Gerabah merupakan salah
satu seni terapan yang hasilnya memiliki fungsi dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat, seperti halnya dengan batik gerabah yang terbuat dari tanah liat. Gerabah
sendiri memiliki fungsi sebagai perkakas atau alat-alat rumah tangga.
Kerajinan gerabah sudah
dikenal sejak zaman Neolitikum sekitar pada tahun 3000-1100 Sebelum Masehi.
Gerabah juga dikenal dengan sebutan keramik atau tembikar. Orang Indonesia
banyak yang memproduksi gerabah berupa barang pecah belah seperti tempayan,
periuk, kendi, celengan dan belanga. Pada saat itu, teknik pembuatan gerabah
sangat sederhana dan terbatas.
Batik gerabah dibedakan
menjadi tiga macam yaitu yang proses pembatikannya langsung di atas gerabah,
media gerabah ditulis atau dicat dengan motif batik, gerabah ditempel atau
dihiasi menggunakan kain batik.
Gerabah batik yang proses
pembatikannya langsung di atas gerabah prosesnya hampir sama dengan membatik di
atas kain. Sebelumnya gerabah melalui proses pembakaran dan selanjutnya
digambari sesuai dengan desain yang diinginkan. Supaya menghasilkan batik
gerabah yang indah, biasanya dicat warna putih terlebih dahulu. Setelah itu
dibatik menggunakan malam dan alat yang digunakan bisa menggunakan cantik atau
kuas. Untuk memberikan kesan natural, gerabah bisa langsung dibatik tanpa harus
dilapisi cat. Setelah selesai batik gerabah tersebut difinishing menggunakan
pelapis melamin supaya terlihat mengkilap. Gerabah yang dibakar memiliki daya
tahan yang baik terhadap air sehingga tidak akan terjadi kerusakan pada saat
proses membatik.
Gerabah batik yang
prosesnya dilukis atau dicat dengan motif batik tidak melalui proses
pembatikan, namun hanya motif yang digambarkan menggunakan motif-motif batik. Gerabah
yang sudah dibakar kemudian dilapisi cat putih dan diberi gambar sesuai desain
setelah itu dilukis menggunakan cat air. Tambahkan cat melamin untuk
mempertahankan keawetan pada lukisan batik tersebut.
Terdapat teknik membuat
gerabah batik yang dihiasi atau ditempel kain batik lawasan atau kain batik
yang sudah tidak terpakai. Penerapan kain pada gerabah dilakukan dengan
menempelkannya dengan perekat lem seperti lem kastol karena mempunyai daya
rekat yang kuat. Hasil tempelan yang berhasil kemudian ditunggi hingga kering
dan kemudian dilapisi dengan cat transparan.
Batik gerabah biasanya
diciptakan untuk membuat produk-produk seperti guci, vas bunga, piring, poci, asbak,
tungku, tempat payung dan lain sebagainya. Saat ini batik gerabah mulai
dikembangkan diberbagai daerah seperti di Kasongan, Pagerjurang, Keca,atan
Plered Jawa Barat, Bali dan Lombok.
Berikut tadi penjelasan mengenai seni kriya batik gerabah yang saat ini sudah berkembang dan menjadi koleksi bagi penggemarnya. Bagi sahabat bahankain yang membutuhkan kain untuk membuat batik, sahabat bisa cek koleksi kain kami disini.