BULETIN TEKSTIL.COM / JAKARTA – Basrie Kamba resmi
menahkodai Badan Perwakilan Daerah (BPD) Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)
Riau periode 2021-2026. Basrie terpilih dalam Musyawarah Provinsi yang digelar
di Hotel Premiere, Jumat (27/8/2021).
Dalam sambutannya, Basrie yang
juga Direktur PT Asia Pacific Rayon berharap pada masa kepemimpinannya ini
dapat membangkitkan kembali industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di bumi
melati yang sudah cukup eksis sekitar tahun 1980-an.
“Saya tidak akan ragu sedikitpun
bahwa API Riau bisa mewujudkan mimpi tersebut, namun tentunya saya tidak bisa
sendiri dan harus diwujudkan bersama,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya,
Jumat (27/8)
Basrie yakin tekstil Riau yang
didominasi oleh UMKM ini akan memberikan semangat yang cukup besar jalannya
asosiasi ini.
“Dominasi industri tekstil adalah
dari ibu-ibu UMKM. Karena saya lihat banyak ibu-ibu disini yang passionnya itu
terhadap industri dan bisnis yang cukup besar di negara kita ini,” tutur dia.
Tambah Basrie, Asosiasi ini bukan
hanya sekedar pengurus namun mimpi bersama. Tidak hanya bermanfaat bagi anggota
BPD API Riau, tetapi juga bagi semua Industri Kecil Menengah (IKM).
Potensi yang lain, Basri
mengatakan pemerintah saat ini juga mendukung tekstil ini menjadi industri
prioritas.
“Mungkin tahun ini juga akan
diumumkan bahwa Indonesia ingin menjadi pusat pakaian muslim di dunia. Dukungan
pemerintah ini adalah potensi besar bagi kita,” jelas dia.
Dilanjutkan Basrie, pengurus API
Riau yang akan dibentuk nantinya memiliki 3 tugas utama. Pertama adalah
menyusun program sesuai dengan potensi dan tantangan yang ada di Riau. Kedua,
program kerja yang dibuat nantinya harus bisa memberikan kontribusi dari TPT
Riau ke nasional.
“Selanjutnya program ketiga adalah
bagaimana kemitraan dengan Pemda. Dalam waktu dekat setelah pengurus terbentuk,
kami akan audiensi dengan gubernur,” terang dia.
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM)
Provinsi Riau Asrizal mengatakan Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam
yang besar untuk membangkitkan industri tekstil, diantaranya adalah bahan baku
pohon akasia dan eukaliptus yang bisa diolah menjadi benang kemudian menjadi
kain.
“Inilah yang dibuat APR menjadi
rayon. APR merupakan produsen viscose-rayon terintegrasi pertama sehingga masa
depan industri tekstil di Riau diharapkan cemerlang,” tutur dia.
Sekjen Asosiasi Pertekstilan
Indonesia (API), Rizal Tanzil Rakhman mengatakan kondisi industri tekstil dan
produk tekstil Indonesia saat ini tengah mengalami kondisi yang kurang baik
akibat pandemi Covid-19 yang hingga kini masih berlangsung. Kondisi ini memaksa
pihaknya untuk meningkatkan kerja keras, kerjasama sekaligus upaya yang
berkesinambungan dengan berbagai pihak untuk memulihkan kondisi TPT nasional.
Badan Pengurus Pusat API, lanjut
Rizal, terus berupaya melakukan usaha-usaha bersama stakeholder yang lainnya
termasuk pemerintah untuk mencari jalan keluar atas berbagai persoalan yang sedang
dihadapi.
“Tentunya dalam upaya tersebut
kita juga terus menggerakkan roda organisasi agar bisa berjalan dan berkembang
sesuai dengan program kerja pengurus yang sudah dicanangkan,” ungkap dia.
Salah satunya adalah melakukan
evaluasi keberadaan BPD yang pernah dibentuk dan sekarang masih eksis. Termasuk
hari ini BPD API Riau di reaktivasi lagi. Dulu pernah ada, kemudian sempat
vakum dan hari ini mencoba mengaktifkan lagi yang diawali dengan pemilihan
pengurus.
Rizal berharap dengan kepengurusan
baru ini keberadaannya akan terasa dan bermanfaat khususnya bagi industri baik
industri kecil yang ada di Riau, maupun industri tekstil yang secara umum
berada di Provinsi ini.
“Nantinya diharapkan juga BPD API Riau bisa menjadi wadah dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan PPT di wilayah ini,” pungkasnya.
Sumber Berita: buletintekstil.com