Dahulu rok dipopulerkan oleh kaum
pria dan termasuk pakaian multigender di sebagian negara dunia. Tak seperti modern
ini dimana rok selalu menjadi lambang feminimitas kaum perempuan.
Yaps, sekarang rok memang lebih identik sebagai busana khusus wanita. Aneh rasanya jika melihat ada laki-laki yang memakai rok di depan khalayak umum.
Tapi tahukah kamu kalau beberapa
negara melazimkan penggunaan rok bagi para lelaki? Bahkan ada yang mewajibkan
secara khusus.
Lalu, negara mana sajakah itu? Yuk,
kita bahas satu persatu!
1.
Fustanella dari Yunani
Pria Yunani memakai rok selutut yang disebut fustanella. Pakaian ini biasanya dipakai untuk acara-acara kemiliteran dan seremonial di Yunani dan negara-negara Balkan lain.
Fustanella juga populer di Albania dan dikenakan oleh
Pengawal Kerajaan di era Interbellum. Bahkan masyarakat Yunani maupun Albania
menganggap fustanella sebagai pakaian kebangsaan mereka.
2.
Hakama dari Jepang
Hakama adalah pakaian tradisional berbentuk jubah sepanjang mata kaki yang dipakai oleh lelaki Jepang. Konon, busana itu terinspirasi dari baju adat istana kekaisaran Tiongkok pada abad ke-6. Mereka menjadikannya kombinasi untuk kimono yang secara khusus disesuaikan.
Seorang pria yang mengenakan rok ini dianggap elit dan
memiliki status sosial lebih tinggi. Ada berbagai jenis hakama, namun yang paling
mirip rok dikenal dengan sebutan hakama lentera.
3.
Lungi dari India
Lungi merupakan kain tanpa jahitan yang dipakai pria India di saat-saat santai. Busana ini tercipta karena baju yang dijahit kurang nyaman dipakai saat iklim panas dan lembap.
Akan tetapi, kebiasaan memakai lungi berbeda-beda di
setiap negara bagian india. Di Tamil Nadu, ia dikenal dengan nama vesthi, di
Punjab disebut tehmat. Sedangkan di wilayah Kerala, pakaian ini berganti nama jadi
mundu atau kaili.
4.
Sarung untuk Indonesia
Dalam kacamata fashion dunia, sarung digambarkan
sebagai rok uniseks dengan bentuk menyerupai tabung. Kain yang ujung panjangnya
dijahit hingga membentuk tabung sangat umum dikenakan oleh pria maupun wanita
Indonesia.
Sarung biasanya digunakan sebagai bawahan santai di
tengah hari-hari yang panas. Kain sarung juga lazim dikenakan kaum lelaki saat
hendak melaksanakan ibadah shalat.
5.
Gho dari Bhutan
Gho merupakan jubah berikat selutut yang dikenakan
oleh pria Bhutan dan menjadi budaya kebanggaan mereka. Pada tahun 1989,
pemerintah Bhutan mengesahkan undang-undang tentang kewajibkan memakai Gho bagi
pegawai negeri.
Para pria pun wajib memakainya pada acara formal. Gho
diperkenalkan pada abad ke-17 oleh Zhabdrung Ngawang Namgyel untuk
menjadikannya sebagai identitas orang Bhutan.
6.
Kilt dari Skotlandia
Jika kamu menonton tayangan TV Skotlandia, kamu akan menemukan banyak laki-laki yang memakai rok bermotif kotak-kotak berwarna merah atau hijau. Busana itu disebut sebagai kilt. Rok khas pria Skotlandia ini biasa digunakan saat acara resmi seperti pernikahan atau festival budaya. Kilt juga menjadi seragam militer pasukan khusus tentara Skotlandia Baru.
Bahan pembuatannya berupa kain wol yang halus dan
dibuat bermotif kotak-kotak. Konon kilt sudah ada dan dipakai kaum
pria sejak 1000 tahun lalu.
7.
Sulu dari Fiji
Namanya tak begitu populer, tapi itulah Fiji adalah sebuah
negara yang terletak di selatan Samudra Pasifik. Sebelum diduduki Inggris pada
abad ke-19, kaum pria di sana tidak menggunakan pakaian sama sekali. Hingga
pada akhirnya dibuatlah busana bernama Sulu yang dipakai hingga saat ini.
Panjang rok Sulu hanya sebatas lutut dengan bagian
bawah berupa rumbai berbentuk segitiga sama kaki. Pemerintah fiji mewajibkan anak
sekolah, polisi, dan militer wajib mengenakan sulu.
8.
Lavalava dari Samoa
Masih dari kawasan Samudra Pasifik, ada negara Samoa yang
mayoritas penduduk laki-lakinya terbiasa memakai bawahan yang sangat mirip
dengan rok. Mereka menyebutnya Lavalava.
Saat berkunjung di Samoa, kamu akan menemukan banyak
pria mengenakan rok Lavalava. Mereka yang berprofesi sebagai polisi pun tak
lepas dari pakaian model rok ini.
9.
Longji dari Myanmar
Laki-laki di Burma atau Myanmar memakai rok longyi
atau longji yang memiliki panjang 2meter dan lebar 0,8 meter. Desainnya sangat mirip
sarung dari Indonesia, hanya beda nama saja.
Pria Myanmar mengikat rok tradisional di sekitar pinggang
mereka dengan simpul di perut agar tetap nyaman saat berjalan. Longyi bisa dikenakan
oleh kaum pria maupun wanita Myanmar dalam kegiatan harian maupun acara-acara
resmi.
Itulah 9 negara yang memiliki budaya memakai rok bagi kaum pria. So, jangan kaget melihat laki-laki memakai rok jika kamu berkunjung ke salah satu negara di atas ya.
Ngomong-ngomong tentang rok, Bahankaincom juga menyediakan beragam jenis kain yang cocok untuk bahan rok. Sahabat Bahankain pengen bikin rok dari kain apa nih? Bisa cek Koleksi Produk kami dulu ya.
Atau konsultasikan dulu kebutuhan kain Anda pada Customer Service kami via Whatsapp.