Selain tapis dan tenun ikat inuh, Provinsi Lampung juga dikenal sebagai produsen kain sulam usus yang cukup populer di kalangan wisatawan mancanegara. Kriya sulam berbahan dasar kain satin ini punya corak khas yang tak dimiliki kain-kain tradisional lainnya. Corak sulaman pada kain sulam usus sendiri terinspirasi dari unsur-unsur alami.
Sulam usus adalah kerajinan sulaman warisan nenek moyang suku Lampung Pepadun yang bermukim di dataran tinggi dan pedalaman Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Selaras dengan namanya, bentuk motif kain sulam usus ini sangat mirip usus ayam. Karena masih dibuat secara manual dan menggunakan teknik tradisional, nilai jual baju sulam usus Lampung ini cukup tinggi.
Sumber: https://id.pinterest.com/
Menurut sejarahnya, sulam usus sudah
ada sejak abad ke-16. Tetapi, penggunaannya masih sebatas pada busana
pernikahan adat wanita Lampung sebagai penutup dada (bebe) di atas balutan kain
tapis. Lambat laun, sulaman ini mulai dikreasikan untuk menghias baju, kebaya,
gaun dan model pakaian lainnya.
Proses pembuatan sulam usus masih
mengandalkan keahlian sulam dari tangan para ahli. Dahulu, sulam usus merupakan
sebuah keterampilan yang harus dikuasai perempuan keturunan Lampung Papadun. Anak-anak
gadis dan ibu rumah tangga menjadikan sulam usus sebagai rutinitas harian
pengisi waktu-waktu senggang. Bahan dasar sulam usus biasanya menggunakan kain-kain
berkarakter lembut seperti satin, sutra atau kain shantung.
Dibalik keindahan detail serta motifnya, tali usus harus melewati serangkaian proses yang rumit dan cukup menguras waktu.
Berikut tahapan-tahapannya:
1.
Pemilihan dan persiapan bahan
Langkah pertama dalam pembuatan kain sulam usus ialah memilih
bahan baku. Sebaiknya, gunakan satin atau shantung polos berwarna cerah agar busana
yang dihasilkan tampak indah dan mengkilap. Dalam hal ini, kain satin dipilih
karena beberapa alasan, diantaranya yaitu:
·
Susunan seratnya rapat dan tidak menerawang
·
Permukaannya mengkilap sehingga terlihat mewah
nan elegan
·
Kain satin polyester banyak dijual di pasaran
dan harga cukup terjangkau
·
Pilihan warnyanya beragam dan bisa disesuaikan dengan
kebutuhan
2. Memotong dan menjahit bahan
Sumber: https://lampung.viva.co.id/
Usai menyiapkan bahan, guntinglah menjadi potongan
memanjang tapi kecil seperti pita lalu dijahit membentuk selongsong. Pastikan bagian
yang mengkilap berada di luar. Potongan-potongan itulah yang akan di rangkai satu
per satu. Cara menjahit kain usus ini hampir sama dengan saat membuat tali
sengkelit, hanya saja ukurannya jauh lebih panjang.
3.
Pembuatan dan duplikasi pola
Berikutnya, masuk ke proses rader yaitu mengecap pola dengan
alas karbon pada kertas karton atau kertas khusus pola. Tujuannya agar desain tersebut
bisa terduplikat sehingga motif satu sisi baju sama dengan sisi lain. Proses
rader ini memakan waktu yang cukup lama.
4.
Menyusun potongan kain sesuai pola
Setelah proses rader, potongan kain dipasang mengikuti
desain motif. Pada tahap ini, penyulam harus cermat dan mencari cara agar
potongan kain tersusun rapi dan saling terhubung. Jangan sampai kain tersebut putus
atau tampak tidak sama antara satu bagian dengan bagian lain. Sebab nantinya bisa menyulitkan saat penyatuan pola.
5.
Menjelujur tali usus
Untuk memudahkan proses penyulaman, tali atau kain
usus dijelujur secara manual. Sehingga potongan satin tetap pada posisinya dan tidak
bergeser saat proses penyatuan. Hal ini dilakukan karena sifat dasar kain satin
yang lembut dan cenderung licin yang kemungkinan besar akan menyulitkan proses
sulam.
6.
Membuat sulaman
Tahapan kritis pada pembuatan sulam usus yakni proses
penyulaman. Selesai menjelujur, tali-tali usus tersebut disulam satu per satu mengikuti
pola yang sudah dibuat.
7.
Pemeriksaan hasil sulaman
Jika seluruh tali usus sudah tersulam sempurna, maka
tiap bagian pakaian bisa mulai disatukan. Sebelum itu, benang pada sualaman
harus dicek secara teliti. Adakah benang yang kurang atau tali usus antar
potongan yang tidak menyatu.
8.
Pengecekan dan finishing
Kamu bisa melepaskan jahitan jelujur kalau detail sulaman dirasa
sudah bagus dan sesuai. Untuk menyempurnakan pesona kain sulam usus, para pengrajin
memasangkan payet di beberapa bagian sulaman sesuai desain busana. Langkah
paling akhir dari pembuatan sulam usus yaitu memasang kancing dan memastikan
bahwa busana tersebut sudah siap digunakan.
Sampai saat ini, sulam usus masih
dikerjakan secara manual di tangan-tangan terampil para penyulam. Setidaknya butuh
waktu 3 hingga 30 hari untuk menyelesaikan sehelai pakaian berbahan kain sulaman
usus. Tergantung tingkat kerumitan dan ukuran produk. Harga kerajinan tangan
ini pun cukup bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
Menariknya, sulam usus adalah jenis
sulaman satu-satunya yang hanya ada di Indonesia lho. Hingga akhirnya pada tahun
2015, kerajinan sulam usus ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Domain kemahiran
dan kerajinan tradisional dari Provinsi Lampung.
Itu dia sekilas tentang kain sulam usus khas Provinsi Lampung. Sudah bertambah lagi kan pengetahuannya? Semoga bermanfaat ya.
Nah, jika Anda sedang mencari supplier kain untuk membuat sulam usus, Bahankaincom adalah solusi terbaik. Khusus kategori satin, kami menyediakan jenis satin maxmara, satin roberto cavalli, velvet dan armani satin. Dapatkan harga terbaik setiap pembelian 1 roll kain.
Cek koleksi kain dan tekstil kami di Kategori Produk.
Silahkan hubungi kami untuk detail produk, konfirmasi pemesanan serta info seputar kebutuhan tekstil lainnya. Belanja kain berkualitas, dengan proses mudah dan harga terjangkau hanya di Bahankaincom.
Kami juga tersedia di Shopee dan Tokopedia lho.