Menjadi bagian dari industri
tekstil tampaknya mampu mengubah cara pandang kita terhadap produk-produk
tekstil sandang maupun non-sandang. Apalagi jika bekerja di bagian RnD atau
Research and Development industri pertenunan yang menuntut kita untuk
mempelajari lebih dalam tentang jenis dan karakteristik benang dalam satu lemmbar kain.
Benang adalah hasil pemintalan serat atau proses spinning. Setiap kain tenun tersusun dari dua jenis benang yaitu benang lusi dan benang pakan. Benang lusi merupakan benang yang membentuk panjang kain, sedangkan benang pakan searah dengan lebar kain
Di bagian RnD kamu akan lebih sering berurusan dengan kain-kain sampel yang memiliki beragam ukuran terbuat dari barbagai jenis serat. Beruntung jika konsumen memberikan lembaran kain yang utuh dengan bagian tepi yang jelas. Mudah saja untuk mengetahui mana benang lusi dan mana benang pakan.
Tapi bagaimana jadinya jika
konsumen hanya memberikan potongan kainnya saja? Nah, inilah tugas utama RnD. Ketika
dihadapkan dengan situasi seperti ini, Anda harus mengetahui sifat maupun karakter
benang untuk lusi dan benang untuk pakan.
Sebagaimana kita tahu, benang lusi dan pakan memiliki perannya masing-masing. Jadi, keduanya tentu mempunyai perbedaan, baik dari sifat dan karakteristik benang maupun faktor-faktor lainnya. Lalu bagaimana sih cara mengetahui arah benang lusi dan pakan? Nah, cara-cara berikut ini bisa digunakan untuk mengetahui arah benang lusi (warp) dan benang pakan (weft).
1.
Alur proses pertenunan
Salah satu gerakan pokok mesin tenun dalam alur proses pertenunan yaitu pembukaan mulut lusi. Gerakan ini mengharuskan setiap helai benang lusi bergerak naik dan turun membentuk ruang untuk penyisipan benang pakan. Oleh karena itu, sebelum diproses pada mesin tenun, benang lusi harus melewati beberapa tahapan persiapan pertenunan.
Inti dari persiapan pertenunan ialah proses penganjian atau sizing yaitu pelapisan benang lusi dengan larutan kanji. Tujuan utama dari sizing yaitu meningkatkan kekuatan dan ketahanan gesek, sehingga menaikkan daya tenun benang selama proses tenun. Sedangkan benang pakan hanya tinggal menyilang jajaran benang lusi saja. Oleh sebab itu, benang dari spinning bisa langsung digunakan untuk pakan.
Jadi, sifat benang lusi pasti akan lebih kuat dan fleksibel daripada benang pakan.
2.
Kekuatan benang
Dari segi kekuatan, tentunya benang yang diperuntukkan
sebagai lusi harus memiliki kekuatan lebih baik dari benang pakan. Diantara
faktor yang mempengaruhi kekuatan benang adalah puntiran atau twist. Kekuatan
benang berbanding lurus dengan banyaknya puntiran, makin banyak puntiran maka
kekuatannya semakin baik.
Intinya, jumlah puntiran pada benang lusi selalu lebih
banyak dari benang pakan. Twist benang bisa ditentukan dengan melihat hasil
pengujian TPI atau TPM.
3.
Mengkeret dan mulur benang
Mengkeret ialah nilai susut benang, sedangkan mulur merupakan
pertambahan panjang benang sebelum putus. Saat dicuci benang lusi cenderung
mengkeret sedangkan benang pakan justru melar.
Karena selama proses pertenunan benang lusi mengalami
banyak tarikan dan regangan, jadi saat terkena air benang akan langsung
menyusut (panjangnya berkurang). Hal ini berbanding terbalik dengan benang pakan,
ia justru akan bertambah panjang sebab proses penganyaman.
4.
Kemudahan untuk ditiras
Cara paling mudah membedakan arah lusi dan pakan yaitu
dengan ditiras atau diurai. Benang lusi akan lebih mudah diurai ketimbang
benang pakan.
Sebab, jajaran benang lusi hanya sedikit dirapatkan
dan disusun seperti biasa pada proses penghanian. Beda dengan benang pakan,
selama proses pertenunan jajaran benang ini dirapatkan oleh gerakan sisir tenun
yang mendorong dan memukul-mukulnya. Proses ini lebih dikenal denagn istilah pengetekan.
Tentunya pengetekan membuat benang pakan jadi lebih surat ditiras.
5.
Tetal kain
Tetal kain adalah istilah untuk menyatakan jumlah
benang lusi dan pakan setiap inch kain. Menyangkut hal ini, tetal lusi selalu lebih
banyak dari tetal pakan.
Perhitungan tetal kain harus dilakukan dengan sangat teliti,
bahkan harus dilakukan pengulangan jika perlu. Alat yang digunakan untuk menghitung
tetal kain biasanya berupa kaca pembesar (lup) atau secara manual dengan cara
meniras setiap helaian benang pada 1 inch persegi kain.
Nah, itulah beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk menentukan arah benang lusi dan benang pakan dari sampel
kain yang terbatas. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba, Sahabat Bahankain.