Fashion Gen Z emang nggak pernah
gagal. Setelah euforia maximalism ala Y2K dengan warna-warna shocking
dan logo besar, kini panggung fashion generasi ini diambil alih oleh sebuah
estetika yang lebih tenang namun penuh perhitungan, Acubi Style.
Gaya ini lahir dari
persilangan dua dunia, dimana ia menyerap energi minimalisme Korea Selatan
(K-Minimalism) yang bersih dan terstruktur tanpa sepenuhnya meninggalkan
warisan Y2K. Namun, energi Y2K itu sudah "di-filter," dan hanya
menyisakan siluet-siluet terbaiknya. Acubi style memanifestasikan identitas visual
Gen Z yang mendambakan effortless chic dengan kesadaran lingkungan.
Jika Y2K menggambarkan keberanian,
Acubi lebih menonjolkan kehalusan dan kesan edgy. Acubi Style
adalah estetika berpakaian yang lahir dari kultur streetwear Korea dan
berkembang di tangan Gen Z. Ciri khasnya warna netral, potongan simpel,
layering tipis, serta elemen unik. Look-nya
serius tapi tetap fun.
Inspirasinya tentu datang dari
selebritas Korea seperti Jennie BLACKPINK yang sering memadukan busana
basic dengan satu item khusus yang membuat tampilan terlihat berkarakter.
Alih-alih memainkan warna mencolok, Acubi Style fokus pada clean look yang
dipermanis dengan siluet kontras dan detail tak terduga.
Gaya simpel yang berkarakter ini sangat fleksibel dan mudah diadaptasi ke berbagai aktivitas. Mulai dari kuliah, nongkrong, hingga kegiatan produktif di luar ruangan. Tampilan Acubi sudah cukup memberi kesan stylish tanpa memerlukan banyak ksesori atau layer tebal.
Acubi Style punya beberapa elemen khas yang membuatnya mudah dikenali.
1.
Palet Warna Netral
Warna adalah elemen penting yang membedakan Acubi
Style dari tren lain, terutama Y2K yang lebih colorful. Dalam Acubi Style,
warna-warna netral seperti hitam, putih, abu-abu, cokelat, dan beige selalu
lebih mendominasi.
Palet ini memberikan kesan clean dan modern,
sekaligus membuat pemakainya lebih fleksibel dalam memadukan item lainnya.
Warna netral juga memudahkan layering sehingga outfit tetap terlihat rapi tanpa
kesan “penuh” atau berlebihan. Dari sisi fashion, palet warna netral juga lebih
tahan lama dan cocok untuk berbagai suasana, baik indoor maupun outdoor.
2.
Perpaduan Siluet Fitted dan Oversized
Kontras siluet merupakan elemen visual yang sangat
kuat dalam Acubi Style. Kombinasi paling umum adalah baby tee yang ketat
di bagian atas, dipadu dengan cargo pants atau wide-leg pants
yang longgar. Perpaduan ini menciptakan bentuk tubuh yang proporsional tanpa terlihat
terlalu “usaha”.
Selain praktis, perpaduan fitted–oversized memberi
kesan streetwear yang matang. Pemakainya tetap terlihat santai, tetapi tetap
fashionable. Siluet longgar di bagian bawah juga memberi ruang gerak yang lebih
bebas, sehingga cocok dikenakan dalam aktivitas sehari-hari.
3.
Layering Tipis dan Terukur
Berbeda dari gaya layering tebal, Acubi Style hanya
mengandalkan layer ringan seperti bolero, cropped jacket, atau outer
tipis. Layering ini berfungsi memberikan dimensi tambahan pada outfit tanpa
mengorbankan kenyamanan.
Layer tipis juga membuat outfit terlihat lebih rapi,
terutama ketika dipadukan dengan warna netral. Bolero misalnya, dapat
mempertegas siluet tubuh sekaligus membuat tampilan basic seperti baby tee
terlihat lebih menarik. Di sisi lain, leg warmer pada bagian kaki menjadi layer
visual yang memberi sentuhan playful dan unik.
4.
