Bahan kain dari material serat katun sangat digemari karena kenyamananya, baik untuk bahan pakaian sampai kebutuhan home décor seperti sprei dan handuk menggunakan bahan katun menjadi pilihan nomor satu dibandingkan dengan jenis kain lainnya. Hal ini karena bahan katun memiliki kelebihan yang nyaman dan memiliki kemampuan menyerap air yang baik.
Nah beberapa tahun ini muncul istilah katun organik, apa sih itu katun organik dan apa saja perbedaan dari katun biasa (katun konvensional)? Berikut ini definisi katun organik dan perbedaan dengan katun konvensional.
Secara sederhana katun organik bisa disamakan dengan sayuran organik yaitu sama-sama ditanam tanpa menggunakan pestisida. Dampak negative dari penggunaan bahan kimia pada tanaman yang bisa mencemari udara, tanah, air dan kesehatan orang-orang disekitar perkebunan kapas yang membuat munculnya gagasan baru menanam kapas dengan cara organik.
Tidak hanya proses budidayanya saja yang diatur, untuk menghasilkan label katun organik juga tidak boleh menggunakan benih sembarangan. Federasi di Amerika Serikat memiliki peraturan yang ketat untuk katun organik, salah satunya adalah larangan menggunakan bibit hasil rekayasa genetika. Proses pembuatan serat, benang, tenun sampai proses pewarnaan juga diatur secara ketat agar tidak mencemari lingkungan.
Persiapan Benih
Untuk katun organik menggunakan biji transgenic alami dan tidak diolah sedangkan untuk konvensional benih kapas biasanya diobati dengan fungisida atau insektisida.
Persiapan Tanah
Pada budidaya kapas organik tanah diolah secara sehat dengan melakukan rotasi tanaman dan mempertahankan kelembaban di tahanah secara organik. Sedangkan konvensional menggunakan pupuk sintetis.
Kontrol Gulma
KOntrol Gulma di budidaya organik mempertahankan keseimbangan alami. Sedangkan konvensional dengan cara penyemprotan udara insektisida dan pestisida
Proses Panen
Proses panen katun organik dengan penggundulan alami dari suhu beku atau melalui penggunaan pengolahan air. Sedangkan konvensional penggundulan dengan bahan kkimia beracun.
Produksi
Serat lungsi katun otganik distabilkan menggunakan pati jagung double-plying yang tidak beracun. Sedangkan Konvensional serat lungsi distabilkan menggunakan lilin beracun
Proses Pemutihan
Katun organik pada proses pemutihan dengan peroksida aman sedangkan konvensiolan dengan pemutihan klorin yang bisa menghasilkan produk limbah racun yang bisa mencemari lingkungan.
Proses Pencelupan (Pewarnaan)
Pewarnaan katun organik menggunakan pewarna reaktif atau pewarna alami dengan kandungan logam dan sulfur rendah. Sedangkan konvensional menggunakan temperature tinggi yang mengandung logam berat dan belerang
Pencetakan
Tinda yang digunakan katun organik menggunakan pigmen berbasis air tanpa logam berat, sedangkan konvensional berbasis minyak yang mengandung logam berat.
Itu dia perbedaan antara kapas organik dengan kapas konvensional, tidak hanya dalam budidaya atau proses penanaman kapas saja, proses lanjut pembuatan benang sampai menjadi kain juga harus diperhatikan agar tetap tidak mencemari lingkungan.