Merawat kain tenun ATBM (alat tenun bukan mesin) memang bukan perkara mudah. Kain tenun tradisional merupakan
salah satu budaya Indonesia yang lekat dengan kesan etnik dan gaya klasik. Mulai
dari pemilinan benang, pembentukan pola hingga proses tenunnya dilakukan secara
teliti. Keindahan motif dan teknik pembuatan yang unik menjadikan kain ini
begitu istimewa dan tentunya membutuhkan perawatan khusus.
Namun mengingat dasar pembuatannya
berbeda, cara mencuci dan merawatnya tidak bisa disamakan dengan kain-kain
apada umumnya. Nggak bisa dibilang gampang tapi juga nggak susah-susah banget
kok. Simak langkah-langkahnya berikut ini ya!
1.
Cara Mencuci Kain
Umunya, setelah mengenakan busana tertentu kita akan langsung mencucinya agar kembali bersih. Namun tidak dengan baju atau kain tenun tradisional, karena pencucian yang tidak disengaja dapat merusak struktur benang pada kain.
Agar struktur kain tetap terjaga keutuhannya, cucilah dengan cara
berikut ini:
·
Langkah pertama, siapkan air sabun. Pilih sabun
berformula lembut dan ringan yang biasa digunakan untuk mencuci kain sutra.
Kamu juga bisa menggunakan sabun khusus untuk mencuci kain tie dye atau sampo.
·
Selalu gunakan air dingin dan jangan terlalu
lama merendamnya. Akan lebih baik jika mencelup-celupnya sampai basah lalu
langsung menguceknya.
·
Musuh utama tenun tradisional adalah mesin cuci.
Jadi, jangan sekali-kali memasukkannya ke tumpukan baju yang akan dicuci
menggunakan mesin. unakan mesin cuci saat mencuci. Cukup dikucek dengan tangan
saja.
·
Ingat, cara mencuci paling benar yaitu dengan
tidak merendamnya dan hindari menyikat apalagi memelintirnya terlalu keras.
2.
Cara Mengeringkan Kain
Pada prinsipnya, menjemur termasuk prosedur perawatan yang
paling sederhana. Kamu hanya perlu meletakkannya di luar ruangan yang teduh dan
berangin. Hampir semua jenis kain yang diolah menggunakan pewarna alami hanya
butuh diangin-anginkan sampai kering.
Dengan kata lain, kain tersebut tidak boleh terkena
sinar matahari langsung karena bisa mempercepat kerusakan warna kain. Dan berujung
pada perubahan warna kain tenun jadi pucat dan memudar.
3.
Cara Menyetrika Kain
Siapa nih yang
paling nggak nyaman memakai baju yang kusut? Tapi hal itu sangat mungkin
terjadi setelah dipakai atau dicuci. Melihat pemandangan itu pasti kamu pengen
cepat-cepat merapikannya dengan setrika. Langkah ini agak tricky lho. Kamu
perlu berhati-hati saat melakukannya.
Setrikalah
kain tersebut dari dalam (bagian terburuk kain). Kalaupun ingin menyetrikanya
di bagian luar kain, jangan biarkan plat setrika bersentuhan langsung dengan
permukaan kain. Untuk mengakalinya, kamu bisa meletakkan kain atau kertas sebagai
lapisan di atas.
Dengan begitu,
warna kain tenun bisa berrtahan lebih lama dan tidak cepat pudar. Jangan lupa,
selalu perhatikan suhu setrika dan pastikan suhunya tidak terlalu tinggi.
4.
Cara Menyimpan Tekstil
Konsep penyimpanan tekstil sebenarnya sama dengan jenis
pakaian lain. Langkah terbaik untuk menyimpan kain tenun yaitu dengan cara
menggantungnya pada hanger. Kain pun akan lebih mudah bernafas dan sirkulasi
udara jadi lebih lancar.
Boleh saja melipat kain tenun dan menumpuknya seperti
pakaian lain. Namun, cara ini kurang disarankan karena bekas lipatannya bisa
merusak serat kain.
5.
Hindari Jamur dan Ngengat
Agar kain tidak lembab selama penyimapanan, kamu harus
mengeluarkannya dari tempat penyimpanan lalu dikeringkan. Cara ini akan
menghindarkan kain dari jamur yang mungkin menempel selama disimpan.
Tambahkan pengharum pakaian untuk mencegah bau apek jika
kemungkinan kain itu akan disimpan dalam waktu lama. Manfaatkan bahan-bahan
alami, seperti cengkeh atau merica wewangian lain supaya baju tenunmu tetap
awet serta tidak berbau apek saat hendak dipakai lagi.
Masukkan merica, kacang lada dan cengkeh dalam lembaran
plastik berlubang. Fungsi bukan hanya mengharumkan tetapi juga melindungi tenun
kesayanganmu dari ngengat dan kutu.
Itu dia beberapa tips merawat
kain tenun yang bisa kamu coba. Selamat mencoba dan semoga baju tenun
kesayanganmu selalu awet dan nggak cepat rusak ya.