Nylon merupakan jenis serat sintetis
yang diperoleh dari pengolahan produk minyak bumi. Material nilon dapat
dikombinsikan dengan serat lain untuk menghasilkan produk baru. Misalnya, campuran
nylon dan katun akan menghasilkan bahan kain yang kuat, ulet dan bentuk lebih
konsisten.
Kain berbahan dasar nilon kerap dipilih sebagai bahan pakaian olahraga maupun baju renang karena bersifat cepat kering. Terlepas dari semua itu, ternyata nilon menyimpan beragam fakta yang tak banyak diketahui khalayak luas.
Apa saja? Simak ulasan berikut ini ya!
Sekilas Tentang Serat nilon
Secara kimia, nilon diartikan sebagai polimer yang terdiri dari susunan rantai panjang heksametilen diamina dan asam adipat melalui polimerisasi kondensasi. Dengan kata lain, serat nilon adalah unit pengulangan molekul poliamida 6 sehingga membentuk ikatan jaringan yang sangat kuat dan menjadi solusi bahan serbaguna.
Pembuatan serat nilon melibatkan reaksi dua polimer dengan panas ekstensif (sekitar545 derajat F). Setelah kedua molekul tersebut digabungkan maka terbentuklah satu molekul yang lebih besar. Poliamida dari tumbukan kedua molekul ini mengandung 6-6 atom karbon sehingga disebut poliamida 6.
1.
Ditemukan oleh Wallace Hume Carothers
Serat nilon pertama kali diciptakan pada tahun 1935 oleh Wallace Hume Carothers, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Sebelum itu, tepatnya tahun 1930-an seorang asisten laboratorium bekerja dengan senyawa ester yang menghasilkan asam dan alkohol yang bereaksi dengan air lalu menemukan polimer yang sangat kuat.
Sumber: https://www.mainmain.id/
Polimer tersebut memiliki titik lebur rendah, namun
Wallace mulai mempelajari amida yang diperoleh dari amonia. Hingga pada 1935,
ia menemukan serat poliamida berkekuatan baik terhadap panas maupun zat
pelarut. Wallace mengevaluasi lebih dari 100 poliamida berbeda sebelum memilih
satu, yaitu nilon. Serat itu akhirnya dikembangkan dan dikenal dengan Nylon-66
sebab terdapat enam atom karbon pada masing-masing molekul penyusunnya.
2.
Kelebihan Serat nilon
Beberapa karakteristik paling khas serat nilon yang juga menjadi
kelebihannya, antara lain:
·
Elastisitas yang baik
·
Ringan tapi kuat dan tidak mudah robek
·
Mudah dicuci dan sangat cepat kering
·
Tidak meregang ataupun menyusut setelah dicuci
·
Tahan air maupun panas
·
Tidak menduung perkembmangan kutu, serangga ataupun
jamur
3.
Kekurangan serat nilon
Terlepas
dari berbagai kelebihan yang ditawarkan, kain nylon tetap punya beberapa
kekurangan, yaitu:
·
Daya serapnya kurang baik sehingga terasa panas saat
digunakan
·
Warna akan berubah jika terlalu lama terpapar
sinar matahari
·
Sangat sulit didaur ulang
·
Mudah terdegradasi oleh sinar UV
4. Nilon adalah
kain sintetis yang sangat serbaguna
Versi pertama dari kain nilon adalah jenis nilon 6-6 yang keseluruhannya sintetis. Kemudian ada nilon 6, yang digunakan untuk membuat dan campuran serat lain. Nylon 46 dimanfaatkan dalam transmisi mesin, rem, dan sistem pendingin.
Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/
Nylon 510 awalnya dikembangkan
oleh DuPont, terutama diaplikasikan di sektor industri. Terakhir, nilon
1,6 yang dibuat dengan mencampur adiponitrile, jenis formaldehida yang tidak
digunakan untuk kain.
5.
China Menjadi pengekspor terbesar nilon
Serat nilon dipatenkan oleh perusahaan DuPont pada 16
Februar 1937. Tetapi sekarang pengekspor nilon terbesar justru dipengang oleh
China diikuti India, Brasil, dan Pakistan.
Sadar akan manfaat nilon dan biaya produksinya yang rendah, banyak negara mulai memproduksi nilon tetapi dalam jumlah sedikit.
6. Peregangan
dan elastisitas
Setiap bahan yang bisa diregangkan memiliki kecerdasan elastisitas. Setelah diregangkan secara maksimal, bahan akan sampai pada titik putus dan sobekan. Nilon memiliki kekuatan yang sangat baik dan kelenturan super.
Kain nilon memberikan
hasil terbaik dimana ia akan meregang hampir tiga kali dari panjang sebenarnnya. Fakta
tersebut menjadikan nilon sebagai pilihan terbaik untuk membuat pakaian atletik
yang nyaman.
7. Tahan
panas dan air
Nilon memiliki
jalinan benang yang sangat rapat, bahkan hampir tidak memungkinkan dilewati air. Lapisan
khusus poliuretan dari dalam berfungsi mendukung sifat kedap air, sifat
higroskopis dan cepat kering. Tetapi jika disimpan dalam air untuk waktu
yang lebih lama, ia mulai hancur dan layu.
8. Titik
lebur
Serat
nilon adalah bahan sintetis dari senyawa karbon atau minyak bumi. Hampir
semua produk berbahan dasar karbon sangat mudah terbakar, begitu pula
nilon. Nilon tidak hanya langsung terbakar, tetapi juga meleleh dan meninggalkan
residu hangus. Jadi lebih baik jauhkan pakaian nilon dari api.
Sifat termal Suhu transisi gelas nilon relatif rendah
yaitu pada 45 hingga 60 derajat. Sedangkan, titik leleh nilon 6 antara 210
hingga 215 derajat, titik dekomposisinya 300 derajat, dan titik leleh di pada
255 derajat celcius.
9. Berkilau
Serat nilon
yang ditambahkan atau dicampur dengan serat kapas menambah kilau pada
kain. Kemeja dan rok yang terbuat dari kain campuran nilon
berkilau. Itu juga menambah aliran kain.
Kain nilon mencapai popularitasnya
sejak peningkatan minat industri terhadap kapas dan sutra tetapi keduanya hanya
dapat dibeli oleh orang kaya. Sejak saat itu, kain katun campuran nilon menarik
banyak perhatian masyarakat. Kain nilon pun mulai merambah produksi stoking dan
pakaian dalam wanita berkat kemampuan melarnya.
Nylon adalah bagian dari industri
fashion dengan penggunaannya dalam stoking tipis yang dapat diregangkan, gaun
body con yang pas, di bawah rompi, dan banyak lagi. Itu tergabung dalam
kain untuk meningkatkan elastisitas dan ringannya.
Akhir-akhir ini nilon masih
merupakan kain campuran. Kain nilon adalah perpaduan proporsi yang berubah
dengan kapas, sutra, sutra mentah, poliester, serat wol, dan banyak lagi. Hal
itu menjadikannya pilihan populer untuk gorden, gaun flowy, pakaian dalam
wanita, pakaian atletik, dan masih banyak lagi.
Nilon diproses dari poliamida
6, yang merupakan polimer karbon. Dampak lingkungannya masih
menjadi perhatian banyak orang. Jumlah bahan limbah yang dihasilkan selama
produksi nilon sangat banyak. Butuh sejumlah besar air untuk mendinginkan
serat nilon yang ditambahkan ke biosfer dan menyebabkan bahaya lingkungan.