Imlek merupakan sebuah
tradisi dalam perayaan tahun baru bagi warga Tionghoa dan keturunannya. Di mana
untuk menyambut tahun baru Imlek, warga Tionghoa disibukkan dengan berbagai
aktivitas untuk menyambut tahun baru tersebut seperti persiapan baju Imlek,
bersih-bersih rumah, memasang pernak-pernik Imlek, hingga membuat aneka kue dan
makanan.
Selain identik dengan
barongsai dan kue keranjang, perayaan Imlek juga identik dengan pemakaian baju
khas China yang bernama Cheongsam dan Changshan. Kedua baju ini tidak lepas
dari perayaan Imlek pada setiap tahunnya karena baju tersebut memiliki ciri
khas tersendiri.
Tak heran lagi jika baju
Cheongsam dan Changsan menjadi pakaian yang sangat lekat dengan perayaan tahun
baru Imlek. Kedua baju ini memiliki perbedaan serta memiliki makna dibalik
penggunaan baju tradisional tersebut.
Baju Cheongsam
Baju Cheongsam dikenal sebagai pakaian Qipao yang merupakan baju khas bangsa Tionghoa yang menjadi simbol kedudukan sosial bagi perempuan. Baju yang dibuat pada tahun 1920 ini, menjadi salah satu pakaian wanita Tionghoa yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi.
Seiring dengan
perkembangan jaman, baju ini tidak hanya dikenakan untuk kalangan atas saja
namun justru banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Uniknya lagi, baju ini
sering digunakan untuk menyambut hari-hari besar dalam penanggalan China.
Menjelang perayaan tahun
baru Imlek, baju Cheongsam menjadi buruan bagi kaum wanita. Selain model
bajunya yang unik, baju ini juga memiliki desain yang sangat kental dengan
pakaian tradisional China. Saat ini modelnya sudah banyak dikembangkan, namun
model khas dari baju ini masih tetap bertahan.
Setiap baju Cheongsam
pasti dibuat dengan kerah, membuka pada sisi kanan dan ukurannya pas di
pinggang sehingga menunjukkan keindahan bentuk tubuh dari seorang perempuan.
Baju Changsan
Selain baju Cheongsam, baju Changsan juga menjadi salah satu baju Imlek yang digunakan warga Tionghoa laki-laki. Kata Changsan berasal dari Piyin Changsan yang memiliki arti baju panjang. Dahulu baju ini menjadi salah satu pakaian resmi yang banyak digunakan oleh kaum laki-laki untuk menghadiri beberapa acara. Bahkan penggunakan baju ini menunjukkan kasta seseorang di mana digunakan oleh kalangan kelas atas.
Saat ini, baju Changsan
telah banyak dimodifikasi dengan berbagai model pakaian ala-ala zaman sekarang.
Meskipun begitu, model khas dari pakaian ini masih tetap dipertahankan sehingga
modelnya masih terlihat layaknya baju tradisional khas China.
Makna Warna Merah Pada Baju
Cheongsam dan Changshan
Selain model bajunya yang
khas, warna merah seakan mendominasi dari pakaian Imlek yang satu ini. Warna
merah memiliki arti yang luar biasa bagi bangsa Tionghoa dan menjadi warna
andalan yang sangat lekat dengan perayaan Imlek. Bukan hanya baju, berbagai
ornament Imlek lainnya pun menggunakan warna merah dan dipadukan dengan warna
keemasan.
Bagi warga Tionghoa,
warna merah memiliki filosofi yang cukup tinggi bagi kehidupan mereka,
diartikan sebagai warna alami yang menyerupai api. Selain itu, warna merah juga
menjadi simbol akan kemakmuran dan kebahagiaan dalam hidup mereka. Penggunaan
warna merah diyakini dapat memberikan pengaruh positif untuk kehidupan mereka
yang lebih baik lagi.
Nah, untuk sahabat
BahanKain yang membutuhkan kain untuk berbagai kebutuhan Anda, bisa cek koleksi
kain di web kami dan segera hubungi customer service kami.