Cari referensi bahan kain untuk home decor dan pelapis furniture? Kamu bisa mempertimbangkan bahan chenille yang mempunyai karakteristik tebal, tekstur unik serta kilau menawan. Detail tenunannya membentuk sebuah pola khas, persis seperti penampakan ulat bulu yang tak lain adalah arti kata ‘chenille’ dalam bahasa Prancis.
Seperti apa karakteristik
kain chenille? Dan apa sajakah kegunaannya? Simak ulasan berikut ini yuk!
Chenille merupakan jenis kain yang terbuat dari rajutan dua benang dengan karakteristik berbeda. Dimana yang satu berkarakter tipis dan lembut, sementara benang kedua lebih tebal juga halus. Permukaannya bersalur, memiliki tumpukan yang menonjol di sekeliling permukaan benang, persis seperti arti kata ‘chenille’ dalam bahasa Perancis yaitu ulat.
Sumber: https://www.etsy.com/
Chenille dibuat dengan cara menempatkan
beberapa tumpukan benang pendek di antara dua benang diantara satu benanag inti
dan menenunnya jadi satu sehingga menciptakan efek terangkat.
Kain chenille diperkenalkan di
Skotlandia pada tahun 1830-an oleh seorang mandor bernama Alexander Buchanan.
Sebagai kepala produksi pabrik kain, Buchanan mengembangkan cara memproduksi
dan menjual kain secara massal dalam bentuk selendang berbulu halus. Dia
membuat selendang dari jumbai benang wol yang ditenun pada kain selimut. Kemudian
dipotong menjadi bagian-bagian kecil yang digelembungkan pada roller panas.
James Templeton menyempurnakan
teknik Buchanan untuk memproduksi karpet berumbai menggunakan mesin. Desainnya
terinspirasi dari karpet oriental tenunan tangan tapi jauh lebih baik.
Pada tahun 1895, Catherine Evans
dari Detroit, AS, menemukan teknik menghemat waktu untuk membuat sulaman
Candlewick terlihat berumbai. Pertama-tama ia menciptakan pola dekoratif kain
katun di atas dasar kapas. Setelah itu ia, menyusutkan kain ke dalam air
mendidih untuk menjaga agar benang tetap pada posisinya.
Setelah beberapa tahun, mesin
jahit dikembangkan di Detroit dan sepenuhnya mengubah jumbai seperti yang
dikenal saat itu. Mesin tersebut menciptakan banyak jarum untuk memfasilitasi
produksi rumbai secara massal. Daerah Detroit kemudian memproduksi tiruan
karpet oriental. Karpet broadloom juga ditemukan di Detroit. Mereka juga
memproduksi seprei, perlengkapan kamar mandi, dan jubah dari kain chenille.
Kain chenille pertama kali
digunakan untuk pakaian pada tahun 1970an. Pada tahun 1990-an, chenille menjadi
sangat populer sehingga Asosiasi Produsen Internasional Chenille dibentuk untuk
mempertahankan standar dalam pembuatan chenille.
Dengan ketebalan yang mumpuni,
kain chenille cocok untuk busana musim dingin karena menjaga suhu tubuh agar
tetap hangat. Selain itu berikut beberapa karakteristik yang menjadi kelebihan
serta kekurangan chenille:
1.
Chenille memiliki yang ciri-ciri menyusut dan
meregang.
2.
Permukaan yang lembut saat disentuh dan
teksturnya bagus.
3.
Cocok untuk melapisi furnitur rumah tangga
maupun gorden
4.
Menyerap banyak air.
5.
Kain berkualitas dan tahan lama.
6.
Sulit diersihkan jika terkena kotoran.
7.
Kainnya cukup berat sehingga sulit untuk dicuci.
8.
Warnanya cepat pudar jika terpapar sinar
matahari.
Sumber: https://davonne.co/
Pada awal perkembangannya, kain
chenille dibuat untuk bahan permadani, linen, dan seprai. Namun, karena makin
banyaknya orang yang jatuh cinta dengan tekstil ini, penggunaannya meluas
hingga ke aksesoris fesyen. Berikut beberapa kegunaannya yang paling umum:
Salah satu kegunaan utama tekstil chenille adalah
pembuatan karpet dan permadani. Chenille membuat karpet tahan lama dengan
tumpukan lembut dan dalam. Benang fuzzy terkonsentrasi secara padat sehingga
menghasilkan produk mewah.
Bahan bulu halus Chenille sangat bagus untuk membuat
seprai hangat dan selimut untuk sofa dan kursi.
Chenille populer untuk bantal, kursi, dan sofa. Ini
juga bagus untuk penutup jendela dan kain rapi.
Alasan awal dikembangkannya chenille sebagai bahan
tekstil adalah untuk pembuatan selendang karena memiliki tekstur yang lembut
dan memberikan tirai yang indah.
Peningkatan produksi chenille telah menyebabkan
penggunaan tekstil untuk produksi garmen. Sekarang digunakan untuk membuat
blus, gaun, dan banyak lagi.
Chenille telah digunakan untuk quilting sejak tahun 1990an.
Ini digunakan dalam finishing, pekarangan dan benang. Selimut chenille asli
dapat dibuat dengan menggunakan potongan kain chenille yang berbeda sehingga
menghasilkan selimut dengan pola dan warna yang berbeda. Selimut Chenille dapat
dibuat dengan jahitan compang-camping atau tanpa jahitan compang-camping.
Itu dia sejarah, karakteristik
serta penggunaan kain chenille. Nah, kira-kira Sobat Bahankain pengen membuat
apa nih dari kain chenille?