Celana training merupakan salah satu model bawahan super nyaman yang jadi favorit banyak orang. Disebut ‘training pants’ karena awalnya memang didesain khusus untuk mendukung aktivitas olahraga atau latihan fisik. Namun, belakangan ini celana training mulai banyak dimodifikasi menjadi aneka model celana kasual.
Celana yang dijuluki track pants atau sweat pants ini tersedia dalam berbagai pola potongan. Tapi, umumnya celana training dibuat longgar dengan penambahan elastis di bagian pergelangan kaki. Berikut contohnya:
· Model gaucho bentuknya melebar ke bawah
· Model flare berpotongan lurus di bagian pinggang sampai lutut
· Model boot cut memiliki potongan mengembang
· Model slacks yang lurus ke bawah
Selain menunjang kebutuhan fashion sporty, bahan untuk celana olahraga juga harus mempertimbangkan sisi kenyamanan. Berikut pilihan jenis kain yang paling sering digunakan dalam pembuatan celana training:
1. Kain Lotto
Kain lotto termasuk dalam kategori bahan pakaian yang berkarakter lembut dan halus dengan ketebalan menyerupai kain katun. Lotto kerap digunakan dalam produksi pakaian olahraga, salah satunya yaitu celana training.
Selain halus dan berbobot ringan, bahan lotto juga tidak mudah lecek atau kusut. Warna kainnya juga tidak cepat luntur meski sudah dipakai-cuci berulangkali.
2. Kain Drifit
Dryfit merupakan bahan pakaian olahraga yang dibuat dari campuran spandek, polyester dan nilon. Kainnya lentur, padat dan cepat kering jika terkena keringat. Bahan drifit juga mempunyai pori-pori lebar sehingga memudahkan sirkulasi udara.
Track pants drifit akan cocok di segala musim karena ketebalan kainnya pas. Berikut beberapa kelebihan kain drifit:
· Tidak gampang kusut meski dipakai dalam waktu lama
· Mudah dibersihkan
· Cepat kering
· Terasa sejuk saat digunakan
· Pori-pori kain mempermudah penguapan keringat
3. Kain Micro
Bahan celana training berikutnya adalah kain micro. Sekilas bahan ini tak jauh berbeda dengan kain-kain sintetis lain, namun permukaan micro sangat halus. Hal itu karena serat benangnya dipintal lebih kecil dan ditenun sangat rapat.
Jenis kain micro cukup beragam, ada microfiber, polymicro, micro despo dan masih banyak lagi. Efek kilapnya membuat bahan micro terlihat mewah dan mahal, padahal dari segi harga termasuk ekonomis. Celana dari kain micro juga ringan dan tetap terlihat rapi meski tidak disetrika.
4. Kain despo
Butuh celana yang bisa melindungi tubuh dari terpaan angin? Kain despo bisa menjadi alternatif terbaik. Despo adalah turunan kain micro yang dianggap paling ideal sebagai bahan celana training.
Sebab kain ini tak hanya bertekstur lembut dan lentur, tetapi juga bersifat breathable. Karakter tersebut berkat keberadaan lapisan membrane serta kerapatan serat yang baik.
5. Kain Parasut
Meski identik dengan sifat non-breathable, kain parasut tetap tidak absen dari produk celana training. Banyak produsen memilih parasut sebagai bahan dasar celana training karena kainnya yang tipis, ringan dan tidak mudah basah.
6. Kain Diadora
Kain diadora menjadi primadona fashion sporty karena memberikan spesifikasi mendukung dengan harga ekonomis. Di pasaran pun sangat mudah menemukan celana training berbahan diadora dengan gramasi beragam. Meski demikian, ketebalan bahan diadora masih berada di batas nyaman untuk berolahraga. Tidak terlalu tebal ataupun tipis, tidak menerawang juga.
Bagian dalamnya terasa lembut sehingga mampu meminimalisir gesekan kasar yang berpotensi menyebabkan iritasi. Celana berbahan diadora juga terlihat mengkilap, halus dan agak licin. Ia cukup baik dalam menyerap keringat dan tidak terasa panas. Minusnya, kain diadora tidak mempunyai kemampuan cepat kering.
7. Kain Serena
Bahan kain celana training berikutnya jatuh pada kain serena. Kain serena terbuat dengan sedikit campuran polymer sintetis sejenis nilon yang membuatnya agak lentur.
Permukaan kain serena tampak mengkilap tapi sedikit bertekstur. Dari segi harga bahan serena tidak terlalu mencekik, kenyamanannya celana serena tetap layak dibanggakan.
8. Kain spandex
Spandek adalah satu dari sekian banyak jenis bahan kain dalam pembuatan baju olahraga. Kandungan polimer sintetis atau nylon pada spandek menghasilkan kain dengan elastisitas sangat tinggi. Mutu ketahanannya cukup baik tapi akan terasa sedikit panas jika dipakai terlalu lama.
Daya melar itulah yang menjadikan pakaian spandek mampu merenggang mengikuti bentuk maupun gerakan tubuh pemakainya dan lekas kembali pada bentuk semula. Tak terkecuali pada celana training spandek.
9. Kain paragon
Masih dari keluarga polyester, ada kain paragon yang memiliki permukaan halus dan lembut seperti kapas. Tampilannya juga mengkilap dengan aksen salur yang teratur.
Meski elastisitas bahan paragon tergolong rendah, namun kain ini tetap ramai digunakan oleh para produsen celana training maupun jaket olahraga. Seperti halnya spandek, kain paragon kurang menyerap keringat karena tenunan seratnya sangat rapat dan padar.
Itulah beberapa jenis kain yang paling kerap digunakan dalam pembuatan celana olaharaga atau celana training. Hampir semua rekomendasi bahan untuk celana training adalah jenis kain yang permukaannya halus, ringan, dan bersirkulasi baik. Sifat-sifat tersebut sangat mendukung performa yang optimal selama berolahraga.
Membahas perihal celana training, kini Bahankaincom juga menyediakan beberapa kategori kain untuk bahan celana ataupun baju olahraga, lho. Ada kain lotto, berbagai jenis kain drifit hingga kain spandek yang stretchy. Dapatkan produk-produk berkualitas dengan yang harga bersaing.
Cek gambaran dan spesifikasi kain di Kategori Produk kami.
Sedangkan untuk pemesanan dan detail lengkapnya, Sahabat bisa menghubungi Customer Service kami ya. Selamat berbelanja.