menetapkan aturan khusus terkait penggunaan baju ihram untuk jamaah perempuan.
Berikut 4 poin penting mengenai busana haji dan umrah bagi wanita berdasarkan
peraturan Kerajaan Saudi Arabia (KSA).
Syarat utama pakaian ihram wanita adalah menutup
seluruh aurat, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Desainnya
harus longgar dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh, serta dibuat dari bahan
yang tebal, tidak tipis ataupun menerawang.
Yang terpenting adalah pakaian tersebut tidak menarik
perhatian atau menimbulkan syahwat. Sebab tujuan dari baju ihram adalah memperlihatkan
kesederhanaan dan ketundukan pada Allah SWT.
Pakaian ihram wanita hendaknya sederhana dan tidak
berlebihan. Tidak disarankan memakai pakaian dengan warna yang mencolok, motif
berlebihan, atau perhiasan yang menimbulkan perhatian. Desain baju ihram perempuan
juga tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki serta tidak menimbulkan kesan
berhias atau pamer.
Meski tidak wajib, tapi baju ihram warna putih seringkali lebih dianjurkan karena melambangkan kesederhanaan dan kesucian.
Baca Juga: |
Jemaah haji wanita harus memakai pakaian yang lebar,
longgar serta tidak mengekspose siluet (bentuk) tubuh. Ini sesuai dengan prinsip
busana Islam syar’i yang menitikberatkan pada fondasi untuk menjaga kehormatan
wanita muslimah dengan tidak memperlihatkan lekuk tubuh secara jelas.
Dalam aturan terbaru ibadah haji yang dirilis tahun 2023, pemerintah
Arab Saudi secara tegas melarang penggunaaan akeseoris apapun pada pakaian
ihram. Ini mencakup detail payet, manik-manik, bordir warna-warni, serta detail
lain yang berpotensi merusak kekhusyukan ibadah haji. Langkah tersebut
bertujuan untuk menjaga fokus jamaah serta mencegah distraksi fokus selama
pelaksanaan ibadah.
Pada prinsipnya, ketentuan penggunaan
baju ihram wanita hampir sama seperti memakai busana syar’I atau kebiasaasn
orang Indonesia yang mengenakan mukena saat shalat. Dalam hal ini, mengenakan
satu set gamis dan kerudung serta kaos kaki saja sudah cukup dan pasti
diizinkan.
Namum, ada beberapa pedoman
berpakaian yang perlu diperhatikan perempuan muslim selama pelaksanaan ibadah
haji maupun umrah:
1.
Umumnya panjang bagian bawah harus menutupi hingga
batas tumit lalu memakai kaos kaki. Sedangkan, panjang lengan pada pakaian atau
gamis wanita harus mencapai pergelangan tangan.
2.
Pakaian harus memenuhi syariat islam: menutup aurat, tidak ketat, tidak transparan. Penutup
kepala atau kerudung yang dipakai pun harus menjuntai hingga bagian dada.
3. Boleh menggunakan celana, asalkan dari bahan yang tebal, desainnya longgar dan tidak menyerupai celana laki-laki seerta tidak membentuk lekuk tubuh.
4. Pakailah kaos kaki panjang dan ketat agar bisa menutupi kaki secara sempurna.
Itu dia beberapa ketentuan serta pedoman berbusana bagi wanita muslim saat melaksanakan ibadah haji maupun umroh. Semoga pengetahuan ini bermanfaaat dan bisa menjadi referensi buat kamu, ya!