Bahankain.com - Sejak awal perkembangannya hingga
saat ini, popularitas kain denim memang tak pernah surut. Denim sebagai bahan celana
Jeans, jaket dan busana atasan yang berasal dari kota Nimes, Perancis. Awalnya
bahan ini disebut ‘Serge de Nimes’ lalu disingkat menjadi ‘de Nime’ dan kini
lebih akrab dengan nama Denim. Jenis kain kokoh berbahan katun maupun campuran serat
katun.
Sahabat Bahankain tau nggak, kenapa bagian dalam kain berwarna putih dan biru di bagian luar? FYI, sebelum proses pertenunan, benang lusi dicelup dengan warna biru indigo atau nila sedangkan benang pakan dibiarkan tanpa pewarna.
Denim mulai populer sebagai bahan
pakaian sejak tahun 1873 karena kerja sama Jacob Davis dan Levi Strauss. Levi
Strauss adalah seorang pedagang kain sementara Jacob Davis berprofesi sebagai
penjahit. Jacob Davis mendapat pesanan menjahit celana panjang yang sekarang dikenal
dengan nama jeans. Dulunya, celana berkarakter kuat ini didesain khusus untuk
pekerja kapal dan tambang.
Kerja sama keduanya pun diikat
dalam sebuah perusahaan yang bernama Levi Straus Company. Merk dagang ini
dipatentkan di San Fransisco, negara bagian Calivornia, Amerika Serikat pada 20
Mei, 1873.
Awalnya, jeans hanya dibuat
dengan desain standar, namun seiring berjalannya waktu, model potongan celana
jeans makin bervariasi. Hingga saat ini, setidaknya ada 8 macam celana jeans,
diantaranya yaitu:
1.
Skinny Jeans atau biasa disebut cigarette
jeans. Pola potongan pada celana Skinny jeans mengikuti bentuk kaki
yang mengecil, mulai dari paha hingga pergelangan kaki. Sekilas, bentuk skinny
jeans ini mirip dengan legging.
2.
Straight-Leg Jeans atau jeans slim-fit
yaitu Jeans berpotongan lurus dari atas kebawah. Jeans model ini cocok
digunakan saat bersantai.
3.
Jeans Bootcut lebih populer dengan
sebutan celana Cut bray. Jenis celana ini didesain sedikit melebar di bagian
pergelangan kaki.
4.
Jeans Bell-Bottom memiliki ukuran pas di
paha dan melebar dari lutut hingga bukaan kaki.
5.
Wide-Leg Jeans alias Jeans kaki lebar
dipotong lebar di seluruh kaki, mulai melebar di sekitar pertengahan paha dan
kemudian berlanjut ke bukaan kaki yang lebar.
6.
High-Waist Jeans atau Jeans bertingkat
tinggi, juga dikenal sebagai jeans pinggang tinggi. Lingkar pinggang dari
celana ini berada di pinggang alami yaitu sekitar pusar. Model celana ini cukup
populer di tahun 80-an dan 90-an.
7.
Jeans Mid-Rise model celana jenans ini bagian
ujung atasnya berada di antara pinggang dan pinggul. Bagian atas jeans
mid-rise biasanya sampai sekitar satu inci di bawah pusar.
8.
Jeans Low-Rise celana jeans yang
menyentuh beberapa inci di bawah pusar Anda atau lebih tepatnya di pinggul. Bentuk
celana jeans ini sempat begitu populer di tahun 2000-an.
Sejalan dengan perkembangan model
busana yang ada saat ini, kain Denim dapat dibedakan 20 macam beserta masing-masing
karakternya. Berikut ini 20 jenis kain denim yang perlu diketahui:
1.
Denim katun
Kain denim satu ini dibuat dari 100% benang katun.
Karakter kainnya kaku karena tidak ada campuran serat elastis, seperti
poliester, rayon maupun jenis-jenis spandex. Kekuatan kainnya juga membuat kain
ini lebih awet dan tahan lama sehingga cocok untuk membuat seragam kerja.
2.
Denim twill atau keeper
Denim twill ditenun dengan pola anyaman keeper 2/1
maupun 3/1. Kain denim 2/1 berarti dalam sekali anyaman ada 2 helai benang lusi
disilangkan dengan 1 helai benang pakan. Jenis anyaman ini menghasilkan perbedaan
arah garis diagonal yang ditimbulkan anyaman keeper. Pada keeper kanan, garis
kepar melintang dari kiri bawah ke kanan atas sehingga menghasilkan kain tenun
yang lebih rapat.
3.
Raw Denim
Raw Denim yaitu jenis kain denim tanpa proses
sanforized. Kain ini sering disebut denim kering atau denim mentah. Kain denim
ini akan menyusut setelah dicuci, oleh sebab itu denim harus dicuci terlebih
dahulu sebelum akhirnya dijahit. Sebab kain denim mentah ini nilai susutnya
bisa mencapai 20% di pencucian pertama.
4.
Denim Sanforized
Sesuai denagn namanya, denim sanforized sudah melalui proses
finishing Sanforizing agar tidak menyusut setelah pencucian. Selain raw denim,
sebagain besar kain denim adalah Sanforized.
5.
Colored Denim
Selain untuk Blue jeans, denim juga diproduksi untuk celana
jeans warna warni. Coloured denim ini memiliki pilihan warna seperti khaki,
putih, cream, pink, maroon dan beragam warna lainnya.
