Pengamatan atau pengujian yang perlu dilakukan untuk klarifikasi
spesifikasi kain sampel pada umumnya mencakup struktur kain atau jenis anyaman
, sentuhan (handfeel atau sense of touch) kontruksi, jenis serat,
tingkat mutu (grade), jenis finishing dan ketahanan warna (colorfastness).
Sebagai spesifikasi tersebut dapat dideteksi dengan pengamatan dan sebagian
lainnya memerlukan bantuan berupa alat uji tertentu serta dilakukan
dilaboratorium yang memenuhi syarat.
Oleh karena itu, berikut cara melakukan pengamatan atau pengujian kain
berdasarkan struktur dan handfeel:
STRUKTUR KAIN (fabric structure)
Pengamatan terhadap kain (test speciment)
dilakukan dengan cara melihat langsung ditempat yang cukup cahaya sehingga
dapat terlihat strukturnya, bila perlu dengan bantuan loupe.
Berikut adalah hasil pengamatan secara visual yang
dapat dilakukan:
· Panjang
serat: untuk peneliti perlu halnya dicabut sehelai benang untuk dapat diperiksa
panjang serat dan juga kemungkinan golongan seratnya.
· Kekuatan
serat: dalam keadaan basah, serat rayon kekuatannya berkurang, dan pada serat
kapas akan menjadi lebih kuat daripada dalam keadaan kering
· Kilau
serat: serat kapas terlihat kurang berkilau kecuali dimerser, serat linen
terlihat kilaunya jelas dan juga bagus,
kilau serat sutra sangat bagus dan juga lembut, serat rayon terlihat berkilau
tajam seperti halnya logam, dan sedangkan serat wol tidak berkilau karena
bergelombang
· Kehalusan
serat: serat sutra adalah serat yang terhalus diantara jenis serat-serat yang
lain
· Daya
lentur: serat wol berdaya lentur besar, demikian pula serat sintetetis dan juga
serat sutra. Pada serat selulosa tidak memiliki daya lentur yang baik namun dapat
dimodifikasi dengan penambahan serat lycra sehingga dapat menghasilkan kain
yang mulur.
Dekomposisi terhadap kain (test speciment)
dilakukan dengan cara mengurai beberapa lembar benang lusi (warp) dari kain
atau test specimen dan silangan lusi terhadap benang pakan (weft) digambarkan
pada kertas kotak sehingga terbentuk gambar struktur.
HANDFEEL
Cara ini seringkali disebut ”sense of touch”, memerlukan pengalaman dan hanya bersifat deteksi awal (perkiraan) tentang jenis serat dan perlakuan akhir (finishing treatment) pada kain yang diaplikasikan. Untuk kepastiannya perlu dilakukan pengujian lebih lanjut dengan bantuan uji laboratorium. Pengamantan dilakukan dengan cara meraba permukaan kain menggunakan telapak tangan atau jari sehingga dapat diperkirakan jenis fiber maupun jenis finishingnya.
Demikian ulasan mengenai bagaimana cara melakukan pengamatan dan juga
pengujian tekstil berdasarkan dari struktur kain dan juga handfeel, semoga
informasi tersebut dapat berguna dan dapat menambah wawasan Anda.