BahanKain.com - Motif Batik Nusantara memang sangat beragam, bahkan setiap wilayah pasti memiliki motif batik sendiri yang menjadikan sebuah ciri khas dari wilayah tersebut. Motif batik sendiri merupakan sebuah kerangka gambar pada batik bisa berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen. Perpaduan corak atau pola itulah yang mewujudkan batik secara keseluruhan.
Batik mempunyai motif yang bermacam-macam. Secara garis besar batik dibedakan menjadi tiga, Batik Klasik, Batik Pesisir dan Batik Kontemporer.
Batik Klasik mempunyai makna dengan filosofi yang berasal dari pembuatnya yaitu masyarakat Jawa, Batik jenis mempunyai keindahan secara visual dan filosofi. Pada umumnya batik ini memiliki warna-warna gelap yang mengandung makna wibawa dan keseriusan.
Keindahan visual berasal dari panca indera, sedangkan keindahan filosofi berasal dari pemahaman akan pesan-pesan yang dituangkan melalui torehan pada sebuah karya yang akan membentuk suatu motif tertentu.
Berikut merupakan beberapa contoh motif Batik Klasik:
1. Batik Sido Luhur
Sido dalam bahasa Jawa artinya “telah terlaksana” dan Luhur artinya “tinggi”. Sehingga Batik Sido Luhur mempunyai makna bahwa apa yang menjadi harapan manusia dapat terlaksana dan mencapai kehidupan yang luhur dan tercukupi secara rohani dan jasmani.
2. Batik Sido Mukti
Batik Sido Mukti merupakan batik yang sering digunakan dalam acara pernikahan. Makna dari Batik Sido Mukti adalah kemakmuran, seerta harapan agar seseorang dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
3. Batik Sido Mulyo
Motif batik selanjutnya adalah Motif Batik Sido Mulyo. Motif Batik Sido Mulyo mempunyai arti memberikan sebuah harapan agar seseorang mencapai kemakmuran dan perlindungan. Bati Sido Mulyo kerap juga digunakan dalam acara pernikahan dengan harapan kelak keluarga baru akan menjadi keluarga yang sukses dan mulia.
4. Batik Cuwiri
Batik Cuwiri sering digunakan dalam acara Mitoni. Mitoni merupakan tradisi di masyarakat Jawa untuk memperingati usia bayi didalam kandungan yang mencapai tujuh bulan. Motif Batik Cuwiri memiliki makna kecil-kecil dengan harapan bahwa sejak kecil seseorang dapat memiliki nilai kebaikan sehingga dihormati oleh masyarakat lainnya.
5. Batik Kawung
Motif Batik Kawung mempunyai dua perepsi asal muasal. Ada yang beranggapan bahwa motif ini terispirasi dari buah kawung namun disisi lain ada yang beranggapan bahwa motif ini berasal dari binatang kwangkwung atau kumbang tanduk.
Makna yang terkandung dalam motif Batik Kawung bahwa itikad yang berasal dari hati yang bersih merupakan sebuah ketetapan hati yang tidak perlu diketahui orang lain.
6. Batik Tambal
Motif batik tambal pada masa lalu dipercaya dapat memberikan kesembuhan bagi orang yang sakit ketika diselimutin oleh kain yang mempunyai motif batik Tambal. Motif ini mempunyai makna memperbaiki diri sehingga menjadi lebih baik secara lahir maupun batin. Jadi pada masa lalu, orang yang sedang mengalami sakit sedang terdapat kekurangan dalam dirinya baik dari lagir maupun batin, dan dengan diselimutin Batik Tambal dipercaya dapat menambal atau menutup kekurangan tersebut.
7. Batik Petani
Motif Batik petani merupakan karya ibu rumah tangga dikala sedang santai dan tidak bekerja disawah. Batik ini sedikit kasar dan tidak begitu halus. Motif batik ini diwariskan turun temurun dan pada akhirnya menjadi sebuah karya dengan kualitas baik karena dikerjakan dengan keseriusan.
