Jangan ngaku wibu kalau kamu nggak tahu tas randoseru? Sering muncul di anime Doraemon, Crayon Shincan dan drama lain, ransel berbentuk kotak kokoh yang biasa dipakai anak-anak SD di Jepang itu bernama Randoseru. Bukan tas sekolah biasa, randoseru telah menjadi ikon budaya dan perlengkapan sekolah di Negara Sakura.
Bahkan saat ini, tas ransel
randoseru telah dikenal di berbagai belahan dunia menjadikannya ikon fashion karena
desain yang unik dan khas. Lebih dari tas sekolah, randoseru juga menyimpan
makna mendalam.
Randoseru (ランドセル)
adalah tas punggung kokoh berbentuk kotak yang dipakai anak-anak sekolah dasar
di Jepang. Desainnya ergonomis, multifungsi dan didesain sedemikian rupa agar
tahan dipakai selama enam tahun di sekolah dasar. Struktur tas ini dibuat kokoh
agar bisa digunakan sebagai pelindung kepala saat gempa bumi atau pelampung
saat banjir.
Meski tidak wajib, tapi budaya
memakai randoseru seolah sudah melekat dalam tradisi orang tua Jepang saat
melepas anak mereka belajar di sekolah dasar. Biasanya tas ini dibeli sebagai
hadiah masuk SD dan harapannya bisa dipakai selama enam tahun atau sampai mereka
lulus. Tas randoseru bukan perlengkapan sekolah biasa. Ia telah menjadi simbol
masa kecil, kemandirian dan semangat belajar anak-anak.
Di balik tampilannya rapi dan
kokoh, ada banyak fakta yang mengiringinya. Simak ulasan berikut ini, yuk!
Desain randoseru terinspirasi dari model tas militer
Belanda yang digunakan pada abad ke-19. Nama randoseru sendiri juga
serapan dari bahasa Belanda “ransel” yang berarti tas punggung. Awalnya,
model tas ini dipakai oleh tentara Jepang di era Meiji (sekitar abad ke-19).
Tapi karena bentuknya praktis dan kuat, pada tahun 1885 pemerintah Jepang mengadaptasi
randoseru sebagai tas sekolah untuk anak-anak di sekolah dasar.
Sejak saat itulah, randoseru menjadi simbol masa kecil
dan semangat belajar anak-anak Jepang.
Randoseru dikenal pada periode Edo (1603-1868). Tapi
baru populer dan dipakai pada periode Meiji (1868-1912) ketika pemerintah
Jepang mencanangkan modernisasi serta pendidikan wajib. Dari situlah randoseru mulai
digunakan oleh anak sekolah dan diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan
pelajar dan semakin meningkat
Randoseru pertama kali digunakan pada tahun 1855 di sekolah
Gakushuin Tokyo, tempat keluarga kerajaan dan kaum bangsawan. Sekolah yang
selanjutnya dikelola oleh Kementrian Rumah Tangga Kekaisaran ini mewajibkan
seluruh siswanya untuk memakai tas model ini agar terlihat rapi dan seragam.
Sejak saat itulah randoseru mulai diidentikkan sebagai tasnya para pelajar sekolah dasar di Jepang.
Baca Juga: |
Randoseru dikenal dengan desainnya yang unik,
berbentuk kotak, sedikit kaku, dan punya penutup di bagian atas. Beratnya
kurang lebih 1kg, dengan kapasitas cukup besar untuk membawa buku, bekal, serta
perlengkapan sekolah lain.
Tas randoseru jepang juga memiliki beberapa ciri khas,
yaitu:
·
Super
kokoh karena dibuat dari kulit sapi asli atau bahan sintetis berkualitas
seperti Clarino, yang ringan tapi tahan lama.
·
Nyaman
dipakai, tali bahunya empuk dan ergonomis, jadi anak-anak bisa membawa
beban tanpa pegal.
·
Aman dan
praktis, sistem penguncinya mudah dibuka-tutup tapi kuat, cocok untuk anak
SD.
·
Tahan air,
dilapisi bahan anti air supaya isi tas aman saat hujan.
