Penghilangan kanji atau desizing merupakan tahapan awal dalam industri penyempurnaan kain. Pada pproses pertenunan kain, kanji berguna untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan gesek dan daya tenun benang lusi. Pemilihan
bahan-bahan kanji (starch) disesuaikan dengan sifat dan karakter serat penyusun
benang. Oleh sebab itu metode penghilangan lapisan kanji pada kain tergantung jenis
kanji yang digunakan dan sifat seratnya.
Proses penghilangan kanji bertujuan
meningkatkan daya serap kain terhadap air dan bahan pewarna. Setiap jenis bahan
kanji punya sifat yang berbeda sehingga metode penghilangannya pun juga tak bisa
disamakan.
1.
Tepung kanji kristal cenderung sulit larut
2.
Kanji PVA (Poli Vinyl Alcohol) sensitif terhadap
alkali
3.
Kanji poliakrilat bisa dihilangkan dengan ammonia
pada kondisi alkali
4.
Kanji CMC (Carboxcymethyl cellulose) mudah larut
dalam air panas
5.
Dan masih banyak lagi.
Berikut beberapa metode yang
kerap digunakan dalam proses desizing atau penghilangan kanji:
1.
Metode perendaman air panas
Perendaman adalah cara paling mudah untuk menghilangkan
kanji pada kain blacu atau greige. Pada metode ini, kain direndam dalam air
panas bersuhu 35 sampai 40 derajat celcius selama 24 jam. Selanjutnya kain
dicuci menggunakan air panas dan dingin secara bergantian. Penghilangan kanji
dengan teknik rendam ini bisa diaplikasikan untuk jenis kanji yang mudah larut dalam
air seperti gum, dekstrin, CMC, PVA dan lain sebagainya.
Tetapi teknik perendaman kini tak banyak dipakai
karena laju reaksinya lambat dan hasilnya pun kurang sempurna. Selain itu, waktu
perendaman yang terlampau lama juga menyebabkan timbulnya asam yang bisa menghidrolisa
serat.
2.
Metode perendaman dengan asam encer
Kanji bisa dihidrolisa melalui dextrin menjadi glukosa
dan larut dalam air. Jenis kanji yang digunakan pada metode asam encer yaitu larutan
H2SO4 (asam sulfat) dan HCl (asam klorida). Pada metode ini, kain blacu atau
greige direndam dalam larutan asam sulfat atau asam klorida bersuhu 35-40
derajat celcius selama 2 sampai 4 jam sampai glukosa terlarut dalam air. Kain
dicuci dalam air panas, lalu air dingin sampai benar-benar bersih sehingga tidak
terjadi reaksi hidro selulosa.
Reaksi hidro selulosa ini disebabkan oleh sisa asam
yang terkena panas dan menambah kepekatan asam pada kain. Namun reaksi ini bisa
dicegah melalui penetralan dalam larutan alkali atau basa.
3.
Penghilangan kanji dengan soda kaustik encer (NaOH)
Metode penghilangan kanji berikutnya yaitu menggunakan
NaOH encer atau yang lebih dikenal dengan soda kaustik/soda api. Sayangnya,
metode ini membutuhkan lebih banyak waktu dengan hasil yang kurang sempurna
sehingga jarang digunakan. Soda kaustik encer bisa menghilangkan kanji protein,
PVA dan pati.
4.
Penghilangan kanji dengan Enzim
Proses desizing menggunakan enzim kerap dipakai para
pelaku industri kecil, menengah hingga industri besar karena beragam kelebihannya.
Ø Hidrolisa
kanji lebih cepat sehingga waktunya lebih singkat
Ø Serat
tidak mengalami penurunan kualitas atau kerusakan
Ø Senyawa
protein sebagai katalisator (zat yang mempercepat raju reaksi)
Jenis enzim yang
sering digunakan yaitu enxzim mout/malt diastase, enzim pancreas diastase dan
enzim bakteri diastase. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, metode penghilangan
kanji dengan enzim harus senantiasa memperhatikan suhu dan pH.
5.
Penghilangan kanji dengan oksidator
Zat pengoksidasi bisa digunakan untuk menghilangkan kanji
tapioka, poliakrilat dan lain-lain. Hidrogen peroksida dan garam persulfat mampu
mendegradasi kanji tanpa merusak serat selulosa jika dengan syarat kondisi
proses yang selalu terkontrol. Pemakaian zat oksidator pada langkah desizing
juga memberikan efek pengelantangan.
Jenis oksidator yang sering digunakan yaitu Natrium sulfo
khloramida atau activin S dengan takaran 1-3 gram per satu liter air. Pemakaian
ractogen 1% ditambah natrium hidroksida 1%, 0,5 sampai 1% pembasah dikerjakan pada
suhu 80 derajat celcius selama 30 menit.
Selain itu, metode desizing dengan metode oksidator juga
bisa dilakukan oleh garam pesulfat. Asam sulfat ini sangat aktif, bersifat lebih
kuat dan mampu melepaskan oksigen pada suhu kamar.
Pengujian hasil desizing dilakukan
dengan meneteskan larutan KJ atau yodium lalu muncullah warna yang menunjukkan
tingkat hilangnya kanji. Berikut ketentuannya:
1.
Warna biru menandakan kain masih mengandung
kanji
2.
Ungu menunjukkan kandungan dekstrin
3.
Merah tanda kain mengandung eritro dekstrin
4.
Coklat mengandung akro dekstrin, maltosa atau
glukosa
5.
Biru kehijauan menunjukkan kain masih mengandung
PVA
Nah, itulah beberapa metode penghilangan
kanji atau desizing yang kerap diaplikasikan dalam industri tekstil. Semoga bermanfaat
ya, Sobat Bahankain!