Baju toga selalu identik dengan prosesi
wisuda mahasiswa di jenjang perguruan tinggi. Yaps, momen kelulusan atau wisuda menjadi salah satu peristiwa
yang sangat membanggakan sekaligus membahagiakan bagi para mahasiswa. Bukan hal
mudah untuk memakai jubah dan topi toga, karena mereka harus melalui jalan
panjang yang penuh drama. Dari tugas-tugas, membuat skripsi, berkali-kali
revisi hingga sampai di titik acc dan sidang skripsi.
Dalam hal ini, toga menjadi simbol
kelulusan atau tanda bahwa mahasiswa dan mahasiswi tersebut sudah tamat
belajar. Kok bisa gitu sih?
Jubah kelulusan alias toga adalah baju panjang berwarna hitam berpola lengan lebar yang dipakai para wisudawan saat acara kelulusan. Sedangkan topi toga merupakan topi berbentuk segiempat dilengkapi tali menggantung ditengah atas kepalanya. Saat momen wisuda, tali tersebut disampirkan di bagian kiri lalu rector akan memindahkannya ke kanan.
Bahan toga pun cukup beragam, namun banyak instansi memilih kain polyester yang lebih murah berdaya tahan tinggi dan cepat kering.
Terlepas dari semua itu, tahukah kamu bagaimana awal mula kemunculan toga? Lalu, kenapa toga wisuda dianggap sebagai simbol kelulusan ? Nah, berikut 7 fakta unik yang berkaitan dengan topi dan jubah kelulusan alias toga.
7 Fakta unik tentang baju toga
1. Namanya berasal dari bahasa latin
Sumber: https://www.hipwee.com/
Istilah toga diambil dari bahasa Latin ‘tego’ yang
berarti penutup. Dalam budaya Eropa, kostum wisuda ini disebut gown, sedangkan
topi bujur sangkarnya dinamai mortarboard atau graduate cap. Konon, penambahan
tali pada topi toga diadopsi dari tradisi orang Amerika.
2.
Terinspirasi dari topi Romawi
Menurut penelitian para ilmuwan, topi toga dibuat dari
inspirasi biretta. Topi segi empat dengan tiga atau empat yang digunakan oleh
para pemuka agama Katolik Romawi.
Awalnya, baju toga digunakan sebagai tanda kaum terpelajar
atau cendekiawan. Wujudnya berupa kain wol sepanjang 6 meter yang dililitkan ke
tubuh. Toga juga menjadi lambang status sosial dan kehormatan dalam keseharian masyarakat
Romawi.
3.
Awal mula penggunaan toga sebagai busana
kelulusan
Pada abad pertengahan, toga dan jubah menjadi simbol
akademik. Topi melambmangkan pengakuan serta pencapaian. Sedangkan jubah wisuda
menggambarkan bidang keilmuwan yang dipelajari.
Sejarah mencatat Universitas Oxford dan Universitas Cambridge, Inggris sebagai perguruan tinggi pertama yang meresmikan baju kelulusan atau toga wisuda. Peristiwa ini terjadi pada abad ke-13 tepatnya tahun 1321.
Sumber: https://validnews.id/
Kedua universitas tersebut membuat peraturan memakai toga
dan jubah saat kelulusan sebagai lambang kesetaraan ilmu. Merkea mulai mengkombinasikan
topi toga dengan baju terusan atau jubah untuk menghangatkan tubuh di tengah
cuaca dingin. Seperti halnya fungsi jubah yang dipakai orang-orang di masa
peradaban Romawi Kuno.
4.
Makna pemindahan tali toga saat wisuda
Selama prosesi wisuda, satu per satu mahasiswa dipanggil
ke depan. Setelah itu, pimpinan kampus akan memindahkan tali pada topi toga dari
kiri ke kanan. Tapi, tahukah kamu apa makna dari proses tersebut?
Nah, konon prosesi ini menjadi simbol bahwa mahasiswa
sudah lulus dan siap terjun ke masyarakat. Pemindahan tali toga dari kiri dan
kanan juga bermaksud agar setelah lulus, para wisudawan lebih mengandalkan otak
kanan. Sebab otak kanan berhubungan erat dengan imajinasi, inocasi dan
kreativitas seseorang.
5.
Kenapa Toga berbentuk segiempat atau segilima?
Bentuk yang paling umum topi toga adalan persegi. Bentuk
persegi diibaratkan seebagai sebuah kecerdasan serta menggambarkan keseimbangan
dan kebijaksanaan.
Topi persegi juga melambangkan sudut pandang dalam melihat
berbagai hal dalam kehidipan. Harapannnya para wisudawan bisa lebih mampu berpikir
rasional.
6.
Filosofi warna hitam
Baju toga umumnya berwarna hitam. Usut punya usut,
hitam dipilih karena bermakna misteri serta kegelapan yang telah dikalahkan
para sarjana selama duduk di bangku kuliah.
Disisi lain, pemilihan warna ini menyiratkan harapan
agar mereka mampu mengubah kegelapan di dalam dirinya menggunakan ilmu yang dia
dapat. Warna hitam juga bermakna keagungan.
7.
Pemakaian toga dalam sidang pengadilan
Fakta terakhir ini mungkin tak disadari banyak orang.
Yaps, beberapa negara termasuk Indonesia mewajibkan penggunaan baju toga bagi hakim,
jaksa, dan pengacara selama persidangan. Tetapi jaksa selaku penuntut umum dan
advokat hanya diwajibkan memakai toga saat sidang perkara pidana.
Penggunaan toga di lingkungan pengadilan merepresentasikan
otoritas, martabat, serta profesionalisme di ruang pengadilan.
Itu dia 7 fakta unik sekaligus
makna topi dan jubag toga wisuda. Sahabat Bahankain udah nggak penasaran lagi
kan ya?