Peringatan HUT PPBI (Paguyuban
Pecinta Batik Indonesia) Sekarjagad ke-25 berlangsung meriah dan penuh
kegembiraan. Dengan mengusung tema “Seperempat Abad PPBI Sekar Jagad
Melestarikan Batik Indonesia”, perayaan hari istimewa ini diselenggarakan pada
Sabtu, (18 Mei 2024) di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Berbagai kegiatan mengisi
perayaan hari ulang tahun organisasi pelestari batik yang berpusat di
Yogyakarta ini. Dimulai dengan flashmob, tumpengan, sarasehan serta parade kain
batik motif Sekar Jagad dari berbagai kebupaten di Nusantara. Sejak didirikan
pada 17 Mei 1999, PPBI sekarjagad terus berkembang hingga memiliki 1.100
anggota dari berbagai daerah di Indonesia dan manca negara.
Berbagai upaya pun dilakukan demi
menambah khasanah batik Indonesia. Mulai dari kunjungan wisata ke sentra batik
Nusantara bahkan di luar negeri.
Ketua 11 PPBI Sekar Jagad, Afif
Syakur berharap kedepannya generasi muda tak hanya mengenal batik tetapi juga
mempunyai konsep serta pemikiran tentang keberlanjutan batik. Ia pun
menjelaskan bahwa batik adalah bagian dari masa depan bangsa yang harus terus
dilestarikan.
“Tolong didik anak-anak kita untuk
tidak hanya mencintai atau tahu batik saja. Tapi usahakan mereka juga punya
konsep, punya pemikiran bagaimana batik selanjutnya,” ucapnya dalam sambutan
HUT PPBI Sekar Jagad (Sabtu, 18/05/2024).
Lebih lanjut Afif mengungkap
bahwa peringatan hari ulang tahun PPBI Sekar Jagad menjadi momentum bersama
untuk membawa batik, sebagai komoditas budaya, komoditas ekonomi, serta bagian dari
diplomasi yang harus ditegakkan. Usaha agar batik dicintai oleh generasi muda
pun mesti diupayakan mulai dari sekarang. Karena batik adalah Indonesia dan
batik adalah bagian dari wanita.
“Negara lain boleh punya batik,
tapi batik Indonesia dibuat dengan tujuan agar si pemakai menjadi mulia. Kita membuat
batik pada sehelai kain putih yang dicoret menggunakan rasa dan ini menjadi
bagian hidup yang dituang pada sehelai kain" jelas Afif.
“Dan perlu kita sadari, batik
adalah bagian dari wanita. Karena batik adalah kreativitas seni oleh wanita Indonesia,”
pungkasnya.
Selain itu, Heru Purwadi selaku
pengamat Batik Yogyakarta mengutarakan bahwa PPBI Sekar Jagad tak hanya
berhasil mengupayakan pelestarian batik tetapi juga melatih manajemen ekonomi
dalam pengembangan batik.
“Batik menjadi lestari dan
warisan budaya dunia karena menyertai kehidupan manusia dari lahir hingga
meninggal. Dan saya kira, salah satu prestasi terbaik PPBI Sekar Jagad adalah
menjadikan batik tidak hanya pakaian formal tetapi juga sebagai busana
sehari-hari,” ucap Heru pada Sarasehan PPBI Sekar Jagad (Sabtu 18/05/2024).