Negara yang identik dengan lingkungan yang bersih, disiplin dan sangat menghargai waktu ini memiliki beragam kebudayaan yang sangat unik. Tak heran jika saat kita berkunjung ke restoran Jepang kita akan menjumpai berbagai aksesori yang sangat lekat dengan negara matahari terbit ini.
Salah satu dekorasi yang sangat familiar yaitu tirai dengan tulisan jepang yang terpasang di pintu masuk, jendela atau di dinding-dinding restoran tersebut. Dekorasi inilah yang disebut Noren. Terlepas dari fungsinya sebagai penghalang sinar matahari dan melindungi rumah dari debu yang beterbangan, penggunaan noren di restoran Jepang lebih merujuk pada perannya sebagai ciri khas dan media promosi. Selain itu noren juga seringkali dipergunakan sebagai pembatas ruangan.
Sumber : tokopedia.id
Sejarah dan Perkembangan Noren di Jepang
Kebudayaan ini diperkirakan mulai muncul selama Periode Heian (794-1185) yang berfungsi untuk menjaga ruangan agar tidak panas. Dibalik keberadaan tirai ini ada kisah unik yang muncul pada periode Edo (tahun 1603-1868), dimana tirai ini digunakan oleh para pelanggan restoran untuk menyeka tangan mereka sebelum meninggalkan restoran tersebut. Penampakan kain yang semakin kotor menunjukkan semakin banyaknya pengunjung yang mengunjungi restoran tersebut. Dan hal ini justru meningkatkan reputasi dari restorasn tersebut.
Awalnya noren masih berupa kain polos tanpa motif atau tulisan, namun seiring perkembangannya kini noren menjadi sebuah aksesori tempat usaha yang dilengkapi denga motif dan tulisan khusus. Keberadaan tirai ini sangat penting bagi sebuah toko atau restoran. Hal ini karena makna keberadaannya sebagai simbol bisnis yang dijalankan dan mewakili kepercayaan serta status toko atau restoran tersebut.
Sumber : tokopedia.id
Jenis Noren Berdasarkan Bahannya
Jika dilihat dari segi bahan atau material yang digunakan, noren terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Enoren
Noren jenis ini memiliki ukuran yang cukup panjang dan dibuat dengan 2 teknik pewarnaan. Bahan yang digunakan biasanya berupa kain kanvas dengan ketebalan yang sedang. Proses pewarnaan menggunakan teknik celup dilakukan untuk menghasilkan gambar berupa objek alam disebut dengan Bingata. Enoren juga dapat dihasilkan dengan teknik Yuzen yaitu melukis menggunakan kuas untuk mendapatkan motif yang lebih unik.
2. Nawanoren
Nawanoren merupakan jenis noren yang terbuat dari bahan rami. Alasan penggunaan kain rami ini diantaranya dipercaya dapat mengusir lalat dan lebih cepat meneteskan air hujan sehingga tidak membentuk kubangan di bagian atap bangunan.
3. Tamanoren
Bentuk tirai ini cukup unik karena Tamanoren terbuat dari rangkaian manik-manik dari berbagai ukuran. Bagian tengah Tamanoren dibuat lebih pendek agar orang-orang lebih mudah melewatinya. Penggunaan tamanoren di sebuah pintu akan meningkatkan nilai seni dan estetika sebuah bangunan.
4. Takenoren
Takenoren merupakan jenis tirai atau noren Jepang yang terbuat dari bambu. Bambu dipotong secara memanjang dan disusun rapi lalu digantung. Untuk memperoleh motif yang unik dibutuhkan tetelitian dari setiap pengrajin untuk mengukir di setiap bilah bamboo. Noren jenis ini akan terlihat lebih estetik saat dipasang di sebuah rumah.
Nah itulah sejarah perkembangan dan jenis-jenis noren berdasarkan bahan yang digunakan. Jika Sahabat Bahankain membutuhkan kain untuk bahan noren, Bahankain.com menyediakan bahan untuk seperti kain rami, linen atau kanvas yang berkualitas dengan harga yang bersaing.
Silahkan cek koleksi kami disini.
Ingin berbelanja lebih praktis? Segera kunjungi marketplace kami :