8. Batik Truntum
Truntum mempunyai makna menuntun, dan jenis motif ini banyak digunakan oleh para orang tua dari mempelai pengantin, dengan tujuan orang tua dapat menuntun anak-anaknya memasuki kehidupan baru.
9. Batik Parang
Motif Batik Parang menggambarkan sebuah kekuasaan. Hanya keluarga dan kerabat Raja saja yang boleh menggunakan batik ini pada zaman dahulu. Pola besar kecilnya pada motif ini mempunyai makna akan kedudukan sosial pemakainya didalam lingkungan kerajaan.
10. Batik Grompol
Grompol merupakan bahasa Jawa dengan arti kumpul. Motif Batik Grompol merupakan motif batik yang menjadi lambang harapan orang tua agar semua hal yang baik dapat berkumpul seperti rejeki, kerukunan, kebahagiaan dan ketentraman bagi kedua mempelai pengantin.
Batik Pesisir mempunyai motif yang lebih bebas dan tidak kaku. Dari segi warna batik pesisir lebih mempunyai banyak warna dari batik klasik. Batik pesisir melambangkan kemandirian dan jiwa yang penuhu kebebasan. Warna dan motif yang ditorehkan pada batik pesisir lebih cerah, lebih mencolok dan lebih berani dibanding batik klasik. Berikut beberapa contoh dari batik pesisir.
1. Batik Lasem
Batik Lasem sering juga disebut dengan nama Batik Encim. Lasem merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dan sebagian besar penduduknya orang keturunan Tionghoa. Tempat ini berbatasan dengan Laut Jawa Utara. Konon, warna merah pada batik Lasem hanya digunakan oleh wanita keturunan Tionghoa yang sudah berumur lanjut usia. Pengaruh peradapan Cina sangat kental pada Batik Lasem, dilihat dari corak bergambar Naga, Phoenix dan huruf-huruuf Cina, serta penggunaan warna merah.
2. Batik Cirebon
Batik Cirebon mempunyai motif yang sudah mendunia, yaitu motif Megamendung. Motif ini merupakan hasil akulturasi budaya Tiongkok yang dikembangkan oleh seniman batik Cirebon dengan selera masyarakat Cirebon yang mayoritasberagama Islam. Batik Motf Megamendung pada zaman dahulu hanya digunakan oleh anggota Keraton saja.
3. Batik Pekalongan
Motif batik Pekalongan mempunyai motif yang sangat bebas dan menarik. Warna yang digunakan juga sangat banyak, sehingga banyak dijumpai dalam satu helai kain Batik Pekalongan terdapat warna yang berani namun tetap dinamis. Ciri khas dari Batik Pekalongan mempunyai motif yang naturalis.mMotif Batik Pekalongan dipengaruhi keturunan Cinda dan Belanda. Motif Batik Pekalongan yang cukup populer seperti batik Tsunami, batik Tritura, dan Batik Hokokai.
Batik jenis ini biasa dibuat untuk brand anak muda, sehingga motif yang digunakan tidak selalu mempunyai filosofi dari masa lalu. Motif Kontemporer memiliki motif warna-warni yang berani atau desain yang tidak seperti batik pada umumnya. Batik ini bisa digunakan dalam acara formal muapun non formal. Sehingga pada Batik Kontemporer, banyak ditemukan motif yang tidak bernama dan tidak bercerita.
Itu dia penggolongan motif batik nusantara berdasarkan Batik Klasik, Batik Pesisir dan Batik Kontemporer. Selain itu penggolongan batik bisa juga dibedakan berdasarkan motif geometris dan non geometris “Penggolongan Motif Batik : Motif Geometris & Non Geometris”
Cari Bahan Kain Batik? Cek di katalog "Kain Mori" Tersedia beragam jenis kain mori untuk kebutuhan batik cap sampai batik tulis.