Bingung menangani tumpukan kain sisa
atau perca? Jangan langsung dibakar atau dibuang ya. Potongan-potongan kain itu
bisa disulap menjadi produk kerajinan yang bermanfaat dan punya nilai seni tinggi.
Dengan kreatifitas dan strategi yang tepat, kreasi dari kain perca dapat
menambah sumber pendapatanmu loh.
Salah satu teknik yang cukup
terkenal dalam urusan olah kain perca adalah patchwork dan quilting. Seni
patchwork seolah tak bisa lepas dari teknik jahit quilting. Perpaduan sempurna
antara kedua teknik tersebut menciptakan sebuah karya yang unik dan serbaguna. Lalu,
sebenarnya patchwork itu apa sih? Simak penjabarannya yuk!
Patchwork atau jahit tambal marupakan seni menyusun dan menggabungkan kain perca beragam warna dan motif sesuai pola tertentu sehingga membentuk satu produk baru. Potongan-potongan kain perca tersebut digabungkan dengan jahit tangan atau mesin. Di Indonesia sendiri, patchwork lebih populer dengan sebutan kain tambal seribu.
Biasanya desain
patchwork dibuat dari sebuah pola yang berulang. Mula-mula, kain perca diukur
lalu digunting rapi membentuk potongan-potongan geometris. Selanjutnya, potongan
kain tersebut disambung dengan cara dijahit sehingga menghasilkan lembaran kain
yang rata.
Tidak ada aturan
pasti dalam membuat kriya patchwork. Akan tetapi kombinasi warna dan susunan
pola kain perca tetap harus dipilih dengan cermat untuk menghasilkan patchwork
yang indah. Ikutilah kata nurani dan bertindaklah lebih berani. Orang yang
terbiasa membuat patchwork tak akan kesulitan membuat pola atau mengkombinasikan
warna serta menyesuaikan pola.
Sejarah mencatat
selimut patchwork pertama kali dibuat oleh penduduk Eropa yang bermigrasi ke America.
Ketika itu, suhu udara di Amerika sangat dingin namun mereka tidak mempunyai
selimut. Bahkan tempat tinggal yang ditempati pun kurang memadai. Akhirnya
mereka memanfaatkan sisa-sisa bahan kain untuk ditempelkan di dinding atau
dibuat menjadi selimut.
Pada prinsipnya,
pembuatan kerajinan berbasis patchwork melalui empat tahapan, yakni:
1. Merancang
pola atau template
2. Menggambar
pola pada kain
3. Memotong
kain perca sesuai template
4.
Menyambung potongan kain (piecing)
Sedangkan menurut
teknik pembuatannya, jenis patchwork terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Cara
acak atau tak beraturan yakni memadukan potongan kain dengan berbagai bentuk
dan ukuran sesuai pola.
2. Jiplakan
pola (template) dilakukan dengan menyambungkan potongan kain sesuai pola lalu
dijahir sesuai desain yang ingin dibuat.
3. Tumpang
tindih atau overlapping yaitu menggabungkan kain perca sesuai pola
kemudian meletakkan kain lain di bagian tengah dan dijahit pada bagian tepi.
4. Pola
Geometris (menggabungkan potongan kain berbentuk segitiga, segiempat serta
bentuk lain sesuai rancangan pola)
5.
Jahit jelujur dipakai untuk menyatukan potongan
kain perca dan membentuk kesan lebih indah. Teknik jahitan ini dapat diterapkan
pada patchwork acak, template, overlapping maupun pola geometris.
Bisa dibilang quilting adalah penyempurna patchwork. Tanpa quilting, hasil patchwork mungkin kurang berguna dan tidak menarik. Sobat Bahankain pasti sudah tak asing dengan teknik quilting, kan? Yaps, kita memang sudah pernah membahas hal itu sebelumnya.
Sumber: https://berita.99.co/
Singkatnya, quilting ialah teknik menjahit yang digunakan untuk menghasilkan efek timbul pada permukaan kain sehingga terasa empuk. Caranya dengan memberi isian atau menyisipkan material yang empuk ditengah dua lapisan kain. Setelah itu,kedua ujung lapisan kain tersebut dijahit. Bahan isiannya bisa berupa molton, dakron, silicon, kapuk, busa tipis, serta limbah tekstil lain agar hasilnya tebal.
Baca Juga: |
Terdapat
beberapa versi cerita yang berkaitan dengan asal muasal seni quilting.
Ada yang mengatakan jika quilt termasuk seni mengolah kain
tradisional Inggris. Kisah lain menyebutkan bahwa jahitan quilt sudah
ditemukan dalam makam-makam kuno di Mesir dan dipergunakan sebagai ‘bekal’
perjalanan menuju akhirat.
Selain jahit
manual dan mesin biasa, teknik quilting dapat diaplikasikan dengan mesin khusus
yaitu longarm quilting machine. Ketiganya punya tahapan yang berbeda:
1. Quilting
manual
Pembuatan quilt dengan tangan kosong
sama saja menjahit jelujur lembaran kain. Biasanya ada sebuah bingkai khusus untuk
membantu ‘memegang’ kain.
2. Mesin
Jahit Biasa
Jika proses quilting menggunakan
mesin jahit biasa, kain patchwork, bantalan dan kain pelapis disatukan dengan
menyematkan jarum pentul.
3. Longarm
quilting machine
Nah, kalau memakai mesin khusus
quilting, kain patchwork, bantalan serta kain penguat diletakkan pada bingkai
khusus. Panjang bingkai tersebut hingga 14 kaki yang seukuran dengan tempat tidur
king size.
Awalnya mesin ini harus dioperasikan oleh seorang operator yang bertugas menyesuaikan kecapatan tangan serta kecepatan motor mesin. Namun saat ini mesin longarm sudah dilengkapi pengatur jahitan dan dioperasikan secara komputasi. Operator hanya mempersiapkan bahan-bahan quilting sekaligus mengawasi jalannya mesin.
Patchwork dan quilting memanglah sebuah perpaduan sempurna untuk membuat aneka kerajinan berbahan dasar kain perca. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba Sobat Bahankain!