Kain kafan adalah bagian penting
dari pemakaman seseorang yang meninggal dalam agama Islam. Membungkus jenazah
menggunakan kain kafan bertujuan utnuk menjaga kesucian serta kehormatan
seseorang yang sudah meninggal saat dimakamkan. Selain bersih dan kualitas,
pemilihan kain kafan juga harus mengikuti tuntunan agama islam.
Oleh karena itu, pemilihan kain
kafan harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar sesuai dengan tuntunan agama
dan juga layak secara etika. Nah, berikut tuntunan memilih kain kafan yang
tepat:
1.
Jenis kain
· Kain katun
Katun merupakan
jenis kain yang paling umum digunakan sebagai kafan atau pembungkus jenazah. Selain
berkarakter lembut dan breathable, kain putih yang dikenal dengan sebutan mori
ini juga banyak tersedia di pasaran. Harganya pun relative terangkau.
Katun termasuk
kategori serat alam, sehingga mudah menyerap cairan dan cepat diuraikan oleh
tanah. Mayoritas orang Indonesia menggunakan kafan jenis ini.
·
Kain linen
Linen adalah
tekstil alami tertua yang terkenal karena kekuatan serta daya tahannya. Meski
jarang digunakan, kain ini bisa menjadi alternatif untuk pembungkus orang yang
sudah meninggal. Linen juga termasuk pilihan yang dianjurkan sebagai simbol
penghormatan terakhir karena berkualitas baik serta tahan terhadap udara
lembab.
Walaupun pada
kenyataannya, alasan utama yang membuat linen jarang digunakan sebagai kafan
adalah kerana harganya yang jauh lebih mahal dibandingkan mori katun.
2.
Warna
Kain kafan idealnya berwarna putih bersih, tanpa
motif, gambar, ataupun detail bordir. Warna putih bukan hanya simbol kesucian,
tetapi juga merupakan sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Dimana dalam
sebuah hadist, Rasulullah bersabda:
"Gunakanlah
kain putih untuk kafan kalian, karena kain putih itu lebih suci dan lebih
baik." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Hal tersebut berlaku kecuali dalam keadaan darurat,
boleh menggunakan kain kafan selain warna putih. Yang terpenting adalah kain
kafan harus suci dari najis dan memenuhi syarat-syarat kain kafan lain.
3.
Ukuran
Kain kafan kafan harus cukup panjang dan membungkus
jenazah secara keseluruhan, tapi tidak boleh berlebihan. Untuk memastikan
kebutuhan kafan, kamu bisa mengukurnya dengan cara-cara berikut:
·
Ukuran panjang kain kafan harus melebihi tinggi
jenazah (tinggi badan + 50 cm). Tujuannya agar kain bisa diikat pada bagian
ujung kepala dan kaki.
·
Sedangkan lebar kain juga harus cukup untuk
membungkus seluruh tubuh jenazah (biasanya sekitar 1–1,2 meter).
Sedangkan, jumlah dan ukuran kain kafan disesuaikan
dengan jenis kelamin dan tinggi badan jenazah. Berikut penjelasannya:
·
Untuk jenazah laki-laki dewasa, digunakan tiga
lembar kain yang cukup menutupi seluruh tubuh.
·
Untuk jenazah perempuan dewasa, biasanya terdiri
dari lima lapis kain, termasuk tambahan seperti kerudung, baju longgar, dan
pembalut.
·
Sementara untuk anak-anak atau bayi, ukuran kain
disesuaikan dengan proporsi tubuh, namun tetap mengedepankan prinsip menutup
seluruh tubuh dengan layak.
4.
Berkualitas
Poin penting lainnya adalah kualitas bahan. Kain kafan
sebaiknya cukup tebal agar tidak menerawang, namun juga tidak terlalu berat
atau kaku. Kain tipis yang mudah sobek sebaiknya dihindari, karena dapat
menyulitkan proses pengkafanan dan dianggap kurang menghormati jenazah.
5.
Bersih
Sebelum digunakan, kain kafan harus dalam keadaan bersih dan belum pernah dipakai. Hindari kain yang terkena noda, bau apek, atau disimpan di tempat lembap. Di banyak tempat, pengurus jenazah menyarankan menyimpan kain kafan di ruang yang kering dan steril, jauh dari paparan sinar matahari langsung atau kontaminasi bahan kimia.
Itu dia beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih kain kafan untuk jenazah. Nah. Jika Sobat Bahankain
ingin membeli kain mori untuk kafan, Bahankaincom bisa menjadi alternatif
terbaik.
Kami menyediakan pilihan kain
mori katun putih yang sesuai standar pemulasaraan jenazah dalam Islam. Produk
kami dijamin bersih, berkualitas tinggi, dan tersedia dalam berbagai ukuran
sesuai kebutuhan, baik untuk individu maupun pengurus jenazah profesional.