Kamu pasti punya setidaknya satu pakaian tebal, nyaman, dan seringkali jadi andalan saat cuaca dingin atau sekadar malas berdandan, bukan? Yap, kita sedang bicara tentang sweatshirt. Pakaian ini mungkin terlihat sederhana, tapi di baliknya tersimpan sejarah menarik yang mengubahnya dari seragam atlet menjadi salah satu ikon fashion paling universal.
Bukan
Sekadar “Baju Keringat” Biasa
Nama “sweatshirt” sebenarnya punya makna harafiah: “baju
keringat”. Asal muasalnya bisa ditarik kembali ke tahun 1920-an. Saat itu,
pemain sepak bola Amerika sering memakai sweater
rajutan yang gatal dan tidak nyaman saat latihan. Benjamin Russell Jr., seorang
pemain sepak bola, mengeluhkan hal ini pada ayahnya, Benjamin Russell Sr.,yang
merupakan pemilik pabrik pakaian.
Russell Sr. kemudian menemukan solusi revolusioner: membuat
pakaian dari bahan katun yang lembut dan dapat menyerap keringat. Pakaian ini
tidak hanya lebih nyaman, tetapi juga memungkinkan keringat menguap sehingga
tubuh tetap hangat. Sejak saat itu, sweatshirt
buatan Russell Athletic menjadi populer di kalangan atlet dan tim olahraga,
mengakhiri era sweater rajut yang
tidak praktis.
Ciri-ciri
Khas Sweatshirt
Sweatshirt adalah jenis
pullover, yang berarti tidak
memiliki resleting atau kancing di bagian depan, serta tidak memiliki tudung
kepala. Baju ini juga didesain mirip seperti kaus berlengan panjang, tetapi
lebih tebal dan biasanya memiliki leher bundar (crew neck). Umumnya terbuat dari bahan katun tebal atau campuran
katun, seringkali dengan bagian dalam yang berbulu lembut atau fleece untuk memberikan kehangatan dan
kenyamanan. Baju ini dikenal karena sifatnya yang santai, tebal, dan nyaman,
menjadikannya pilihan populer untuk pakaian kasual sehari-hari atau saat
bersantai.
Dari
Lapangan Olahraga ke Jalanan Kota
Popularitas sweatshirt
tidak hanya berhenti di lapangan olahraga. Pada tahun 1960-an, banyak
universitas mulai menggunakan sweatshirt
sebagai media promosi. Mereka mencetak logo atau nama universitas di bagian
depan, menciptakan identitas baru yang disebut collegiate style. Sejak saat itu, sweatshirt menjadi simbol gaya hidup mahasiswa yang santai, cerdas,
dan penuh semangat.
Gaya ini kemudian diadopsi oleh budaya streetwear pada tahun 1980-an dan 1990-an. Para skateboarder, penari, dan seniman grafiti
menganggap sweatshirt sebagai kanvas
kosong yang sempurna untuk mengekspresikan diri. Kepraktisan, kenyamanan, dan
tampilan yang effortlessly cool
menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang ingin tampil beda namun tetap
otentik.
Perbedaan Sweatshirt dengan Pakaian Serupa Lainnya
Seringkali, orang salah membedakan antara sweatshirt, hoodie, dan sweater. Berikut adalah perbedaannya
agar kamu tidak lagi bingung:
·
Sweatshirt: Pakaian
tebal dari bahan katun/fleece, berpotongan longgar, dengan leher bulat
(crewneck) dan tanpa tudung. Inilah ciri khas utamanya. Sering juga disebut pullover.
·
Hoodie: Pada
dasarnya adalah sweatshirt yang ditambah tudung kepala di bagian
belakang.
·
Sweater: Pakaian
hangat yang dibuat dengan cara dirajut
(dari wol, kasmir, atau akrilik). Tekstur rajutannya adalah pembeda utama.
Tips Gaya
Santai dengan Sweatshirt
Keunggulan sweatshirt
adalah kemampuannya beradaptasi dengan berbagai gaya. Berikut beberapa ide padu
padan yang bisa kamu coba:
·
Gaya
Kasual-Elegan: Padukan sweatshirt
polos berwarna netral dengan celana kain (seperti chino) dan sepatu sneakers
putih. Tambahkan jam tangan minimalis untuk kesan rapi.
·
Gaya Streetwear: Kenakan sweatshirt berukuran besar (oversized) dengan celana jogger atau celana kargo. Pilih sepatu chunky sneakers dan topi beanie untuk tampilan yang trendi.
·
Gaya
Maskulin: Pasangkan sweatshirt
abu-abu atau hitam dengan celana denim gelap dan jaket kulit. Tampilan ini cocok
dipakai untuk acara santai atau outings di
malam hari.
·
Gaya Santai
di Rumah: Tentu saja, tidak ada yang mengalahkan kenyamanan sweatshirt yang dipadukan dengan celana training saat bersantai.
Dari seragam olagraga yang fungsional hingga kanvas fashion yang ekspresif, sweatshirt
telah membuktikan dirinya sebagai pakaian klasik yang tak lekang oleh waktu. Ia
tidak hanya menawarkan kehangatan dan kenyamanan, tetapi juga menjadi medium
untuk menampilkan identitas diri. Jadi, lain kali kamu mamakai sweatshirt andalan kamu, ingatlah bahwa
kamu sedang memakai sepotong sejarah yang keren.