6.
Elastance Denim
Kain elastance denim dibuat dari kombinasi katun dan
serat sintetis yang bersifat elastis seperti lycra/ spandex. Hasilnya berupa
kain denim yang lebih lentur dan fleksibel. Selain itu, elastance denim juga
bertekstur lembut, mudah dirawat, memiliki kemuluran yang lebih baik, serta
tampilan tidak mudah kusut.
7.
Selvedge Denim
Selvedge Denim ialah jenis kain denim dengan tepi yang diberi benang sebagai tanda berwarna oranye atau merah. Kata “self-edge” berarti membentuk tepi sendiri. Keberadaan benang selvedge ini bertujuan meminimalisir kemungkinan tepi kainnya terurai tidak rapih karena proses tenunnya menggunakan mesin airjet loom.
Kehadiran selvedge menunjukkan bahwa celana jeans
tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi dan harganya lebih mahal.
8.
Light Denim
Sebagaimana sebutannya, Light Denim atau Denim ringan
ini adalah kain denim dengan karakter lebih tipis dan bobotnya memang lebih
ringan. Light demin cukup dikenal sebagai bahan blus, kemeja dan pakaian musim
panas.
Kain chambray juga sering termasuk kategori Light
Denim, tetapi Chambray dicelup setelah selesai ditenun, sehingga warna sisi
depan dan belakangnya mirip. Meski benang lusi dan pakannya dibuat dari bahan yang
berbeda.
9.
Crushed Denim
Crushed denim yaitu kain denim yang tampilannya
terkesan sudah rusak. Jenis kain ini memang sengaja didesain rusak sejak proses
pertenunan agar memiliki kesan kusut yang permanen.
10.
Waxed reverse Denim
Waxed reverse Denim adalah denim yang dilapisi lilin
bagian dalamnya agar kainnya bersifat tahan air atau water resistance. Kain
ini biasanya digunakan untuk bahan tas maupun peralatan outdoor.
11.
Polycore denim
Merupakan denim yang dibuat dari campuran poliester
dan kapas. Kain polycore denim memiliki keunggulan dua serat ini, dimana kapas
untuk daya serapnya dan polyester untuk sifat anti kusutnya.
12.
Washed Denim (Denim yang Dicuci)
Denim ini dicuci dan digosok menggunakan asam. Washed
denim sering disebut Marble Denim. Proses ini menghasilkan warna kain seolah memudar
akibat abrasi dengan batu yang direndam para larutan Clorin. Sehingga terciptalah
efek motif yang kontras dengan warna biru nila.
Washed denim juga bisa dilakukan dengan teknik pencucian
enzim, stone wash, ice wash. Biasanya proses ini dilakukan setelah denim
menjadi celana jeans.
13.
Denim Poli
Denim Poly dibuat dari bahan baku serat polyester
lebih banyak (bahkan mungkin 100%). Dengan persentase serat polyester yang
lebih banyak dibandingkan denim polycore, hasil kainnya menjadi lebih lembut, mudah
dirawat, kemuluran yang lebih baik, serta tampilannya tidak mudah kusut.
14.
Ecru Denim
Denim yang belum dicelup indigo dan masih berwarna
alami denim yang tanpa diwarnai, yaitu off white khas serat kapas.
15.
Bull Denim
Bull denim termasuk jenis denim yang sangat kokoh dan
tangguh karena konstruksi keepernya 3/1. Walaupun Bull Denim tidak sekuat dan
setebal kanvas, tapi kain ini dikenal sangat awet dan tidak mudah rusak.
16.
Double Dyed Denim (Denim celup ganda)
Umumnya benang untuk denim dicelup dengan pewarna
Indigo. Namun pada double dyed denim kain ini dicelup dua kali seupaya rona warnanya
sangat gelap.
17.
Thermo Denim
Denim dengan unsur Thermochromic merupakan variasi
denim yang mampu mengubah warnanya sesuai suhu udara dari warna keputihan
hingga ke biruan. Biasanya kain ini juga diberi sifat anti bacteria dan
memiliki lapisan kain ringan yang direkatkan. Sehingga kain thermo denim seolah
mempunyai efek bergaris.
18.
Denim OE atau menurut jenis benang tenunnya
Denim ini dapat dikategorikan menurut jenis benang
tenun yang digunakan. Yaitu benang tenun dari Open End spinning dan tenang tenun
hasil Ring spinning. Karakter denim yang dibuat dengan benang Ring Spinning
lebih kuat dibanding benang Open End.
19.
Denim Slub
Jenis kain satu ini terbuat dari benang dengan
ketebalan yang tidak rata. Benang ini memberikan tekstur berbeda dari kain
denim lainnya. Permukaan kain denim slub terasa bertekstur ketika diraba,
intensitas warnanya juga tidak rata.
20.
Denim menurut berat kainnya
Kategorisasi denim berdasarkan berat kain denim dalam ounce
per yard persegi. Denim dengan bobot 10,5 ounce per yard ke atas adalah golongan
denim berat. Semakin berat bobotnya maka sifat kain akan lebih kuat dan awet.
Nah, itulah beberappa jenis
celana dan kain denim yang penting untuk sahabat ketahui. Nantikan info seputar
dunia tekstil, lainnya di Blog Bahankain.com.