Membuat rancangan busana yang
mudah dipahami merupakan salah satu tugas seorang desainer mode. Itulah kenapa penting
bagi seorang perancang busana untuk memahami setiap unsur desain dalam proses
pembuatan desain. Nah, berikut beberapa unsur desain yang perlu kamu tahu:
Unsur desain fashion adalah aspek yang digunakan untuk mewujudkan sebuah rancangan sehingga orang lain bisa memahami serta merealisasikannya. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan dalam pembuatan sketsa pakaian. Diantaranya yaitu garis, arah, bentuk, tekstur, ukuran, siluet dan warna.
Dengan melibatkan unsur-unsur di atas, harapannya orang lain bisa lebih mudah memahami bagaimana desainnya, bagaimana polanya, menggunakan kain apa serta bagaimana cara memakainya.
Setidaknya terdapat 8 unsur desain yang perlu diperhatikan untuk menciptakan sebuah rancangan busana. Berikut ulasan lengkapnya:
1.
Garis
Garis adalah unsur paling tua yang digunakan manusia
untuk mengungkapkan perasaan atau emosi. Unsur garis terbentuk dari goresan
benda keras di permukaan benda alam maupun buatan. Lewat goresan-goresan itu
juga orang jaman dulu bisa melakukan komunikasi dan mengungkap pola rancangannya
pada orang lain.
Dalam dunia mode, unsur garis biasa diterapkan pada
sebuah rancangan atau sketsa busana mempunyai fungsi yang sangat krusial, seperti:
·
Menciptakan bentuk atau siluet desain
·
Membagi bentuk tersebut menjadi bagian-bagian
pakaian untuk menentukan model
·
Memberi arah dan gerakan model untuk menutupi
kekurangan bentuk tubuh
Garis tersebut dapat dibagi menjadi 3 yaitu garis lurus, garis lengkung dan garis variasi.
2. Bentuk
Bentuk adalah susunan dari beberapa garis yang
memiliki area (dua dimensi) atau desain ruang bervolume (tiga dimensi). Bentuk
dua dimensi dipakai untuk benda yang memiliki ukuran panjang dan lebar,
sedangkan tiga dimensi memiliki unsur panjang, lebar dan tinggi.
Berdasarkan jenisnya, bentuk terbagi menjadi empat
jenis, yaitu:
·
Bentuk organic atau naturalis, diadopsi dari
objek-objek yang ada di alam
·
Bentuk geometris, dapat diukur dan bentuknya
teratur
·
Bentuk dekoratif, sebuah pengayaan dari bentuk
benda asli namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
·
Abstrak, tidak terikat pada bentuk apapun tapi
tetap mempertimbangkan prinsip desain.
3.
Ukuran
Ukuran juga termasuk salah satu unsur yang
mempengaruhi sebuah benda ataupun desain pakaian. Untuk menciptakan
keseimbangan, tiap unsur desain harus terukur dan diatur dengan baik. Termasuk
dalam menentukan ukuran.
Ukuran bisa mewakili besar kecilnya sebuah bentuk yang
digunakan pada rancangan desain. Unsur ini juga berkaitan erat dengan proporsi
tubu, bentuk dan model pakaian, serta besar kecilnya bagian tubuh. Aspek-aspek
tersebut erat hubungannya dengan bentuk dan model rancangan busana yang hendak
dibuat.
4.
Tekstur
Pengertian tekstur tidak terbatas pada sifat permukaan
sebuah benda atau bahan, tetapi juga menyangkut kesan yang terlihat. Tekstur
dapat mempengaruhi penampilan sebuah objek, baik secara visual (penglihatan)
maupun sensasional (perasaan). Diidentifikasi dengan cara melihat atau meraba.
Secara penglihatan, sebuah objek bisa memiliki tekstur yang berkilau, kusam, tembus pandang, kaku, lemas dan sebagainya. Sedangkan dengan meraba, akan diketahui permukaan benda yang kasar, halus, tipis, tebal atau licin.
Baca Juga: |
5.
Value atau gelap terang
Setiap benda hanya akan terlihat ketika terpapar
cahaya. Namun karena cahaya tidak menyinari benda secara merata, ada bagian
yang paling terang, paling gelap atau diantara gelap dan terang. Sehingga
timbul nada gelap terang di permukaan benda tersebut,
Nilai gelap sebuah warna yang memberi pengaruh
tertenti pada sebuah desain busana ini dikenal dengan istilah value. Yaitu tingkat kecerahan sebuah
warna.
Value ke arah warna yang lebih tua dari warna asli
disebut shade, dilakukan dengan menambahkan warna hitam. Sedangkan untuk warna
yang lebih muda dikenal dengan istilah tint, dilakukan dengan manambahkan warna
putih.
6.
Arah
Pada prinsipnya benda apapun bisa dirasakan adanya
arah tertentu, seperti mendatar, tegak lurus, dan miring. Unsur ini bermanfaat
dalam merancang berbagai jenis benda, termasuk membuat desain busana.
Arah busana bisa mencakup arah motif pada bahan
pakaian yang dapat menciptakan kesan tertentu pada bentuk tubuh pemakainya. Mencakup
pemilihan model pakaian, penggunaan garis hias berupa garis princes atau tegak
lurus yang memberi siluet meninggikan atau mengecilkan tubuh gemuk.
7.
Warna
Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol dan
sangat berpengaruh terhadap penampilan seseorang. Psikologi mengungkap bahwa
warna mempunyai sifat dan watak yang kerap dihubung-hubungkan dengan suasana,
waktu dan kesempatan.
Secara fisik, warna dapat diberikan oleh panjang
gelombang. Dimana cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu pancaran
energi yang termasuk bagian sempit dari gelombang elektromagnetik. Warna
menunjukkan sifat dan watak berbeda. Variasinya pun sangat banyak mulai dari
warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup dan warna
cemerlang.
Dilihat dari sumbernya, ada warna merah, kuning,
hijau, orange dan sebagainya. Ada pula watak warna yang mencakup warna panas,
awarna dingin, warna lembut, warna ringan, warna sedih, dan masih banyak lagi.
8.
Siluet
Selain tujuh unsur tersebut, siluet atau garis luar
pakaian serta bagian-bagaian nbusana seperti kerah, lengan, garus hias dan
lain-lain juga perlu diperhatikan. Siluet busana hendaknya dibuat sesuai tubuh
si pemakai serta tren mode yang berkembang saat ini.
Seorang dengan tubuh kurus tidak disarankan memakai busana
bersiluet huruf I karena memberi kesan semakin kurus. Sedangkan pemilik tubuh
berisi gemuk perlu menghindari pakaian dengan siluet S karena akan terlihat
lebih gemuk.
Itulah beberapa unsur desain yang
perlu dipertimbangkan dalam pembuatan rancangan busana. Masing-masing unsur berguna
menutupi kekurangan sekaligus menonjolkan kelebihan si pemakai. Pemilihan warna
dan tekstur busana perlu disesuaikan dengan banyak faktor seperti warna kulit,
kesempatan pemakaian, dan bentuk tubuh. Semoga bermanfaat ya!