Aerostreet, siapa sih yang nggak
kenal dengan local brand asal Klaten
ini? Dikenal sebagai produsen sepatu dan busana kasual, Aerostreet berhasil
mencuri perhatian para kawula muda dengan berbagai inovasinya. Bukan hanya
karena harganya yang terjangkau, tetapi juga strategi marketing yang cerdas,
adaptif, dan sangat dekat gaya hidup anak muda.
Di tengah kepungan sepatu impor
dan tren fashion yang cepat berganti, Aerostreet justru makin
kokoh berdiri di puncak. Apa yang membuatnya begitu menonjol? Simak ulasan
berikut ini, yuk!
Aerostreet adalah merek
sepatu dan apparel lokal asal Klaten, Jawa Tengah yang dikenal
sebagai produsen sepatu dan busana kasual dengan harga terjangkau. Didirikan oleh
Adhitya Caesarico pada tahun 2015, brand ini hadir dengan visi sederhana untuk menghadirkan
sepatu yang nyaman, berkualitas dan bisa dimiliki oleh siapa saja.
Meski sudah memiliki merk, Aerostreet
tidak langsung tampil sebagai brand streetwear. Produk pertama mereka justru sepatu sekolah yang fokus pada fungsi,
daya tahan, dan efisiensi harga. Seiring perubahan gaya hidup dan meningkatnya
minat anak muda akan gaya streetwear, Adhitya pun memulai bertransformasi. Desain
produk dibuat lebih relevan dengan tren, tanpa meninggalkan karakter utamanya
yang praktis dan ramah di kantong.
Mengusung slogan "Now everyone can buy a good shoes"
dan #LokalTakGentar, Aerostreet sukses melakukan promosi online dan
kolaborasi unik yang membuat produknya sering sold out. Hingga
kini, ia masih menjadi satu-satunya brand sepatu murah dan berkualitas yang konsisten, adaptif, dan bergaya kekinian.
Lahir dan berkembang di Klaten, Aerostreet paham betul akan kebutuhan para kawula muda akan sepatu kasual yang nyaman, berkualitas, desain kekinian dan harganya masuk akal. Kesuksesan tersebut tak lepas dari strategi marketing yang cerdik dan sangat terencana.

Sumber: https://solo.kilat.com/
Nah, berikut beberapa poin penting yang bisa kamu contek:
Aerostreet tidak membangun brand dari asumsi. Mereka
tumbuh dari kebutuhan yang benar-benar ada di lapangan. Bukan sekedar gaya,
tapi soal fungsi dan aksesibilitas sepatu.Dan jika dilihat dari sudut pandang
konsumen, sepatu Aerostreet memang dibuat untuk digunakan, bukan sekedar prestise
atau pajangan.
Itulah kenapa brand ini bisa diterima oleh banyak
kalangan, dari pelajar sampai pekerja. Selain itu, berikut beberapa nilai yang selalu
mereka pertahankan:
·
Produk yang realistis untuk aktivitas harian
·
Desain yang mengikuti tren tanpa melepaskan
karakternya
·
Brand image yang tidak berjarak dengan
konsumennya
Pendekatan seperti ini terasa jujur dan
membumi—sesuatu yang semakin dicari oleh konsumen saat ini.
Salah satu kekuatan Aerostreet yang paling terasa
adalah cara mereka memperlakukan harga. Di tengah pasar yang sering kali
memosisikan sepatu berkualitas sebagai produk mahal, Aerostreet justru
mengambil jalur berbeda. Tidak ada kesan “terlalu murah sampai meragukan”, tapi
juga jauh dari kata mahal.
Harga yang ditawarkan terasa pas dengan apa yang
didapatkan. Dari sudut pandang marketing, ini bukan sekedar angka, tapi langkah
untuk membangun kepercayaan.
Beberapa hal yang bisa kita lihat dari strategi harga
Aerostreet:
·
Konsistensi harga di berbagai kanal penjualan
·
Fokus pada value, bukan sekadar diskon besar
· Produk yang bisa dibeli ulang tanpa rasa berat
Baca Juga: |
Ketika konsumen merasa aman untuk membeli kembali, di
situlah loyalitas mulai terbentuk. Di awal berdirinya, mereka membuat promo “All shoes only Rp99.000,"
bahkan untuk produk kolaborasi. Dengan harga kurang dari Rp. 100.000,
00, tentu orang akan penasaran dengan kualitasnya. Strategi ini berhasil membangun
persepsi merek yang jujur dan sederhana di mata konsumen.
