Tingkat mutu
kain (fabric grade) pada umumnya dinilai berdasarkan cacat kain secara struktur
maupun warna. Dalam tingkatan mutu kain atau yang biasa dikenal dengan istilah
fabric grade akan dinilai grade kain berdasarkan banyaknya cacat kain yang
terdapat didalam kain tersebut.
Cacat struktur
kain adalah penilaian cacat kain secara struktur dilakukan dengan cara
memeriksa kain (inspecting machine). Cacat mayor (major defect) adalah cacat
yang dapat diperbaiki sedang cacat minor (minor defect) adalah defect atau
cacat kain yang masih mungkin dapat diperbaiki. Grade fabric dinilai
berdasarkan jumlah dan macam cacat kain.
Pada umumnya
Accepted Quality Standard (AQL) yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan
System Point yang menghitung tingkat mutu kain atas dasar jumlah point
kesalahan yang ditemukan .
Beberapa jenis penghitungan point adalah sebagai berikut:
SISTEM 4-POINT
Cacat dinilai
sebagai berikut:
·
Sampai 7,5 cm 1 point (minor)
·
7,5 -15 cm 2 points
·
15 - 23 cm 3 points
·
23 - 30 cm 4 points
Rata-rata kesalahan dari setiap lot yang tidak melebihi 20 – 25 point per 100m kain yang diperiksa. Namun sampai pada 30 – 35 point per 100m masih dapat diterima sebagai toleransi.
SISTEM 6-POINT
Cacat pada permukaan yang lebih luas dan alokasi point sebagai berikut:
Rata-rata kesalahan dari setiap lot yang tidak melebihi 24 – 26 point per 100m kain yang diperiksa dengan angka toleransi pada 30 – 32 points masih dapat diterima.
SISTEM 10-POINT
SYSTEM (VISUAl EXAMINATION)
System ini lebih
dikenal untuk fabric inspection dengan lebar kain diatas 170 cm.
Penilaian
terhadap defect sebagai berikut :
Rata-rata nilai
kesalahan tidak melebihi 28 – 30 points per 100m kain yang diperiksa dengan
angka toleransi 38 – 40 point per 100m masih dapat diterima.
Agar dapat
menghasilkan kain yang berkualitas tinggi, untuk itu perlu dilakukan kendali
mutu kain dengan tujuan untuk mengetahui kualitas kain, dan dengan cara
melakukan pemeriksaan kain (fabric inspection) baik secara visual menggunakan
mesin inspect, dengan demikian akan diketahui defect-defect kain yang mungkin
terjadi, sehingga akan dapat membantu untuk menentukan keputusan apakah kain
dapat digunakan atau tidak.