Topi koki atau toque merupakan salah satu elemen seragam yang memancarkan otoritas, dan keahlian juru masak alias chet.. Terlihat seperti aksesori biasa, tapi sebenarnya hat cook adalah simbol yang membawa sejarah kuno dan makna tersendiri.
Kamu penasaran nggak sih, kenapa
koki selalu identik dengan atasan putih, celana hitam dan topi putih yang
menjulang tinggi. Padahal mereka bekerja di dapur, tempat yang penuh resiko
noda-noda tak terduga.
Apakah itu hanya kebiasaan semata
ataukah memang ada makna dibaliknya? Simak ulasan lengkapnya yuk!
Menurut sejarahnya, toque pertama kali dibuat oleh seorang koki Perancis bernama Antoine Careme. Antoine menciptakan topi tersebut untuk menjaga kebersihan makanan dari rambut, sekaligus simbol kedudukan seorang koki.
Sumber: https://era.id/
Topi koki mengalami pekembangan yang
sangat panjang sejak ditemukan. Konon pengguna pertama topi ini adalah
koki-koki di Iran dan di sekitarnya. Bahkan kemungkinan mereka sudah memakai penutup
kepala panjang itu sejak ribuan tahun, lho. Sedangkan koki-koki di Italia,
Spanyol, Jerman, dan Perancis beru mengadopsi topi tersebut pada awal abad
ke-16.
1.
Namanya dari bahasa arab
Toque adalah nama lain topi ini. Meski penciptanya adalah
seorang berkebangsaan Perancis tapi uniknya kata ‘toque’ justru berasal dari
bahasa Arab lho. Istilah tersebut kemudian lebih sering diucapkan di Perancis
dan menjadi populer di seluruh penjuru dunia.
Awalnya topi koki hanya digunakan sebagai pembeda antara
staff dapur serta pekerja lain. Sebab, koki adalah profesi terhormat yang
bertanggungjawab penuh atas makanan keluarga kerajaan.
2.
Fungsi topi koki
Ukuran dan bentuk topi koki sudah banyak berubah sejak
ribuan tahun. Tapi fungsi dasarnya tetap sama, diantaranya yaitu:
·
Menyerap Keringat
Bergelut dengan
nyala api kompor dan terpapar panas membuat badan lebih cepat mengeluarkan
keringat, bahkan di kepala. Kalau cairan keringat itu sampai jatuh ke makanan,
otomatis makanan itu jauh dari kata ‘higienis’.
Dengan memakai topi
koki, keringat dari yang muncul di dahi dan bagian kepala akan terserap sehingga
tidak mengkontaminasi makananmu.
·
Identitas atau jabatan
Lebih dari sekedar seragam kerja, toque adalah identitas seorang koki. Ia menjadi lambang dari kemampuan dan kedudukan seorang chef atau juru masak. Makin tinggi ujung topi, makin tinggi pula jabatanya.
·
Menutup rambut
Seperti
topi-topi pada umumnya, kegunaan toque ialah menutup rambut agar tidak jatuh ke
makanan. Nggak kebayang kan, bagaimana rasanya jika sedang enak-enak mencicipi
makanan, tapi tiba-tiba menemukan helaian rambut. Pasti jijik dan menghilangkan
selera makan. So, topimu akan terbebas dari rambut.
3.
Makin tinggi makin banyak pengalamannya
Model dan ukuran topi koki cukup bevariasi, ada yang
tinggi menjulang dan ada pula yang pendek melebar. Nah, usut punya usut
ternyata perbedaan desain ini menunjukkan jabatan atau posisi para koki di
dapur.
Semakin tinggi topinya, makin banyak pengalamannya.
Konon, topi pertama yang diciptakan oleh Antoine Cereme mempunyai tinggi 18
inchi dan harus disangga menggunakan kardus agar tetap berdiri tegak.
4.
Warna putih melambangkan kebersihan
Charles Talleyrand, koki yang pertama kali melayani
Perdana Menteri Perancis pada tahun 1815, mengatakan bahwa warna putih
melambangkan kebersihan. Itulah kenapa hampir semua unsur di dalam profesi itu
berwarna putih. Bahkan seluruh petugas dapur hingga dapurnya sendiri.
Karena walau bagaimanapun, dapur termasuk area vital
yang dapat merepresentasikan kinerja para koki. Jika tempat masaknya saja kotor,
bagaimana dengan makanannya? Atas dasar itulah seluruh area dapur restoran
dibuat warna putih.
5.
Jumlah lipatan menunjukkan kedudukan
Topi chef bukan sekedar pelindung rambut. Karena kedudukan seorang koki bisa dilihat bukan hanya di tinggi
topi yang dipakanya, tapi juga jumlah lipatan pada topi. Sejarah mencatat, lipatan
terbanyak pada toque adalah 100 lipatan. Angka tersebut rupanya menggambarkan bahwa
si koki memiliki kemampuan membuat telur dengan 100 cara.
Itu dia beberapa fakta mengenai toque
alias topi panjang andalan para koki. Sayangnya, kini tidak semua juru masa mengenakan
topi putih. Biasanya mereka hanya memakai topi khas restoran guna menjaga
kebersihan makanan.
Semoga pengetahuan ini bermanfaat
ya!