Geos alias gendongan kaos sudah sangat populer di kalangan ibu yang baru dikaruniai buah hati. Fleksibilitas penggunaan membuat ibu lebih leluasa mengganti posisi menggendong ketika sudah merasa pegal atau kurang nyaman. Dengan karakter bahan yang dingin, si kecil akan tetap nyaman berada dalam gendongan.
Sejalan dengan namanya, gendongan
kaos adalah jenis gendongan bayi yang terbuat dari bahan kaus. Sehingga mudah
digunakan, elastis dan praktis. Cara pakainya hampir mirip jarik, hanya saja
geos ini lebih fleksibel.
Meski sangat membantu, jangan menggunakan geos terlalu lama ya. Apalagi kalau hanya bertumpu pada salah satu pundak saja. Karena kebiasaan ini bisa membuat bahu atau tulang punggung menjadi sakit.
Tiap jenis gendongan juga memiliki aturan tersendiri yang berkaitan dengan ketentuan usia agar buah hati tidak berisiko mengalami gangguan pertumbuhan tulang. Mengingat bahannya yang sedikit
melar, gendongan kaos hanya disarankan untuk menggendong anak dengan berat
maksimal 15kg.
Selain itu, berikut kelebihan dan
kekurangan geos:
1.
Bahannya menyerap keringat
Bayi mulai boleh digendong ketika menginjak usia 6
bulan dimana ia belum memiliki kontrol terhadap suhu tubuhnya. Tak jarang si
kecil jadi mudah berkeringat atau malah menggigil kedinginan.
Maka dari itu, sebaiknya ibu memilih gendongan bayi
yang bahannya tidak terlalu tebal atau tipis. Dalam hal ini gendongan kaos bisa
menjadi pilihan terbaik. Jangan lupa pilih bahan yang mudah menyerap keringat
seperti katun combed 30s atau cotton combed 24s.
2.
Penggunaan dan perawatan yang mudah
Salah satu alasan banyak ibu malas menggunakan
gendongan kaos adalah pemakaiannya yang agak ribet. Belum lagi ia juga sering
melorot sehingga harus sering-sering membenarkan posisinya. Itu tidak akan
terjadi pada geos, sebab cara pakainya terbilang mudah dan simpel.
3.
Bisa digunakan untuk beberapa posisi gendongan
Berdasarkan penelitian medis, ibu tidak dianjurkan
menggendong bayi lebih dari dua jam dalam posisi sama. Jika lebih dari itu, ibu
berisiko mengalami nyeri di punggung, bahu, leher dan tulang ekor. Dan
kemungkinan terburuknya, kebiasaan tersebut bisa mengubah bentuk tulang
belakang ibu.
Nah, gendongan berbahan kaos ini akan mempermudah ibu mengubah posisi gendong anaknya. Dengan karakter bahan yang cukup lentur dan kuat, geos dapat digunakan untuk beberapa posisi menggendong. Seperti halnya gendong depan, pekeh (menyamping) ataupun model menyusui.
Terlepas dari berbagai
kelebihannya, geos tetap memiliki sisi kelemahan antara lain:
1.
Tidak boleh digunakan terlalu lama karena bisa
menyebabkan sakit pundak dan punggung
2.
Geos yang terlalu stretch kurang support untuk posisi
menggendong M-shape
3.
Hanya bisa dipakai sampai berat anak 15 kg sebab
bahannya akan melar jika terlalu berat.
4. Biasanya ukuran geos tergantung berat badan penggunanya.
Hal utama yang harus diperhatikan saat memilih geos adalah keamanan, kenyamanan, dan kualitas gendongannya. Meski tidak bisa dipungkiri jika memilih motif yang disukai juga bisa membantu meningkatkan mood.
Nah, berikut beberapa tips
memilih gendongan kaos:
1.
Pilih berdasarkan jenis gendongan dan umur anak
Gendongan bayi biasanya dilengkapi informasi terkait
usia yang direkomendasikan.
·
Pouch sling yang praktis
Gendongan
berbahan kain panjang atau pouch sling dijahit menyerupai pipa. Sehingga
hanya bisa digunakan untuk menggendong samping dan cocok untuk anak berusia 3
bulan ke atas dengan berat maksimal 15kg.
Menginjak umur
tiga bulan, tulang leher bayi sudah mulai kuat sehingga mampu digendong menyamping.
Tipe gendongan ini tidak disarankan untuk bayi baru lahir karena membuatnya kurang
merasa didekap.
·
Stretchy hybrid untuk gendong M-shape
Stretchy hybrid atau gendongan 2-in-1 memiliki dua buah pouch sehingga berat si kecil bertumpu di kedua bahu. Biasanya tipe gendongan ini dilengkapi kain horizontal sebagai support tambahan di depan. Si kecil pun tetap aman saat menyenderkan badannya ke belakang.
Jenis gendongan ini bisa digunakan untuk beberapa gaya menggendong, seperti gendong kanguru atau M-shape, samping, dan posisi menyusu. Berat maksimal bayi biasanya hanya 15 kg saja. Keberadaan sash belt atau lapisan tambahan pada stretchy hybrid juga sangat penting untuk menambah support.
2.
Pilih bahan breathable
Bahan gendongan kaus ada yang tebal, ada yang tipis
dengan tingkat kemelaran berbeda-beda. Geos terbuat dari campuran bahan spandex
dan material sintetis kurang disarankan karena membuat posisi tubuh bayi tidak
sesuai TICKS (tight, in view all the times, close enough for kiss, keep chin
on the chest, supported back).
Sebaiknya, pilih gendongan kaus berbahan 100% katun khususnya
jenis combed yang biasa dipakai untuk kaos distro. Demi kenyamanan bayi,
carilah bahan yang tidak terlalu tebal dan tidak berbulu.
3.
Ukuran yang sesuai
Aspek terpenting yang harus dipertimbangkan saat
membeli gendongan kaus adalah kesesuaian ukurannya dengan tubuh ibu. Tujuannya supaya
gendongan tidak melorot saat dipakai menggendong anak.
Banyak penjual gendongan kaos menjadikan berat badan
pengguna sebagai acuan dalam menentukan size yang pas.
S = 40–50 kg
M = 50–60 kg
L = 60–70 kg
XL = 70 kg lebih
Meski kerap dijadikan patokan, ukuran diatas bukan satu-satunya
pedoman dalam memilih gendongan kaos. Lebih baik, ukur lingkar diagonal badan, yakni
dari ujung bahu ke pinggang. Dengan begitu akan didapat ukuran yang lebih pas
sehingga gendongan tetap terasa kencang.
Itu dia kelebihan, kekurangan
serta tips memilih gendongan kaus. Pertimbangkanlah kenyamanan tanpa
mengabaikan keamanan ya. Semoga bermanfaat!