Industri tekstil dan produk tekstil kini telah melakukan berbagai inovasi dalam menangkap peluang dan tren pasar. Tidak hanya menghasilkan kebutuhan sandang atau pakaian saja, tetapi berkembang menjadi industri non sandang.
Seperti yang telah diketahui bahwa interior rumah yang terdiri lantai, dinding, dan atap memerlukan hiasan yang unik dan estetik. Oleh karena itu industri tekstil memproduksi benang yang dapat dijadikan sebagai bahan materil pembuatan interior tersebut. Namun tidak hanya interior saja, benang slub juga bisa dijadikan pakaian.
Benang slub merupakan benang yang dibuat sengaja secara teratur atau tidak teratur, dari tekstur maupun dari warnanya. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan kesan dan estetika tertentu.
Benang slub dapat memberikan tampilan khusus pada kain yang sudah ditenun. Tektur benang slub ini menebal dan menipis, oleh karena itu sering digunakan untuk pembuatan bahan denim, pakaian rajutan, pakaian santai, dan kain-kain dekoratif lainnya.
Dalam sejarahnya, benang slub ditemukan karena ketidaksengajaan dalam proses pemintalan yang dianggap cacat pada benang, karena benang yang dihasilkan tersebut tidak rata. Namun sekarang sudah banyak pembuatan benang slub yang memang sengaja dibuat seolah-olah seperti cacat. Namun biasanya pada pabrik memiliki tingkan slubbiness pada benang sesuai tipe yang akan dibuat.
Jenis benang slub sangat sangat beragam dan pada beberapa tahun belakangan ini perkembangannya semakin luas, dan dibedakan berdasarkan struktur, komponen, serta proses pembuatannya. Benang slub yang satu ini memiliki konfigurasi yang khusus. Hal ini ditentukan oleh panjang benang slub, nomor, dan interval slub tersebut. Nomor benang akan mengakibatkan tebal tipis pada benang. Sedangkan vaiasi panjang slub yang berbeda akan membrikan efek garis-garis yang timbul dan tenggelam ketika sudah menjadi kain.
Dilihat dari prosesnya, benang slub merupakan benang hias yang memiliki keistimewaan tersendiri. Pada saat proses pembuatan, perubahan ukuran benang pada spindle ini diatur secara konstan. Sehingga dapat terjadi pengaturan tebal tipis ataupun regangan pada benang tersebut.
Benang jenis ini dibuat dari dua helai benang yang dipilin. Benang yang dipilin tersebut menggunakan benang halus dan benang tebal. Penyuapan benang tebal itu dilakukan secara tidak teratur, sehingga menghasilkan benang pilin yang memiliki diameter dan tebal tipis yang berbeda. Benang ini dipilin menggunakan benang pengikat dengan arah yang berlawanan. Biasanya benang pilin dibuat dari benang sutera atau benang termoplastik.
Benang slub memiliki sifat tahan terhadap tarikan dan tahan terhadap abras, namun tergantung dari parameter slub tersebut. Benang slub juga sangat rentan terhadap kerusakan. Tetapi umumnya, kekuatan benang dipengaruhi oleh peningkatan kuantitas serat yang dipilin.
Jika ingin memintal benang yang menghasilkan efek visual dan tekstur yang atraktif, benang slub ini dapat menjadi pilihan. Karena jika benang sudah diwarnai, semakin terlihat keunikan dari benang slub ini.