Bagi Aerostreet, marketplace bukan hanya etalase
produk. Platform digital ini dimanfaatkan sebagai ruang untuk membangun
reputasi dan kepercayaan.
Kalau kita telusuri toko resmi Aerostreet di
marketplace, pendekatan yang digunakan terasa rapi dan terencana. Mulai dari
visual produk sampai cara mereka mengikuti kampanye platform, semuanya
diarahkan untuk memudahkan konsumen mengambil keputusan.
Strategi yang mereka terapkan antara lain:
·
Foto produk yang jujur dan mudah dipahami
·
Deskripsi yang fokus pada fungsi dan kenyamanan
·
Partisipasi aktif dalam program promo
marketplace
Satu hal yang cukup konsisten dari Aerostreet adalah
cara mereka hadir di media sosial, khususnya Tiktok. Kontennya tidak terasa menggurui atau terlalu
menjual, malah seperti percakapan sehari-hari.
·
Menampilkan penggunaan produk dalam keseharian
·
Mengangkat momen sederhana yang relatable
·
Mengikuti tren tanpa kehilangan identitas brand
Dengan pendekatan ini, Aerostreet berhasil menempatkan
diri sebagai brand yang “hadir” di kehidupan konsumen.
Aerostreet dikenal luas karena kolaborasi
"nyeleneh" lintas industri yang menciptakan efek FOMO (Fear of
Missing Out). Meski begitu, mereka tetep mempertimbangkan keselarasan karakter antar
brand. Sehingga produk kolaborasi pun masih terasa “Aerostreet-nya.”
Berikut beberapa strategi Aerostreet dalam produk
kolaborasi:
·
Kolaborasi
Lintas Industri, bekerja sama dengan merek non-fashion seperti KitKat, KFC,
Swallow, hingga Wonderful Indonesia untuk menciptakan desain unik yang memicu
rasa penasaran dan nostalgia.
·
Produksi
Terbatas, produk kolaborasi diproduksi dalam jumlah terbatas agar menjadi
barang langka. Hal ini meningkatkan nilai eksklusivitas dan memicu perbincangan
luas di media sosial (talkability).
Meski kuat secara digital, Aerostreet tetap melakukan
interaksi fisik melalui acara "Aerostreet Experience the Hype".
Mereka kerap menggelar acara Roadshow
mall di untuk memberikan pengalaman produk secara langsung sekaligus
memperkuat loyalitas pelanggan di berbagai daerah.
Pendekatan ini membantu:
·
Memperkuat kehadiran brand di dunia nyata
·
Menjangkau konsumen yang belum sepenuhnya
digital
·
Menciptakan pengalaman langsung dengan produk
Aerostreet juga aktif mengembangkan lini produk untuk
menjangkau pasar yang lebih luas. Dari variasi jenis sepatu (kasual, olahraga,
outoor) ke apparel seperti kaos, hoodie, dan jeans. Bahkan baru-baru ini mereka
juga serius menggarap pasar parfum.
Yang menarik, meski kategorinya bertambah, identitas brand
tetap dijaga. Produk-produk tersebut masih membawa karakter Aerostreet yang
fungsional, terjangkau, dan relevan untuk penggunaan sehari-hari.
Ketujuh langkah tersebut membawa
Aerostreet ke jalan yang berbeda. Bukan hanya menjadi brand fashion lokal,
tetapi bagian dari budaya pop gaya
hidup generasi muda Indonesia. Mereka membuktikan bahwa inovasi, adaptasi,
dan berani tampil beda adalah kunci dalam era digital seperti saat ini.
Tips Cara Memilih Handuk Wajah Untuk Kulit yang Sehat
Cerdik! Ini 7 Strategi Rahasia Aerostreet Dalam Membangun Brandnya
Outfit Check ala Gen Z, Gaya Fashion Stylish yang Lebih Berkelanjutan
Jam Tangan Kesayanganmu Berembun? Coba Atasi Dengan Cara Ini!
Teknik Sunprint (Cyanotype), Cara Mencetak Motif Daun di Kain dengan Sinar Matahari
Mengenal Dunia Debutante: Lebih dari Sekadar Pesta, Ini Adalah Kiblat Fashion "Old Money"
Apa Itu Mesin Jahit Heavy Duty? Cek Fitur-fiturnya, Yuk!
Teknik Intrecciato, Cerita di Balik Tren Tas Motif Anyaman yang Mempesona
Malioboro Mall, Sejarah Toserba Modern Pertama di Yogyakarta
Uniform Dressing: Kenapa Outfit yang Sama Setiap Hari Justru Bikin Hidup Lebih Ringan