Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat telah melahirkan ragam motif batik klasik yang indah dan kental
akan nilai-nilai budaya. Batik ciptoning adalah satu dari sekian banyaknya
motif batik khas Daerah Istimewa Yogyakarta. Motif batik ini punya corak dan
warna yang unik nan estetik
Beberapa daerah telah mengadopsi sekaligus
mengembangkan corak dan warna batik ciptoning. Konon kabarnya, motif batik satu
ini berkaitan erat dengan salah satu tokoh pewayangan yaitu Arjuna. Penasaran?
Simak pembahasan berikut ini ya!
Nama ciptoning berasal dari kata ‘cipta bening’ atau ‘cipta hening’ artinya yaitu cipta yang murni, tidak bercampur keinginan dan nafsu duniawi yang dianggap kotor. Batik ciptoning dibuat dengan pola ceplok berupa bentuk geometris yang berulang dan saling berhubungan. Motif batik tersusun dari perpaduan beberapa ornamen seperti wayang, parang, garuda, burung, dan isen-isen.
Lahirnya batik-batik Yogyakarta
tak lepas dari alkisah berdirinya kerajaan Mataram Islam. Seperti halnya batik
ciptoning yang menceritakan Arjuna, sosok ksatria berparas menawan dalam kitab
Mahabhrata. Putra ketiga Prabu Pandu Dewanata dan Dewa Kunti ini adalah seorang
ahli memanah. Arjuna memiliki senjata pusaka berupa panah Pasoepati yang selalu
tepat dan membunuh sasarannya.
Dikisahkan bahwa sang Arjuna berusaha
mesu diri, menekung, serta menembah selama berbulan-bulan. Sehingga ia berhasil
mengalahkan godaan-godaan jahat dan menjadi seorang Begawan Ciptoning
Mintagara. Mesu diri, manembah, dan manekung adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memusatkan pikirannya kepada Sang
Pencipta.
Cerita tersebut berawal dari keprihatinan Arjuna akan terjadinya perang Baratayuda yaitu sebuah pertempuran sengit antara Pandhawa dan Kurawa yang tak lain adalah dua keluarga Barata. Di tengah gejolak perang tersebut, Arjuna tidak yakin jika kekuatannya bisa membawa Pandhawa pada kemenangan.
Arjuna pun meninggalkan kerajaan
dan istri-istrinya untuk melakukan pertapaan. Ia ditemani keempat teman
setianya yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong atau lebih dikenal sebagai Punakawan.
Kemudian suatu ketika datanglah raja raksasa bernama Niwatakawaca ke kahyangan dan meminta seorang bidadari bernama Supraba menjadi istrinya. Para dewa pun kebingungan karena tidak ada yang bisa menandingi kekuatan Niwatakawaca.
Baca Juga: |
Akhirnya Suralaya, para petinggi
kahyangan mengutus tujuh bidadari untuk membangunkan Arjuna yang sedang bertapa.
Namun ketika itu Arjuna sama sekali tidak tergoda dan tetap melanjutkan
pertapaan. Kejadian itu membuat Batara Guru turun tangan dan meminta
pertolongan langsung pada Arjuna.
Ia pun setuju sehingga Batara
Guru memberikan panah pasopati sebagai bekal peperangannya melawan sang raja
raksasa. Benar saja, panah dari Arjuna berhasil menembus kerongkongan
Niwatakawaca dan mengalahkannya.
Dahulu motif Ciptoning dipakai
oleh ksatria atau pejabat keraton Yogyakarta saja. Harapannya para pejabat yang
memakainya bisa lebih bijak dan mampu mengatur negara dengan baik.
Sesuai kisah Arjuna, batik ciptoning bermakna agar si pemakai bisa lebih bijaksana dalam memutuskan sesuatu dan menjadi teladan bagi masyarakat atau pengikutnya. Motif ini kerap digunakan oleh orang yang dituakan atau tokoh teladan saat menghadiri acara-acara resmi.
Unsur gurdo, parang, dan wayang
sebagai simbol kebijaksanaan. Pola ceplok serta gambaran motifnya memberikan
kesan berwibawa, sopan, bijak, dan bertata krama pada si pemakai.
Awalnya, kain batik
ciptoning dipakai pada acara-acara resmi. Tetapi, saat ini batik ciptoning
sudah dimodifikasi menjadi aneka model busana yang cocok untuk acara formal
maupun non formal. Seperti pada acara pernikahan atau tunangan. Dengan memakai
kain batik ini, diharapkan pasangan yang menikah lebih pandai mengendalikan
hawa nafsu dan bijak selama mengarungi bahtera rumah tangga.
Itu dia kisah perjalanan Arjuna
yang tergambar pada batik Ciptoning serta makna filosofisnya. Sebagai bagian
dari kekayaan budaya bangsa, batik harus senantiasa dijaga kelestariannya.
Bicara perihal kain batik, Bahankain.com menyediakan kain putihan (mori) dari beragam jenis material. Mulai dari serat katun, rayon atau shantung hingga sutra. Gambaran kainnya bisa cek di kategori produk Kain Mori.
Silahkan hubungi customer service
kami untuk detail produk, pemesanan dan info seputar kebutuhan tekstil lainnya.
Belanja kain lebih mudah via Shopee dan Tokopedia di toko Mekar Jaya Tekstil.