Kesadaran akan
keberlanjutan menciptakan gelombang baru dalam tren berbusana di Indonesia. Setelah
berbagai permasalahan lingkungan akibat fast fashion, kini konsumen semakin berhati-hati
dalam memilih pakaian maupun aksesoris yang mereka pakai. Mereka tak lagi
memandang fashion dari segi gaya, tetapi juga perihal pesan dan nilai-nilai sustainability.
Kini penggemar
fesyen Indonesia pun mulai menggandrungi konsep busana yang berkelanjutan. Banyak
orang semakin meyakini ungkapan desainer legend, Vivienne Westwood, “Buy less, Choose well and Make it last” yang
berarti membeli lebih sedikit, tapi pilih dengan baik dan buatlah ia lebih
tahan lama.
Nah, jika kamu
ingin beralih ke mode ini, berikut 5 tren fashion berkelanjutan yang sedang
hits di Indonesia dan bisa kamu tiru:
1. Fashion
recycle
‘Kreativitas tanpa batas’ dan di tangan orang kreatif, benda yang dianggap tidak berguna bisa disulap menjadi barang unik juga bermanfaat, termasuk pakaian. Tren fashion recycle sedang menanjak di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda kreatif yang sadar lingkungan.
Beberapa brand lokal pun mulai merilis koleksi pakaian berbasis kain perca. Alih-alih membuangnya, mereka justru merangkai kain sisa ini menjadi produk baru yang unik, estetis dan terjangkau.
Selain murah, setiap potongan pakaian daur ulang juga menghadirkan kisah menarik. Baju yang tadinya akan berakhir di tempat sampah telah berubah menjadi simbol gaya hidup peduli lingkungan.
2. Bahan
alami dan Ramah lingkungan
Tampil gaya tak harus mengorbankan kesehatan bumi yang kita tinggali. Tren bahan alami seperti katun organik,
rami, linen, dan lain-lain telah menjadi primadona di dunia fashion
Indonesia. Selain nyaman, bahan-bahan tersebut juga lebih ramah
lingkungan karena proses produksi yang minim emisi karbon.
Penggunaan pewarna alami dari tumbuhan seperti indigofera yang semakin populer tidak hanya menghasilkan busana cantik sekaligus ramah lingkungan.
3. Upcycling
Pernah terpikir untuk membuat
kalung cantik dari sendok garpu bekas? Atau tas unik dari ban mobil bekas? Tren
upcycling aksesoris sepertinya sedang menjadi magnet bagi para pecinta fashion
unik di Indonesia.
Beberapa kreator lokal mencuri
perhatian dengan ide-ide segar mereka. Barang yang dulunya dianggap sampah
diubah menjadi aksesoris fashion yang keren dan beken. Selain mengurangi
limbah, tren ini juga mengajarkan kita untuk melihat nilai dalam sesuatu yang tadinya
dianggap tidak berharga.
4. Rent
outfit
Tren sewa pakaian semakin digemari,
terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Dengan alasan
efisiensi dan keberlanjutan, banyak orang mulai menyadari bahwa memiliki
pakaian tidak selalu harus menjadi kebutuhan utama.
Platform penyedia layanan penyewaan
pakaian untuk berbagai acara seperti gaun pesta hingga pakaian kerja telah
hadir menjawab kebutuhan kita akan pakaian formal tanpa kita harus membelinya
sendiri. Keuntungannya adalah kita bisa selalu tampil dengan outfit berbeda
tanpa perlu membeli dan menyumbang pada limbah tekstil.
Bahkan menurut penelitian, pakaian
sewa dapat mengurangi dampak lingkungan hingga 50%. Siapa disini yang tidak
ingin tetap bergaya tapi tanpa rasa bersalah?
5. Swap
fashion
Mengapa membeli baru jika bisa
saling bertukar baju dengan orang lain? Tren swap fashion atau tukar baju kini
mulai populer di komunitas-komunitas pecinta mode di Indonesia. Konsepnya cukup
sederhana, yakni kita membawa pakaian yang sudah tidak dipakai, lalu menukarnya
dengan pakaian dari orang lain.
Acara seperti "Swap Meet" yang sering digelar di Jakarta menjadi wadah bagi generasi muda untuk saling bertukar pakaian sekaligus cerita. Aktivitas ini bukan hanya membantu mengurangi konsumsi pakaian baru, tetapi juga mempererat hubungan sosial. Tapi ingat, bajunya dicuci yang bersih dulu ya sebelum ditukar.
Mengikuti tren fashion berkelanjutan bukan hanya tentang tampil gaya, tetapi juga membuat pilihan yang bijak untuk kehidupan. Di masa kini, ketika kesadaran akan keberlanjutan semakin meningkat, pilihan kita dalam berbusana mencerminkan nilai-nilai yang kita pegang.