Fashion telah mengalami
pergeseran yang sangat berarti dimana gender kini tidak lagi dijadikan sebagai
patokan dalam penciptaan desain maupun warna pakaian. Konsumen pun lebih bebas
bereksplorasi melampaui batas-batas gender. Terbukti dimana makin banyak
perancang busana yang merilis koleksi unisex, toko retail yang mencopot label “man”
dan “women.” Bahkan selebritas global
sekelas Harry Styless dan Billie Eilih juga tampil penuh percaya diri dalam
konsep fashion genderless.
Sejak Sebenarnya apa itu fashion
gendeless? Dan apa caja ciri khasnya? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Konsep genderless fashion
pertama kali muncul pada abad ke-20, tapi baru mulai dikembangkan dan menjadi
populer pada tahun 2021. Tepatnya setelah beberapa jenama fashion mengeluarkan
koleksi busana unisex pada ajang London Fashion Week 2021. Dari situ, model pakaian
tanpa batasan gender ini makin populer dan diminati berbagai lapisan
masyarakat.
Meski banyak yang memperdebatkan
definisinya, tapi inti dari genderless fashion adalah segala jenis pakaian
maupun aksesoris yang dirancang secara lepas, bebas dari stereotip warna
ataupun bentuk yang selama ini digunakan sebagai cara seseorang memandang
gender. Ini memberikan ruang kebebasan
pria maupun wanita dalam mengekspresikan diri melalui pilihan busana.
Model busana genderless terdiri
dari pola-pola sederhana yang terkesan minimalis tanpa menonjolkan ciri fisik
maskulin ataupun feminin. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan daya tarik
yang setara dan menampilkan ekspresi
individu tanpa batasan orientasi.
Genderless fashion adalah konsep
mode yang tidak dibatasi oleh konstruksi gender tradisional. Artinya, pakaian
dirancang agar bisa dikenakan oleh siapa saja, tanpa mengacu pada norma “busana
pria” atau “busana wanita”. Konsep ini mengedepankan siluet netral, desain
minimalis, dan kenyamanan sebagai prioritas utama.
Alih-alih menonjolkan
maskulinitas atau feminitas, genderless fashion menempatkan identitas personal
di garis depan. Setiap individu bebas memilih busana yang sesuai dengan
kepribadian dan kenyamanannya, bukan berdasarkan label jenis kelamin yang
melekat.
Berikut beberapa ciri paling khas
dari busana genderless:
Dibandingkan busana konvensional
yang berbasis gender, busana non-biner ini memiliki beberapa karakter khusus,
seperti:
Diantara ciri
utama busana genderless yaitu mempunyai potongan oversized, boxy, atau straight cut (lurus) yang tidak membentuk tubuh secara spesifik. Ini dapat
menghilangkan fokus seseorang pada bentuk tubuh pria maupun wanita.
Padukan dengan
item regular seperti celana standar, loose
pants atau kulot. Sehingga look nya tetap netral dan memberi kenyamanan.
Fashion
genderless menggunakan palet warna yang tidak diasosiasikan pada stereotip
gender. Setiap item hadir dalam warna-warna bernuana netral seperti:
·
Monokrom: hitam, putih, abu-abu
·
Netral: beige, olive, navy
·
Pastel lembut yang tidak terlalu “girly” atau
“boyish”
Konsep genderless
fashion juga meminimalisasi elemen dekoratif yang selama ini dikaitkan dengan
feminitas atau maskulinitas. Detail desainnya fokus pada fungsi, kenyamanan,
serta estetika yang sederhana. Tanpa fuffle, renda, bordir bunga (feminin),
maupun kancing ganda, epaulet militer, dan kantong besar (maskulin)
Salah satu ciri utama fashion genderless adalah
hilangnya kategori "male" dan "female" dalam label produk. Deskripsi
produk disusun berdasarkan ukuran atau gaya (jenis pakaian), seperti leather
jacket basic zipper ukuran XS, S, M, L, XL.
Bahan kain yang digunakan juga dipilih berdasarkan
kenyamanan, fleksibilitas, dan kesederhanaan visual, bukan untuk memperkuat
identitas gender.
Contoh bahan
yang populer:
·
Katun combed, yang sejuk, lembut, cocok untuk
potongan reguler atau loose fit.
·
Twill stretch polyester, berkarakter ringan,
tahan kusut, cocok untuk celana maupun outerwear.
·
Denim netral/natural, tanpa efek acid wash
maupun detail embroidery.
Aksesori dalam
gaya genderless biasanya mempunyai desain minimalis namun fungsional seperti sling
bag, topi polos, sepatu sneaker. Ia juga tidak menggunakan motif-motif simbolik.
Detail kerah, kancing, atau potongan bahu pun dirancang agar tetap netral dan
cocok digunakan oleh siapa saja.
Itu dia berbagai hal yang perlu
kamu ketahui tentang fashion genderless yang bukan sekadar gaya, tapi juga
cerminan perubahan cara pandang masyarakat terhadap identitas. Di tengah dunia
yang semakin terbuka dan inklusif, mode menjadi sarana penting dalam
menyuarakan keberagaman serta kebebasan berekspresi.