BahanKain.com - Sering berlibur ke pulau Bali pasti sudah tidak asing lagi dengan kain motif kotak-kotak dengan warna hitam putih yang sering digunakan untuk busana dan sering dipasang di pohon-pohon, patung, gapura dan benda-benda lainnya. Bahkan dalam setiap pertunjukan seni, kain ini tidak pernah alfa untuk disertakan. Bahkan kain ini menjadi sebuah hal yang wajib digunakan sebagai udeng atau penutup kepala oleh para Pecalang atau petugas keamanan dalam menjalankan tugas yang mereka emban. Nama kain tesebut adalah kain poleng, kain motif ini memang sangat identik dengan Bali karena motif kain ini sering digunakan oleh umat Hindu di Bali.
Meski motif kain poleng terlihat sederhana, kain kotak-kotak hitam putih ini ternyata memiliki makna yang sakral. Motif kotak-kotak tersebut menggambarkan symbol keseimbangan alam baik antara kanan dengan kiri, atas dan bawah yang sangat berhubungan dengan filosofi kehidupan manusia di muka bumi ini. Makna dari sebuah kain poleng tidak hanya terdapat motifnya, tapi juga berpengaruh kepada siapa yang menggunakan pada saat itu dan dalam ritual apa. Bahkan tak jarang kain ini sering disangkut pautkan dengan hal-hal yang berbau gaib dan di sandingkan dengan tumpukan sesajen.
Berikut ini macam dari kain poleng berdasarkan kombinasi warnanya :
1. Poleng Rwabhineda
Kain motif poleng Rwabhineda merupakan motif yang paling sering digunakan, cirri dari kain poleng Rwabhineda adalah warna hitam dan putih. Secara filosofis Rwabhineda memiliki arti dua hal berbeda namun tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya dalam kehidupan, seperti baik buruk, siang malam, panas dingin dan sebagainya. Alasan inilah yang dijunjung oleh masayarakat bali bahwa para Pecalang wajib menggunakan kain poleng dengan tujuan mampu membedakan mana yang baik dan buruk, benar dan salah dan tentunya aman dan kacau.
2. Poleng Tridatu
Poleng tridatu menganut filosofi ajaran dari Triguna, dalam ajaran ini ada tiga sifat yang mempengaruhi manusia dan digambarka dalam tiga warna, hitam, putih dan merah. Warna hitam melambangkan Tamas yang dapat diartikan sebagai kemalasan dan bodoh, warna putih melambangkan sattwam atau ketenangan dan kebijakan. Sedangkan warna merah melambangkan Rajas atau keaktifan dank eras.
Ada juga yang mengartikan kombinasi tiga warna dalam poleng Tridatu melambangkan tiga dewa, Putih melambangkan Brahmana, merah melambangkan Wisnu, dan hitam melambangkan Siwa.
3. Poleng Sudhamla
Poleng Sudhamla mengartikan warna hitam dan putih dalam Rwabhineda diselaraskan menjadi warna abu-abu yang mempunyain sifat pertengahan, perantara, dan penyeimbang antar sifat hitam dan putih. Dalam makna kain poleng ini menggambarkan keseimbangan dunia dan kecerdasan pemakainya. kenapa dianggap cerdas? karena pemakainya dianggap telah bisa membedakan baik-buruk, benar-salah dan dapat berpikir, berbicara, dan berprilaku sesuai dengan ajaran Dharma.
Makna yang terkandung dari ketiga jenis kain poleng tersebut berakar pada satu filosofi, yaitu penggambaran hakikat kehidupan serta menjaga keseimbangan.
Dalam busana adat, poleng biasanya digunakan oleh Dalang, pecalang, dan punakawan dalam seni drama atau arja. Bahkan busana tarian tertentu juga memakainya. Kain Poleng mejadi salah satu cermin budaya Indonesia yang terlihat dengan jelas di mata Dunia. Karena ketika orang melihat kain ini, pastilangsung teringat dengan keragaman budaya di Pulau Dewata.
Jenis kain yang digunakan untuk kain poleng cukup beragam, ada yang menggunakan bahan TC, katun, sampai sutra. Penggunaan material kain ini disesuaikan dengan fungsi dari kain itu sendiri.
Bahankain.com membantu dalam pemenuhan bahan kain poleng. Dari berbagai material sesuai dengan kebutuhan Anda.