Proses
pallet merupakan salah satu proses yang penting dalam pertenunan khususnya pada
mesin tenun shuttel. Dimana proses pallet sangat penting dalam suplay benang
pakan pada saat proses pertenunan berlangsung. Proses pallet adalah memindahkan
benang yang tergulung pada cones saat bahan baku pertama datang ke dalam bentuk
gulungan pallet atau bobyn. Mesin palet
akan melepas gulungan dari cones, dan memindahkan ke batang palet atau
bobyn. Pemalettan biasanya memerlukan waktu sekitar 4 menit. Pemalletan ini
dilakukan pada proses tenun dengan menggunakan mesin shuttle, dimana benang
pakan dimasukkan pada sebuah alat peluncur benang pakan berupa shuttle
(teropong).
Adapun
input dari proses pemaletan yaitu:
· Perencanan
proses pertenunan.
Prosses
atau cara kerja dari proses Pemaletan yaitu:
1. Membaca
rencana proses palled.
2. Mengambil
bobbin kosong dari tempat alat paled.
3. Memeriksa
kehalusan dan kebersihan bobbin serta memasukkan bobbin ke rak spindle mesin
palled dengan posisi kepala di atas.
4. Mengambil
cones benang dengan kereta benang/trolly dan memastikan jenis dan Ne benang
sesuai dengan yang akan diproses.
5. Memeriksa
cones benang di ruang UV untuk mengantisipasi kontaminasi benang pakan atau
salah benang pakan.
6. Memasang
cones benang pada mesin palled tepatnya di bagian belakang mesin.
7. Melewatkan
benang pada alurnya.
8. Mengikatkan
masing-masing ujung benang ke dalam ujung bobbin.
9. Menekan
tombol Power mesin untuk menghidupkan mesin.
10. Menekan
tombol Run untuk menjalankan, sehingga benang tergulung pada bobbin.
11. Menekan
tombol Change untuk memudahkan bobbin dari rak spindle ke ring spindle.
12. Menyambung
benang jika terjadi putus dengan sambungan tidak boleh terlalu panjang.
13. Memeriksa
hasil palled dan pastikan sesuai standar konstruksi.
14. Tata
cara supply palled.
· Menata
palled di kereta / trolly sesuai dengan jenis benang.
· Jika
satu kereta berisi bermacam-macam jenis benang, maka harus ditaruh dikotak
keranjang palled agar tidak tercampur.
· Kereta
/ trolly tidak boleh diisi palet terlalu penuh.
· Mengisi
palled pada kotak palled di mesin tenun, tidak boleh terlalu penuh maksimal 2
kotak saja dan sekaligus mengambil bobbin kosong untuk dibawa ke bagian
pemalledan.
· Posisi
palled dalam kotak mesin tenun harus rapi dan kepala palet berada di atas.
· Juntai
(ekor benang) palled harus dimasukkan ke dalam kantong aval.
· Sisa
benang pada bobbin yang masih bisa dipakai dicatat no mesinnya dan dilaporkan
ke kepala regu palled.
· Sisa
benang pada bobbin yang tidak bisa diproses dibawa ke bagian pemalle dan untuk
diproses ulang atau diolor.
· Pengaturan
isian palled harus rata.
Selain mendapatkan input, proses
pallet juga menghasilkan output, yaitu:
· Menghasilkan
palled tepat waktu dan sesuai permintaan tenun sehingga tidak terjadi krisis
palled.
· Tidak
terjadi salah supply palled.
Berikut tadi pembahasan mengenai
proses pemalletan pada pertenunan, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan bisa
menambah wawasan sahabat bahankaincom.