Bahankain.com – Kondisi
lingkungan yang kain memprihatinkan membuat sebagian orang tersadar akan betapa
pentingnya menjaga kelestarian. Apalagi setelah diketahui bahwa industri
tekstil merupakan salah satu sektor penyumbang limbah dan polusi paling banyak
di dunia. Kini, banyak orang mulai beralih ke jenis furniture yang terbuat dari
bahan-bahan ramah lingkungan.
Tak bisa dipungkiri jika memilih
perabotan ramah lingkungan menjadi satu hal yang penting untuk mewujudkan rumah
dan lingkungan yang sehat.
Mereka yang sadar akan kesehatan lingkungan tidak akan sembarangan memilih bahan maupun pelapis untuk furniture. Alih-alih mempertimbangkan harga, mereka justru melihat aspek-aspek lain dari furnitur tersebut. Seperti terbuat dari apa, bagaimana proses pembuatannya, apakah dapat didaur ulang, apakah mudah terurai, dan masih banyak lagi.
Lalu, adakah pelapis furniture
yang benar-benar ramah lingkungan? Jawabannya tentu saja ada. Satu diantara
beragam jenis bahan pelapis furniture yang ramah lingkungan yaitu kain. Bukan
berarti semau jenis kain bersifat demikian yaa. Hanya kain-kain tertentu yang bisa
dikategorikan aman dan baik untuk lingkungan.
Pada dasarnya, segala sesuatu
yang berasal dari alam, entah itu tanaman ataupun tumbuhan jika diolah dengan
cara yang benar pasti aman untuk lingkungan.
Begitu pula jenis kain yang diolah
dari serat alami seperti katun, wol, dan linen. Mereka semua sangat bersahabat
dengan alam, dapat didaur ulang, cepat membusuk dan mudah terurai oleh mikroorganisme.
Jika, Anda berniat membeli furniture,
pilihlah jenis kain yang terbuat dari serat alami. Berikut ini jenis-jenis kain
ramah lingkungan yang cocok untuk pelapis furniture di rumah Anda:
1.
Katun Organik
Perbedaan mendasar antara kapas konvensional dan kapas organik ada di proses budidayanya. Budidaya kapas konvensional menggunakan pestisida dan bahan-bahan kimia dalam proses penanamannya. Sedangkan, budidaya kapas organik mengandalkan pupuk alami dengan menghabiskan sedikit air dan tanpa pestisida.
Kualitas kain berbahan dasar kapas organik memang jauh lebih ungggul dari kapas konvensional. Tetapi kapas organic ini memiliki kekurangan yaitu harganya yang mahal sehingga tidak semua orang mampu membelinya.
Baca Juga: Mengenal Katun Organik & Perbedaannya Dengan Katun Konvensional |
2.
Kain Linen
Kain linen berasal dari batang pohon rami. Kain ini termasuk
kategori serat alam, karakteristik kainnya kuat, ringan, mudah bernapas, berdaya
serap tinggi, dan anti-mikroba. Dalam proses pembuatannya linen hanya
menghabiskan air seperempat dari kapas.
Rami dapat ditanam di seluruh dunia dan pada jenis lahan apapun. Selain itu, linen dapat tumbuh dengan baik tanpa menggunakan pestisida atau dengan sedikit pestisida. Pengolahan serat rami tidak membutuhkan bahan kimia, serat yang dihasilkan juga berkalilipat lebih banyak dari kapas.
Itulah mengapa linen rami menjadi pilihan bahan pelapis furnitur yang paling
ramah lingkungan saat ini. Kain dari serat rami sangat mudah diurai oleh
mikroorganisme. Meski sifat asli kain linen kurang fleksibel atau cenderung kaku,
tapi linen mudah dikombinasikan dengan jenis serat alami lain. Seperti katun linen
dan rayon linen
3. Kain Wol
Bahan pelapis ramah lingkungan berikutnya yaitu kain wol.
Serat alami dari rambut hewan yaitu domba ini, secara alami bersifat tahan api,
hangat, dan tahan lama. Tenunan kain woll dibuat tebal dan menjadi bahan yang
sempurna untuk pakaian musim dingin. Pilihlah wol organik yang sudah diproduksi
menggunakan teknik pertanian berkelanjutan.
4.
Katun Bambu
Kain katun bamboo diproses dengan campuran serat katun dan serat bambu dari tanaman bambu terpilih. Katun dan bamboo sama-sama serat alami dan bersifat ramah lingkungan. Pohon bambu dapat tumbuh dengan cepat dan tidak memerlukan pestisida atau bahan kimia lainnya.
Tekstur kain dari serat bambu ini halus dan lembut (mirip
kain sutra), sangat tahan lama, bersifat ramah lingkungan dan mudah terurai.
5.
Kain dari serat hemp
Hemp merupakan tanaman yang dapat tumbuh di jenis lahan mana pun bahkan tanpa harus diberi pupuk kimiawi. Hemp juga berkembang dengan cepat tanpa pestisida dan tidak merusak nutrisi dalam tanah. Hasil seratnya pun lebih banyak serat daripada flax (linen) maupun katun.
Proses produksi serat hemp juga tidak melibatkan
proses kimia, sehingga kain dari serat hemp diyakini sangat ramah lingkungan. Pengolahan
serat hemp menghasilkan kain yang berdaya serap tinggi dan dapat terurai atau
dikomposkan.
6. Kain
Bemberg atau Tencel
Sebenarnya Bemberg dan Tencel adalah sebuah brand kain yang dibuat dari serat selulosa regenerasi. Kain tencel dibuat dari pohon eucalyptus (kayu putih) yang dalam perkembangannya tidak membutuhkan pestisida beracun dan hanya membutuhkan sangat sedikit air.
Baca juga: |
Karakteristik kain Bemberg sangat mirip sutra, tapi serat nya lebih halus, lembut dan mudah terbakar. Tencel juga mampu menyerap pewarna dengan sangat baik. Bemberg atau tencel dikenal sebagai pengganti kain sutra. Kesan dan tampilan pakaian dari kain Bemberg atau Tencel ini tak jauh berbeda dengan sutra atau rayon, yaitu memiliki efek kilap.
Proses budidaya kain Tencel ini sangat menjaga kelestarian lingkungan karen sama sekali tidak ada manipulasi genetik. Jadi, kain berbahan dasar serat tancel sudah tentu ramah lingkungan.
Itulah beberapa jenis kain
pelapis furniture yang ramah lingkungan dan bisa dipilihan sebagai pelapis furniture
serta perabotan rumah tangga Anda. Pastikan Anda memililah bahan yang tidak
hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.
Sekarang sudah tidak bingung lagi
kan, akan lebih menggunakan jenis bahan yang mana? Selamat memilih ya!
Nah, diantara beragam jenis kain
diatas, Bahankain.com punya koleksi kain Bemberg yang cukup lengkap lho. Yuk,
langsung cek DISINI.
Selanjutnya, Anda bisa menghubungi kami via Whatsapp untuk detail dan pemesanan produk.
Produk kain Bemberg juga bisa
Anda beli di online store Mekar Jaya Tekstil yang tersedia di aplikasi Shopee
dan Tokopedia. Langsung klik link di bawah ini: