Kalau bicara soal membuka usaha, sahabat bahankain pasti banyak yang sudah tahu dasar-dasar yang perlu dilakukan sebelum memulainya. Baik dalam menentukan produk, nama atau brand, pemasaran, dan lain sebagainya. Tapi memang tak bisa dipungkiri bahwa terkadang akan ada satu hal yang sering menjadi penghalang yang menghambat perkembangan bisnis. Salah satunya adalah mendapat pelanggan setia.
Dalam bisnis, menentukan siapa saja target pelanggan usaha
adalah salah satu faktor penting yang perlu dipirkan masak-masak. Bukan hanya
karena pelangganlah yang menjadi sumber penghasilan, tetapi juga karena dengan
mengetahui target, kita juga bisa dengan mudah menyesuaikan produk sekaligus
rencana pemasaran produk.
Menentukan siapa target pelangganmu adalah langkah penting
dalam membangun brand fashion yang sukses. Strategi pemasaran akan jauh lebih
efektif jika kamu tahu betul siapa yang ingin kamu layani. Lalu, bagaimana sih
langkah baik dalam menentukan target pelanggan yang tepat?
1. Kenali
Dulu Pelangganmu
Mulailah dengan kelompok pelanggan yang sudah kamu kenal atau
kamu punya minat untuk bekerja sama dengan mereka. Kalau kamu tidak mengenal
pelanggan intimu, akan sangat sulit menjual suatu produk kepada mereka.
Saat memulai, akan lebih baik fokus ke satu jenis pelanggan dulu.
Terlalu banyak segmen akan membuat brand-mu kehilangan arah. Jika kamu ingin
memperluas target pasar, lebih baik kembangkan lini baru dalam brand kamu.
2. Buat
Persona Pelanggan yang Spesifik
Semakin detail kamu menggambarkan siapa target pelangganmu,
semakin mudah untuk menentukan arah dan strategi brand. Seluruh tim di dalam
perusahaan juga akan bekerja lebih sinkron jika mereka tahu dengan jelas siapa
yang sedang disasar.
Berikut beberapa kategori yang bisa kamu gunakan untuk menggambarkan
persona pelanggan secara spesifik:
A. Demografis
· Jenis kelamin: laki-laki & perempuan
·
Target usia: anak-anak, remaja, pemuda, dewasa, atau lansia
·
Etnis: Asia, Eropa, Afrika, dan lainnya
·
Agama: Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dll
·
Status pernikahan: lajang, menikah, duda/janda
·
Tahap kehidupan: tinggal sendiri, tinggal dengan orang
tua, keluarga muda, dll
·
Pendidikan: SD, SMP, SMA, Kuliah
·
Pendapatan: rendah, menengah, tinggi
B. Psikologis
·
Gaya hidup: hippie, nomaden, bohemian, yuppie, hedonis
·
Perilaku belanja: suka diskon, impulsif, loyal,
berbasis kebutuhan, dll
·
Minat & hobi: yoga, film, game, musik, fashion,
dll
·
Motif: berdasarkan harga, produk, merek, waktu, atau
tempat
·
Mode belanja: online atau offline
C. Geografis
·
Negara atau wilayah: Indonesia, Asia Tenggara, atau
global
·
Iklim: tropis, sedang, gurun, dll
·
Lingkungan tempat tinggal: urban, suburban, pedesaan
·
Lokasi toko: apakah bisa dijangkau dengan berjalan
kaki atau harus berkendara
Sahabat bahankain, semakin jelas kamu mengenali siapa pelangganmu,
semakin mudah pula kamu membuat produk, menyusun strategi promosi, dan menyesuaikan
tone brand. Jangan tebak-tebak—kenali
mereka, buat persona mereka, dan layani dengan sepenuh hati.