·
Detail
reflektif, untuk menjaga keselamatan para siswa saat malam hari.
Dulu randoseru hanya tersedira dalam dua variasi warna
yaitu merah dan hitam. Penggunaannya pun disesuaikan dengan gender, merah untuk
perempuan dan hitam untuk laki-laki.
Lain halnya dengan saat ini dimana tas ini sudah
tersedia dalam beragam warna modern seperti biru navy, cokelat, lavender,
hingga warna-warna pastel.
Secara tradisional, randoseru dibuat dari bahan kulit
sapi asli yang terkenal awet dan tahan lama. Namun modern ini, banyak produsen
beralih ke kulit Clarino atau bahan kulit sintetis lain yang lebih ringan, kuat
serta mudah dibersihkan.
Pembuatan randoseru tidak bisa sembarangan. Setiap tas
bisa melalui lebih dari 100 tahap pengerjaan dan sebagian besar
dilakukan secara manual oleh pengrajin berpengalaman. Dari pemotongan bahan
hingga penjahitan akhir, setiap detailnya diperhatikan agar tas benar-benar
kuat, simetris, dan nyaman dipakai.
Randoseru asli buatan Jepang bisa dibanderol dengan harga ¥40.000 hingga ¥120.000 (sekitar Rp4 juta–Rp12 juta). Walaupun terdengar fantastis untuk kelas tas sekolah, namun keluarga Jepang tetap menganggap itu sending dengan kualitasnya. Sebab randoseru asli bisa bertahan hingga enam tahun lamanay tanpa kerusakan yang berarti.
Tsuchiya Kaban, Seiban, dan Fujiya adalah beberapa produsen randoseru yang terkenal karena proses pengerjaannya masih dilakukan secara tradisional olah pengrajin ahli.
Setiap randoseru menggambarkan dedikasi para
pengrajin, orang tua, serta anak-anak yang memakainya. Ia mewakili filosofi Jepang
tentang ketekunan (gambaru), kualitas
(hinshitsu), dan perhatian terhadap
detail (kodawari).
Bagi banyak keluarga jepang, membeli randoseru adalah momen
penting. Tas ini diberikan saat anak mulai masuk sekolah dasar sebagai pertanda
awal perjalanan belajar dan kemandirian mereka.
Itu dia beberapa fakta menarik
tentang tas randoseru yang kerap digunakan para pelajar sekolah dasar di Jepang.
Meski faktanya randoseru adalah tas anak SD Jepang, namun ia sudah sangat
populer di berbagai belahan dunia sebagai tas bergaya retro. Banyak merk telah
menciptakan randoseru versi “dewasa” dengan desain yang lebih ramping dan beragam
varian warna.
Tertarik untuk membuat tas dengan
kualitas sekelas randoseru? Buka Etalase Produk bahankain.com dan temukan koleksi
bahan kulit sintetis premium yang sesuai untuk kebutuhanmu. Mulai dari bahan dompet,
aksesori handmade, hingga tas ransel
yang kuat dan tahan lama.
Silahkan hubungi customer service
kami untuk detail produk, pemesanan serta informasi lain dan dapatkan penawaran
terbaiknya. Semoga bermanfaat dan selamat berbelanja!
Departement Store: Definisi, Sejarah dan Ciri Khasnya
9 Fakta Unik Randoseru, Tas Harga Jutaan Rupiah Untuk Sekolah Anak-anak Jepang
Tren Kalcer: Bukan Hanya Soal Outfit Tapi Tentang Pemikiran dan Gaya Hidup
Optical Brightening Agent, Zat Pemutih yang Bikin Kain Lebih Cerah
Tips Packing Baju Ala Smart Traveller, Liburan Bebas Drama!
Rule Of Third, Aturan yang Bikin OOTD-mu Lebih Balanced
Sprei Microtex VS Microfiber, Mana yang Lebih Bagus?
Praktik Dumping Ancam Keberlangsungan Industri Tekstil Lokal
Kain Dalam Desain Interior: Fungsi dan Tips Memilihnya
Glocal, Perpaduan Tren Global dan Budaya Lokal yang Mengubah Wajah Dunia Mode