Mengenal Teknik Penyempurnaan Creeping atau kreping Pada Kain Sutra Creepe

Posted by bahankain | December 01, 2021

Creeping atau kreping merupakan salah satu jenis proses penyempurnaan kain (finishing) yang biasa dilakukan untuk membuat efek keriput pada permukaan kain. Pada dasarnya prose ini hampi sama dengan proses pencucian tanpa tegangan yang bertujuan memberikan celah bagi kain untuk mengkeret secara wajar.

Proses creeping atau kreping dilakukan dalam larutan yang dapat menggelembungkan serat. Setelah itu bahan disetrika pada suhu tinggi menggunkaan teknik finishing calendered dan dicuci sampai benar-benar bersih. Untuk membuat permukaan yang tidak rata, bahan kain akan disetrika pada suhu tinggi agar timbul kesan mengkeret di permukaannya.

Sumber : etsy.com

Proses finishing ini dilakukan secara kimia dengan mengecap permukaan kain dengan pasta cap yang mengandung asam pengental dan NaOH. Setelah itu, bahan dicelup dalam larutan zat warna reaktif dingin untuk mempertajam efek krep yang ditimbulkan. Pada dasarnya tahapan proses penyempurnaan menggunakan teknik krep pada setiap jenis kain itu hampir sama. Perbedaannya hanya ada pada penggunaan jenis larutan dan lamanya waktu perendaman.

• Kain Sutra

Langkah pertama, kain sutra direndam dalam air yang sudah dicampur dengan borax (4,5 gram) atau ammonia sebanyak 100ml untuk tiap 1000 liter air. Larutan tersebut harus bersuhu 800 untuk memudahkan proses pengghilangan noda dan minyak pada kain sutra.
Selanjutnya yaitu proses boil off (perebusan konstan) dalam larutan sabun dengan konsentrasi 1,5% dan pH 10-10,2 selama 2 sampai 2,5 jam. Dalam proses ini alkalinitas dan larutan sabun harus dikontrol dengan menambahkan NaOH.
Sabun dari proses perebusan dihilangkan dengan proses pencucian. Jika pada air sadah yang digunakan pada proses pencucian masih terdapat sisa sabun, maka air tersebut harus dilunakkan dengan penambahan heksametafosfat.

• Kain Wool

Untuk kain wool penyempurnaan kreep diawali dengan mengecap permukaan kain menggunakan pasta yang mengandung hipoklorit. Kemudian kain direndam dalam larutan asam untuk melepaskan kandungan khlor.
Sesudah perendaman, kain wool langsung dicuci untuk membersihkan zat kimia sisa dari proses perendaman.
Selama proses ini, bagian kain yang di cap akan lebih sedikit berkontraksi dibandingkan bagian kain lainnya. Sehingga terciptalah efek berkerut atau drepon pada permukaan kain.

• Kain Katun

Penggunaan teknik penyempurnaan krep pada kain katun bisa dilakukan dengan 2 metode yaitu:

Menciptakan efek krep secara teknis melalui pengerjaan kain dengan puntiran tinggi dari benangnya. Efek krep yang dihasilkan tergantung relaksasi atau banyaknya puntiran pada benang.
Langkah kedua adalah penciptaan efek krep menggunakan reagen-reagen kimia yang mengakibatkan penggelembungan pada kapas sehingga terbentuklah efek krep.

Diantara kedua teknik ini, penyempurnaan krep pada kain katun secara kimia lebih disarankan karena serat katun mudah menggelembung oleh larutan reagen atau obat penggelembung.

• Kain Sintetis

Penyempurnaan krep pada kain sintetis dapat dilakukan dengan penggunaan larutan formaldehida. Kain tersebut diproses pada larutan fenol atau larutan asam formiat hangat dengan konsentrasi minimal 2,5%.

Itulah beberapa tahapan proses penyempurnaan krep pada setiap jenis kain.

Nah, jika Sahabat Bahankain berniat untuk membeli bahan kain dengan permukaan yang memiliki kesan creepe Bahankaincom tempatnya. Kami memiliki satu koleksi bahan yang sangat istimewa yaitu kain sutra crepe. Terbuat dari material sutra asli yang diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan kain dengan tekstur permukaan yang menyerupai kulit jeruk dan bersifat dingin.

Sahabat Bahankain bisa menghubungi CS kami untuk mendapatkan info seputar bahan kain serta ketersediaan produk. CS kami juga siap melayani pembelian dalam partai kecil maupun besar dengan harga yang bersaing dan tentunya kualitas kain tetap kami jadikan prioritas utama.

Sahabat Bahankain bisa langsung cek koleksi bahan kain kami disini.