Selalu Ada “Statement Item”
Salah satu aspek paling menonjol dalam Acubi Style
adalah penggunaan satu item yang menjadi fokus tampilan. Statement item ini
biasanya berupa:
·
jaket crochet,
·
top berpotongan asimetris,
·
tas bahu berdesain unik,
·
leg warmer yang bold,
·
headphone besar,
·
hingga aksesori retro berwarna gelap.
Keberadaan
statement item membuat outfit sederhana berubah menjadi tampilan yang personal
dan artistik. Elemen ini yang sering membuat Acubi Style terlihat “mahal” tanpa
harus menggunakan barang-brang high-end.
1. Cargo Pants
Cargo pants menjadi salah satu item paling ikonik
dalam Acubi Style. Dengan potongan longgar dan saku-saku besar, celana ini
memberi sentuhan utilitarian yang kuat namun tetap nyaman untuk dipakai
sehari-hari. Cargo pants juga mudah dipadukan dengan baby tee atau knitwear
2.
Baby Tee
Baby tee adalah kunci tampilan Acubi yang clean dan
youthful. Potongan crop yang pas di tubuh membuat gaya lebih proporsional saat
dipadukan dengan bawahan longgar. Warna netral atau grafis minimalis pada baby
tee cocok menjadi item dasar di berbagai kombinasi. Ia memberikan ruang untuk
menambah layer atau statement item
lain.
3.
Leg Warmer
Sederhana, tapi leg warmer memainkan peran penting
dalam menambah tekstur pada tampilan. Aksesori ini kembali populer berkat tren
fashion rok mini atau sneakers chunky ala K-Fashion. Ia menjadi penyeimbang antara minimalisme dan
sentuhan playful. Membuat outfit terlihat lebih unik dan memberi efek layering
tanpa volume berlebihan.
4.
Bolero Mini
Bolero mini adalah outer pendek yang menciptakan struktur
pada tampilan. Selain mempertegas siluet tubuh, bolero mengubah baby tee
sederhana menjadi outfit yang lebih fashionable.
Dalam konteks Acubi Style, bolero sering digunakan
untuk layering ringan, terutama ketika ingin menambah dimensi visual tanpa
terasa berat. Bolero knit, bolero rajut tipis, atau bolero crop berbahan ribbed
adalah pilihan populer.
5.
Item Eksperimental
Item ini merupakan elemen yang membuat Acubi Style
selalu menarik. Baik itu jaket crochet ala Jennie, top asimetris, shoulder bag
dengan bentuk unik, atau aksesori oversized—semua menjadi ciri khas Acubi
Style.
Item eksperimental ini memberi karakter pada tampilan dan memungkinkan pemakainya menshowcase kepribadian masing-masing. Satu item ini sering menjadi highlight visual dalam keseluruhan outfit.
Acubi berhasil menjadi bahasa mode yang fasih untuk sebuah generasi yang ingin tampil autentik, stylish, dan bertanggung jawab. Gaya ini telah mengalir dari layar ponsel ke jalanan, membuktikan diri sebagai signature baru Gen Z di kancah fashion global
5 Item Wajib untuk Padupadan Acubi Style Ala Gen Z
Mengenal Serat Acetate, Karakteristik dan Pemanfaatannya
Kenapa Banyak Karakter Kartun Klasik Memakai Sarung Tangan Putih? Ini Makna dan Sejarahnya
Berapa OZ yang Tepat? Yuk, Pahami Variasi Ketebalan Kain Denim
Accidental Fashion, Disaat Ketidaksengajaan Mengubah Alur Cerita
Kenapa Fashion 80-an Masih Mendominasi di 2025? Nostalgia, Siklus Tren, dan Budaya Pop
Rahasia Gelap Pewarna Denim, Bahaya Anilin di Balik Birunya Indigo Konvensional
Fashion Fusion, Tren Mode Hybrid yang Mengubah Cara Berpakaian
Masih Layak Nggak, Sih, Gaya Sweater Disampir di Bahu?
Apa Itu Sepatu Mocassin? Fakta, Sejarah dan Ciri Khasnya