Sifat industri mode yang selalu berubah dan terus berkembang menjadikannya sektor menarik sekaligus menantang untuk digeluti. Para pebisnis pun harus siap dan selalu sigap dengan pergerakan tren yang begitu cepat. Sehingga mereka harus menyiapkan produk tersebut sebelum trennya muncul.
Itulah kenapa, penting bagi seorang yang bergelut di bidang fashion untuk bias memprediksi perilaku konsumen secara akurat. Tren forecasting pun menjadi aspek penting dalam dunia desain dan bisnis fashion.
Secara harfiah, istilah “forecasting” merujuk pada teknik untuk membuat sebuah perencanaan masa depan berdasarkan data di masalalu. Sedangkan, trend forecast fashion adalah proses memprediksi perkembangan dan perubahan di dunia mode berdasarkan analisis faktor social, budaya ekonomi dan gaya hidup.
Sumber: https://www.yellowbrick.co/
Selain memberi gambaran tentang sesuatu yang akan popular, forecasting juga berperan sebagai penentu sebuah tradisi. Fashion forecast sangat membantu desainer, produsen dan retailer untuk melihat item apa yang akan popular di musim atau tahun mendatang.
Sehingga mereka bias menentukan rancangan serta proses produksi yang lebih relevan. Tanpa trend forecasting, merek fashion berisiko kehilangan pamornya mengingat situasi pasar yang sangat kompetitif.
Sedangkan bagi konsumen, trend forecasting membantu menciptakan
kesadaran tentang apa yang akan menjadi popular. Ini memungkinkan mereka untuk
menyesuaikan gaya pribadi atau merencanakan pembelian sebelum tren tersebut
mencapai puncak. Seperti halnya mode berkelanjutan yang kini sedang mendominasi
sektor fashion.
Seorang tren forecaster bertanggungjawab mengidentifikasi tren baru serta memperkirakan dampaknya terhadap industri. Tugas mereka adalah menghubungkan dalam industri dengan perilaku konsumen serta memberi wawasan tentang produk. Mulai dari aspek gaya, motif, aksesoris hingga warna yang mungkin akan popular atau yang sudah tak lagi diminati.
Sumber: https://indiantextilejournal.com/
Dari situlah para desainer dan pebisnis fashion bisa membuat perencanaan koleksi, rancangan serta informasi mengenai keputusan pemasaran. Tren forecasting sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.
Long-term
forecasting
Yakni perkiraan
tren jangka panjang yang melihat hingga 2 tahun ke depan. Pertimbangan dan focus
utamanya jauh lebih besar seperti pergeseran perilaku konsumen, struktur pasar,
perubahan nilai serta ekspektasi konsumen.
Long term
forecaster juga harus mempertimbangkan kemajuan teknologi seperti halnya metode
produksi baru. Prediksi ini sangat dibutuhkan dalam pembuatan keputusan penting
yang berpengaruh pada investasi dan jangka panjang.
2.
Short-term
forecasting
Sementara prediksi
tren jangka pendek disebut juga tren forecasting lebih fokus pada perubahan
langsung dalam lingkup mode. Umumnya berlaku untuk satu atau dua musim
mendatang.
Tren forecaster lebih
memperhatikan item-item spesifik seperti warna, bahan, siluer dan detail
tertentuyang kemungkinan akan popular di musim berikutnya.
Trend forecast
fashion melibatkan pengamatan dan analisis mendalam terhadap pola perilaku konsumen,
perkembangan teknologi, situasi ekonomi global, dan tren budaya. Berikut beberapa langkah penting dalam tren
forecast:
1.
Mengumpulkan
data
Pekerjaan fashion
forecaster menghabiskan banyak waktu untuk mengolah data dari berbagai sumber.
Mulai dari majalah fashion, website, fashion show hingga rekap penjualan department
store merk-merk ternama.
Data-sata
tersebut dikumpulkan selama kurun waktu tertentu dan dianalisa untuk melihat
tinggi rendahnya angka penjualan serta minat konsumen terhadap suatu produk.
Sampai mereka menemukan formulasi untuk memahami tren masa depan.
2.
Mengamati
Perubahan Sosial
Fashion tak
pernah lepas dari konteks sosial dan kebiasaan masyarakat. Salah satunya
terkait kesadaran akan keberlanjutan serta dampak lingkungan yang secara
langsung mempengaruhi tren mode. Semua berawal dari pengetahuan konsumen
tentang dampak negatif industri tekstil dan fashion terhadap alam sekitar.
3.
Menganalisis
Tren di Berbagai Industri
Industri fashion
mencakup sarana teknologi dan sektor kreatif. Dalam konteks teknologi misalnya, tren memunculkan fashion digital dan pakaian pintar. Itu memungkinkan bagi trend forecaster untuk mengkombinasikan inovasi teknologi dan gaya
berpakaian di masa mendatang.
4.
Perubahan
Musim
Mayoritas tren
fashion mengikuti siklus musim. Contohnyanya, warna-warna cerah dan bahan
ringan sering muncul sebagai tren musim panas, sedangkan warna-warna netral dan
bahan tebal mendominasi musim dingin. Trend forecaster menganalisis pola
musiman ini bersama dengan elemen-elemen baru yang muncul setiap tahun untuk
memberikan prediksi yang akurat.
5. Pengaruh Media Sosial dan Public Figure
Modern ini, selebriti,
influencer, dan media sosial menjadi salah satu penentu tren. Banyak tren
fashion masa kini yang terbentuk lewat platform Instagram dan TikTok dimana
para influencer sering mempromosikan gaya terbaru yang kemudian diadopsi oleh
masyarakat luas. Jejaring sosial mendorong perubahan tren menjadi lebih cepat
dan dinamis.
Mengingat trend forecast hanya sebuah prediksi, hasil yang diperoleh
belum tentu sempurna dan mungkin tidak selalu akurat. Itulah kenapa, perkiraan
tren ini perlu dikombinasikan dengan analisis lain dan dilihat dalam konteks lebih
luas. Semoga bermanfaat, ya!