Sejarah Batik Tulis Nitik
Batik tulis nitik adalah salah satu motif batik tertua khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama kali dikembangkan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII, GBR Ay. Brotodiningrat. Pemberian nama pada batik ini didasarkan pada motif batik yang terdiri dari ribuan titik yang tersusun dan terukur dengan sedemikian rupa sehingga membentuk ruang, sudut dan bidang geometris. Motif ini merupakan hasil adaptasi dan pengembangan dari kain Patola yang berasal dari India.
Berawal dari penjualan kain tenun patola India yang dimonopoli oleh Belanda pada tahun 1600-an dan membuat harga jual kain ini menjadi berlipat ganda. Hal tersebut mengakibatkan penjualan kain Patola India mengalami penurunan di tahun 1700-an. Masalah inilah yang kemudian menginisiasi perempuan-perempuan kerabat Keraton Yogyakarta untuk membuat motif batik Patola sebagai ganti kain patola. Inisiasi ini pun diwujudkan dengan pembuatan batik dengan pola yang menyerupai kain Patola dan proses pembatikannya dikerjakan oleh para pembatik di Dusun Kembangsongo, Trimulyo, Jetis, Bantul. Tradisi pembuatan batik Tulis Nitik di dusun Kembangsongo pun masih berjalan hingga saat ini.
Makna dari Keindahan Desain batik Nitik
Terlepas dari makna di setiap motifnya, desain titik berbentuk segiempat pada Batik Tulis Nitik bermakna keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan dan alam serta kesadaran hidup sebagai seorang manusia. Keseimbangan hidup ini menggambarkan jati diri manusia yang merupakan makhluk sosial yang saling bergantung dan membutuhkan satu sama lain. Selain itu warna coklat yang dominan pada batik ini juga bermakna kesederhanaan dan kejujuran.
Karakteristik Batik Tulis Nitik
Kriteria Motif Dasar Batik Tulis Nitik
Batik Tulis Nitik memiliki beberapa kriteria motif dasar dan kombinasi yaitu:
1. Nitik Sekar Srengenge
Motif ini adalah motif paling dasar dari Batik Tulis Nitik. Motif nitik berupa titik-titik yang membentuk oersegi yang pembuatan keseluruhan motifnya menggunakan canting nitik.
2. Nitik dan Cecek
Motif nitik dan cecek dibuat menggunakan canting nitik dan cecek. Salah satu jenis batik ini adalah Motif Batik dan Cecek Sekar Jeruk.
3. Nitik dan Klowong
Motif batik ini dibuat dengan canting nitik dan klowong, contoh motif batik ini yaitu motif batik nitik dan klowong Sekar Arum Dalu.
4. Nitik, Cecek dan Klowong
Motif batik satu ini merupakan kombinasi dari ketiga motif dasar tersebut yaitu motif yang dibuat dengan canting nitik, cecek dan klowong. Contoh batik ini adalah motif batik nitik, cecek dan klowong Wora-wari.
5. Nitik, Klowong, Tembokan
Motif batik jenis ini dibuat dengan canting nitik klowong dan tembokan. Contoh batik ini yaitu motif batik nitik, klowong dan tembokan Sekar Jali.
Nah itulah ulasan singkat mengenai Batik Tulis Nitik DIY. Alangkah baiknya jika kita sebagai kaum muda dan warga negara Indonesia turut berperan serta dalam pelestarian kebudayaan leluhur bangsa kita dengan selalu bangga memakai produk-produk dalam negeri terutama batik sebagai warisan budaya Nusantara yang sudah mendunia. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat Bahankain.
Ingin membeli bahan untuk batik? Bahankaincom tempatnya. Kami menyediakan kain mori prima, mori primis subadra, primis dewi amba, gamelan srimpi dan berbagai brand yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. Bahankaincom juga menyediakan berbagai jenis kain blacu/greige, sutera, dan rayon dengan ketebalan dan kerapatan kain yang sangat sesuai untuk bahan batik. Hubungi Customer Servisce kami untuk info detail produk dan seputar kebutuhan bahan kain Anda. Sahabat Bahankain bisa cek koleksi bahan kain kami disini.
KAIN MORI PRIMISSIMA CAP GAMELAN
Mau lebih praktis? Kunjungi marketplace kami: