Penambahan furing pada baju batik
memang bukanlah sesuatu yang wajib. Tetapi kehadiran bahan pelapis ini akan
memaksimalkan nilai estetika dan kenyamanan pengguna kemeja maupun dress batik. Keindahan
motif batik budaya serta keunikan coraknya menjadikan kemeja batik diminati
oleh banyak orang.
Sebagai lapisan kain
tipis yang dipasang di bagian dalam busana, furing batik dipasang untuk memberikan beragam nilai lebih. Seperti penampakan hasil
akhirnya, tujuan ditambahkannya bahan pelapis yaitu untuk meningkatkan
kenyamanan dan performa baju batik.
Biasanya terbuat dari bahan yang
lembut dan nyaman seperti katun, polyester atau campuran antara keduanya.
Kemeja berfuring akan memberikan sebuah pengalaman berpakaian yang lebih baik
pada penggunanya.
Sumber: https://id.carousell.com/
Setidaknya terdapat 6 alasan kenapa
batik dengan lapisan furing lebih direkomendasikan daripada tanpa lapisan sama
sekali. Apa saja? Berikut ulasannya!
1.
Sebagai pelapis bagian dalam batik
Memang tak ada
salahnya untuk memakai busana batik tanpa kain furing. Namun, ada
baiknya mempertimbangkan kembali opsi ini. Sebab faktanya, keberadaan furing dapat meminimalisir
kontak langsung antara kulit dan tekstur kasar kain batik. Sehingga pemakai
kemeja akan terhindar dari potensi iritasi maupun rasa tidak nyaman.
Disisi lain, kulit yang mudah berkeringat di saat
cuaca panas berpeluang besar menurunkan kualitas batik itu sendiri. Dalam hal
ini, kain pelapis menjadi solusi menjaga kualitas kain batik.
2.
Menyerap keringat
Tentu kamu tidak ingin baju batik yang sangat berharga
rusak karena biang keringat bukan? Itulah kenapa kamu membutuhkan kain tambahan
alias furing. Apalagi jika bahan baju batikmu adalah sutra atau satin polyester
yang panas.
Pastikan bahan furing efektif menyerap cairan serta
memberikan sensasi adem dan nyaman. Pertimbangkan juga ketebalan kain, pilihlah
yang tipis agar pemakai tidak terbebani oleh bobot baju.
3.
Memberikan kesan rapi dan eksklusif
Produsen busana batik menambahkan kain furing pada
baju formal seperti halnya kemeja atau dress. Tujuannya tak lain adalah untuk
menciptakan kesan penampilan yang lebih rapi, elegan dan terawat.
Ketika kancing kemeja batik dipasangkan, furing akan
memberikan sentuhan estetik dan melengkapi visualnya. Kekakuan serta bentuk
kemeja pun senantiasa terjaga.
4.
Menciptakan pola baju lebih lurus
Suka model-model pakaian yang longgar? Jika iya, pilihlah
busana batik yang berfuring. Fungsinya tak lain untuk menjadikan potongan baju lebih
tegak. Sehingga menghilangkan lekuk tubuh yang mungkin tercetak saat memakainya.
Lebih-lebih jika bahannya bersifat jatuh seperti sutra
atau satin yang sangat mudah membentuk lekuk tubuh. Lapisan dalam membuat baju
batik sedikit lebih kaku, batik pun tidak mudah melekat di kulit.
5.
Mempertahankan kualitas batik
Terakhir, penerapan kain lining pada busana batik daya
tahan. Dengan adanya lapisan dalam yang memisahkan kulit dari batik, furing membantu
mengurangi risiko sobek atau kerusakan pada kain batik akibat gesekan dengan
kulit atau benda lain.
Hal ini sangat penting mengingat kemeja batik seringkali
digunakan untuk acara-acara resmi dengan mobilitas tinggi. Dengan furing, busana
batik tetap terlihat indah dan terjaga keutuhannya dalam jangka waktu lebih
lama.
Tidak hanya memberikan sentuhan
elegan dan kenyamanan, furing kemeja batik juga dapat disesuaikan dengan
berbagai jenis kain untuk memenuhi preferensi dan kebutuhan individu. Berikut
adalah beberapa jenis kain yang sering digunakan untuk furing kemeja batik:
1.
Kain voal
Voal
alias voile termasuk salah satu jenis bahan yang sangat umum diaplikasikan pada
kemeja bermotif batik. Kain voal tak hanya dikenal sebagai bahan yang lembut
tetapi juga cenderung ringan, agak kaku dan tidak terlalu menerawang. Kemeja
pun selalu terlihat rapi dan tanpa rasa berat sedikitpun.
Meski
berkarakter tipis, tetapi struktur kain ini tetap mampu melindungi kulit, menyerap
keringat serta mendukung sirkulasi udara yang baik.
2.
Kain katun
Katun
merupakan pilihan yang umum digunakan untuk furing kemeja batik. Katun dikenal lembut,
ringan dan memberikan kenyamanan maksimal saat digunakan. Daya serapnya
terhadap keringat juga baik, sehingga pemakai terhindar dari rasa gerah.
3.
Kain polyester
Bahan
polyester cukup populer sebagai kain pelapis baju batik. Bahan ini unggul dari
segi ketahanan dan bersifat anti-kusut. Dengan begitu, kemeja batik tetap rapi
dan terawat sepanjang waktu. Selain itu, kain polyester juga memiliki daya
tahan yang baik terhadap noda dan pemudaran warna.
4.
Kain rayon
sering
digunakan sebagai furing untuk kemeja batik. Rayon memiliki tekstur lembut dan
halus, serta mampu memberikan tampilan yang elegan dan mengalir pada kemeja
batik. Kain ini juga memiliki sifat yang baik dalam menyerap kelembapan,
menjaga kulit tetap kering dan nyaman.
5.
Kain Satin
Satin memiliki
kilau indah, permukaan yang halus serta memberi sentuhan elegan pada kemeja
batik. Selain menampilkan efek mewah dan glamor, pelapis berbahan kain satin
juga memberi efek dingin di kulit.
Itu dia
penjelasan tentang betapa pentingnya keberadaan furing dan beberapa jenis kain pelapis yang cocok untuk kemeja batik. Inti dari semua itu adalah kenyamanan.
Bicara soal kain pelapis, bahankaincom menyediakan kain voal berkualitas dengan berbagai pilihan warna. Dapatkan harga terbaik untuk pembelian minimal 1 roll kain.
Kami juga menyediakan beragam jenis kain yang biasa digunakan sebagai furing pakaian. Cek di Kategori Produk kami ya.
Segera
hubungi customer service kami dan dapatkan penawaran terbaik.
Atau belanja lebih mudah via Shopee dan Tokopedia di store Mekar Jaya Tekstil