Pada umumnya,
pengujian kain berguna untuk menentukan sifat-sifat dari berbagai macam bahan
tekstil adalah merupakan tahap penting untuk produksi, distribusi dan juga
konsumsi. Tujuan dari tes ini adalah untuk dapat mengevaluasi bagaimana kinerja
produk tekstil dan kepuasan customer disini sangatlah penting. Pengujian kain
sangatlah penting supaya dapat mengetahui kualitas sebenarnya dari setiap kain.
Berikut adalah jenis-jenis pengujian kain beserta dengan penjelasannya:
Pengujian ini dilakukan dengan cara memasukkan
katun yang telah dimerser kedalam larutan barium hidroksida. Banyaknya larutan
yang terserap dihitung dengan cara menitrasi larutan barium hidroksida yang
tertinggal dalam larutan (tidak terserap) dengan asam klorida.
Pengujian dilakukan dengan cara mengukur cahaya yang dipantulkan
dari white fabric menggunakan Whiteness Meter (Spectrophometer). Makin tinggi
whiteness fabric makin banyak cahaya yang dipantulkan.
Pengujian dilakukan dengan cara menghitung ∆ E warna hasil pengukuran cahaya yang
dipantulkan oleh kain berwarna pada panjang gelombang tertentu menggunakan
spectrophometer dibanding dengan cahaya yang dipantulkan oleh standar kain
berwarna.
Uji dilakukan dengan cara pengamatan langsung (visual terhadap
ketidaktepatan batas desain (menjorok ke dalam atau keluar dari batas desain yang
seharusnya)
Pengujian ini dapat dilakukan dengan metoda yang
dikembangkan oleh The Fabric Research Laboratories of USA yaitu penggabungan
karakteristik lusi dan pakan untuk menghasilkan ”tekukan” apabila kain
digantung dalam gantungan berbentuk lingkaran (cincin) atau dapat juga
dilakukan dengan menggunakan Drape Tester.
Pengujian dapat dilakukan dengan cara mengamati drape yang terjadi
apabila fabric (test specimen) berdiameter 25cm disangga oleh cakra berdiameter
12,5 cm. Nilainya dapat ditentukan sebagai perbandingan antara selisih luas
proyeksi dengan luas cakram terhadap selisih luas test specimen dengan luas
cakram. Makin tinggi nilai perbandingan (maksimum 1) makin baik drapenya.
Pengujian dilakukan dengan cara meletakkan test specimen berdiameter
25cm pada landasan uji sehingga titik pusatnya berada pada titik tengah
landasan uji. Setelah drape tester dijalankan maka nilai drape dapat dibaca
pada layer. Makin besar nilai drape berarti makin jelek drapenya.
Demikian informasi mengenai jenis-jenis
pengujian kain, semoga informasi tersebut dapat bermanfaat untuk anda, menambah
pengetahuan dan wawasan anda dalam dunia tekstil.