Leno weave, gauze weave atau tenunan leno yang disebut juga tenun kasa adalah sebuah teknik menenun dua helai benang lusi saling berlawanan di atas sehelai benang pakan. Hasilnya berupa kain tenunan jarang yang tipis tapi karakternya tetap kuat.
Dalam prosesnya, benang lusi standar dipasangkan dengan benang rangka atau doup. Dua helai benang lusi membentuk angka delapan sehingga melilit dan mencengkeram erat benang pakan.
Lilitan
tersebut akan menahan benang pakan agar tetap pada posisinya serta menciptakan
struktur kain yang lebih stabil dan tahan lama. Hasilnya berupa kain terbuka
dan hampir tidak ada benang yang bergeser atau salah penempatan benang.
Istilah leno berasal dari kata
perancis “leno” yang berarti memutar. Tenunan leno umumnya digunakan untuk
menghasilkan kain yang ringan, tipis dan jarang tapi daya lipatnya tetap baik.
Selain itu, berikut karakteristik dan aplikasi kain tenun leno:
1.
Struktur Terbuka
Tenunan Leno menciptakan struktur kain berjaring
dengan kualitas yang baik dan sangat breathable. Ini menjadikannya pilihan
ideal untuk membuat aneka produk dengan sirkulasi udara, seperti gorden, kelambu,
dan busana-busana berkarakter ringan.
2.
Stabilitas dan Kekuatan
Pilian benang lusi pada tenunan Leno memberikan stabilitas
dan kekuatan pada kain. Alhasil, kkain menjadi lebih tahan terhadap peregangan
maupun distorsi sehingga cocok digunakan dalam pembuatan upholstery, tas serta barang-barang yang membutuhkan daya tahan.
3.
Drapery
yang sempurna
Dengan struktur tenunan terbuka dan fleksibilitas
benang yang dipilin, kain tenun Leno mempunyai sifat drape yang sangat baik. Cocok
untuk membuat busana beraksen drape, syal, serta produk lain yang membutuhkan
kain berdaya lekuk baik.
4.
Efek sheer
Kain tenun Leno biasanya memiliki tampilan yang menerawang
atau semi-terawang, memungkinkan masuknya cahaya. Sifat kain seperti ini akan
pas jika diaplikasikan sebagai bahan kerudung pengantin (veil), lapisan gorden (vitrase), serta barang-barang kain yang
ringan dan membutuhkan sifat tembus cahaya.
Ada beberapa variasi tenun Leno, masing-masing punya ciri
khas:
1.
Leno Polos
Sesuai
definisinya, jenis tenunan leno polos ini terbuat dari dua helai benang lungsin
saling melilit, menahan benang pakan agar tetap pada tempatnya.
2.
Mock Leno
Sekilas,
tampilan Mock Leno mirip tenunan eno asli.
Namun detailnya tenuannya merupakan hasil dari pengaturan alat tenun khusus,
bukan melalui pelintiran benang sebenarnya.
3.
Kain kasa Leno
Sementara kain
kasa Leno adalah kain tipis dan ringan dengan struktur tenunan Leno yang longgar. Leno
jenis ini kerap diaplikasikan sebagai perban medis.
Mengingat karakteristik kain leno
yang super tipis dan berjaring, kamu harus berhati-hati saat mengerjakan
bekerja dengan kain ini. Tenunan terbuka juga membuatnya rentan tersangkut dan
merusak benang.
- Diperlukan teknik menjahit khusus guna memastikan struktur anyaman dan posisi benang tetap aman. Dan sebisa mungkin hindari tegangan berlebih yang berisiko merusa struktur kain.
- Tangani kain leno secara perlahan, jangan terlalu menariknya agar tampilan kain tetap kokoh dan rapi. Akan lebih baik lagi jika menambah lapisan kain guna meningkatkan kepekatan, struktur, dan keawetannya.
Itulah penjelasan mengenai pengertian, karakteristik, serta jenis kain leno. Pengetahuannya udah bertambah lagi nih. Semoga bermanfaat yaa.
Bicara soal tenun leno, Bahankaincom juga menyediakan beberapa jenis kain leno yang punya karakter unik, lho. Pilihan motifnya pun bervariasi dan bisa digunakan sebagai bahan interior desain, aksesoris serta keperluan lain.
Cek spesifikasi kainnya di Kategori Produk ya.
Atau langsung hubungi Customer Service kami untuk detail produk serta pemesanan.